episode 8

34 4 0
                                    

"Kau yakin akan pulang sekarang?" tanya Mike yang melihat Haruto memasukan pakaiannya kedalam koper miliknya.

"Ya, aku akan pulang,aku sudah lama meninggalkan kakakku sendirian!" jawab Haruto sambil tersenyum kepada Mike.

"Baiklah, aku harap kau bisa menjelaskan semuanya kepada kakakmu! aku tidak ingin terus menerus seperti ini!" jelas Mike.

"Suatu saat aku akan memberi tahu mereka! jawab Haruto singkat karena dia tidak ingin ada perdebatan lagi dengan Mike.

Bandara..
"Aku pergi!" ucap Haruto sambil menarik kopernya.

"Baiklah, jaga dirimu dan jaga kesehatan mu juga!" balas Mike sambil melambaikan tangan dan masuk meninggalkan Mike.

"Terkadang aku jenuh dengan keadaan ini, keadaan yang selalu memaksaku untuk selalu berpura pura di depan orang orang yang aku sayangi, ya Tuhan berikanlah aku kekuatan untuk mengatakan yang sebenarnya kepada Ji Noona!" ucap Haruto di dalam hati sambil menatap jendela Pesawat yang bersiap lepas landas.

Tanpa sadar Haruto terlelap dengan sejuta perasaan yang bercampur aduk dengan kesedihan.

"Apakah kau benar-benar membenciku? apakah semarah itu kau kepadaku? katakan! aku benci dengan keadaaan ini! aku benci harus selalu berpura pura tidak mengenalmu, aku benci!" seseorang itu hanya berdiri diam di kegelapan, dan ia langsung berbalik meninggalkan Haruto sendiri.

"Maaf Tuan Pesawat kita sudah sampai di Bandara" suara Pramugari tersebut menyadarkan Haruto dari mimpinya.

"Oh iya" jawab Haruto setengah sadar.

"Pak Ong saya akan menunggu di depan!" ucap Haruto pada sopirnya Via telepon.

"Oh iya Tuan saya segera kesana!" pak Ong langsung menuju tempat Haruto menunggu.

Tidak ada yang tau kepulangan Haruto selain pak Ong, karena Haruto ingin memberi kejutan untuk kakaknya.

Tak lama menunggu, datang mobil Sedan hitam yang berhenti didepan Haruto, dan keluarlah seorang pria paruh baya dengan senyum khas mengambil koper milik Haruto.

"Selamat datang Tuan, maaf sudah membuat menunggu lama!" memberi salam sambil menunduk.

"Tidak apa-apa Pak, saya juga baru sampai kok" jelas Haruto ramah.
"Oh iya Pak, kak Ji masih di kantornya?" tanya Haruto.

"Iya Tuan, Nona Ji sangat sibuk minggu minggu ini, katanya ada Tender besar yang dimenangkan nona Ji!" jelas pak Ong.

"Wah... Kak Ji makin hari semakin hebat kemampuannya di bisnis!" ucap Haruto dengan senyum bangga.

"Oh iya Pak, nanti kita mampir di toko bunga yang di perempatan jalan itu ya pak, aku ingin memberikan bunga untuk kak Ji" pinta Haruto kepada pak Ong.

"Baik Tuan , laksanakan!" sambil memberi hormat.

Haruto dan Ji terkenal baik , rendah hati dan berwibawa di mata stafnya, mereka tidak pernah berprilaku semena mena  dan sangat dekat dengan semua orang yang bekerja di rumahnya, terlebih pak Ong dan bibi In, apalagi mereka berdua sudah lama bekerja dengan orang tua Haruto dan Ji.

Sampai di depan toko buka Haruto langsung masuk dan memilih bunga kesukaan kakaknya.

Tanpa disadari Haruto,ada sepasang mata yang indah memandangnya, perlahan sosok itu mendekati Haruto.

"Haruto!" sapa perempuan yang sudah berada didekat Haruto dengan lembut.

"Maaf dari mana kau tau namaku Haruto" tanya Haruto bingung.

"Kau melupakanku?" ucap perempuan itu.

"Sungguh aku benar-benar lupa, maafkan aku!" jelas Haruto.

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang