episode 5

41 5 0
                                    

"Hufhh... Sepertinya aku terlambat" Jisoo berlari sambil melihat jam tangannya.

Tok...Tok...Tok...

"Permisi maaf saya terlambat"sapa Jisoo pada Dosen Ji yang sudah beberapa menit menjelaskan pelajaran.

Dengan tatapan mematikan, Dosen Ji diam dan terus menatap Jisoo berjalan sampai ia berada didepannya.

"Apakah Universitas ini punyamu?" pertanyaan Dosen Ji yang sangat mematikan, seperti belati yang menancap di tenggorokan hingga seseorang yang berhadapan dengan nya tidak mampu untuk berkutik.

Belum sempat Jisoo menjawab pertanyaan Dosen Ji, kembali lagi Dosen Ji mencercanya dengan kata kata pedas.

"Aku tidak membutuhkan Mahasiswa seperti kau yang tidak tau aturan di dalam kelasku, dan satu hal yang kau harus tau, walaupun kau sepintar apapun aku tidak segan segan untuk mengskors mu! camkan itu! baiklah untuk kali ini kau boleh duduk"perintah Ji.

"Te, terima kasih Gangsa Ji" jawab Jisoo dengan rasa yang bercampur aduk.

Karena kelas sudah beberapa menit berjalan dan bangku tempat biasa Jisoo duduk sudah diisi orang lain, Jisoo memilih duduk di sebelah pria tinggi yang kaku dan dingin.

"Sayu biru bersenandung merdu..
Menerpa keraguan Sukma yang membelenggu....

Berlari diantara jerami tajam
Yang bertaut bersama debu dalam malam yang kelabu....

Syahdu gelombang rindu yang terbentur dinding langit membiru..

Mencekam, mencela hati nurani yang membisu....

Sahutan rindu itu merogoh Kalbu mendesak lidah dalam kekalutan..

Biar mentari datang pada siang yang panjang..." (ekatio)

"Wow Syairmu keren!" bisik Jisoo kepada pria yang duduk di sampingnya, Jisoo sangat kagum dengan barisan syair indah yang pria itu tulis.

Dengan lirikan tidak suka karena Jisoo diam diam membaca karyanya.
"Setelah datang terlambat, dengan tidak sopan membaca karya orang tanpa Izin" ucap pria itu ketus.

"Owh.. Maaf, aku tidak bermaksud seperti itu,aku hanya tidak sengaja melihat sepenggal Syairmu tadi" jelas Jisoo.

Tanpa membalas ucapan Jisoo pria itu melanjutkan kembali menyimak pelajaran yang diterangkan Dosen Ji.

"Aku sangat menyukai senyuman mu itu,manis seperti candu saat pertama melihat nya.
seperti racun yang mampu menghentikan aliran darah ku,dan  seperti bius yang membuatku tak berdaya. Nafasku sesak saat mendengar suaramu yang sangat jelas di telingaku, kepalaku seperti banyak kunang kunang yang berterbangan menggoda pikiranku, ingin ku hentikan waktu agar aku puas menikmati ciptaan tuhan yang berada tepat di hadapanku ini."

Krringg...
Bel tanda pelajaran usai pun berbunyi.
"Baiklah sampai bertemu Minggu depan, saya harap tidak ada lagi keterlambatan di dalam kelas saya, dan kau Jisoo setelah pulang kuliah temui saya di ruangan saya!" ucap Dosen Ji mengakhiri kelasnya.

"Baik Gangsa Ji " Jawab Jisoo dengan sedikit menunduk.

Hari ini Jisoo sendiri karena Haruto harus keluar kota untuk urusan keluarga dan dalam beberapa hari ke depan Jisoo akan kesepian tanpa Haruto.

Jam perkuliahan Jisoo sudah selesai, Jisoo menyelusuri Koridor menuju ruangan Dosen Ji dan setelah sampai didepan ruangan Dosen Ji niat untuk mengetuk pintu Dosen Ji pun terhenti.

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang