episode 14

50 5 1
                                    

"Hai chu, bagaimana keadaanmu sekarang?" tanya Jennie yang melihat Jisoo duduk memandang kearah luar dari balik jendela kamar rawatnya.

"Hai Jen, keadaanku sudah mulai membaik, tapi sepertinya kakiku memerlukan waktu yang cukup lama untuk bisa berjalan seperti semula!" jawab Jisoo dengan senyum manisnya.

"Bagaimana keadaan Seung!" tanya Jisoo Kepada Jennie karena dari terakhir Jisoo dan Seung di temukan, Jisoo tidak mengetahui keadaan Seung.

"Seung masih belum sadarkan diri, luka robeknya yang parah mengakibatkan dia banyak kehilangan darahnya, tapi dokter bilang kondisinya sudah mulai membaik!" jelas Jennie yang mulai menyuapkan sendok bubur ke mulut Jisoo.

"Ini semua salahku, jika aku tidak pergi kehutan dan mengejar anak Elk itu mungkin petakan ini tidak akan terjadi!" ucap Jisoo sedih.

"Hei, jangan bersedih! ini bukan salahmu! ini semua sudah takdir, sekarang tugas kita berdoa untuk kesembuhan Seung!" seru Jennie lembut memberikan semangat untuk Jisoo.

"Jen, kau bisa mengantar ku ke menjenguk Seung, aku ingin melihat keadaannya!" ucap Jisoo memohon kepada Jennie.

"Hemmm, tapi aku akan tanyakan dulu kepada perawatnya, apakah kau sudah bisa berjalan-jalan di luar!" tampak Jennie ragu dengan permintaan Jisoo karena di ruangan Seung di rawat ada Papinya Haruto dan Ji.

Setelah mendapat izin dari perawat, mereka keluar ruangan menuju ruangan Seung dirawat dengan menggunakan kursi roda.

Belum sempat Jennie mengetuk pintu tiba-tiba pintu ruangan Seung terbuka dan tampak Papinya haruto keluar bersama Ji dan Haruto.

"Selamat siang!" sapa Jennie dan Jisoo bersamaan.

"Selamat siang, apakah kau yang bernama Jisoo?" tanya Papi kepada Jisoo dengan tersenyum manis

"Benar Tuan saya Jisoo!" Jawab Jisoo kaku karena baru pertama kali beratap muka dengan Papinya Ji,walaupun Jisoo sudah sangat akrab dan seperti saudara dengan Ji dan Haruto, tapi Jisoo memang belum pernah bertemu langsung dengan Papinya Ji.

"Hahaha, jangan panggil Tuan panggil saja Papi seperti Ji dan Haruto!" perintah Papi dengan tulus karena Papinya Ji telah banyak tau tentang Jisoo dari Ji dan Haruto.

Kemudian mata Papi Ji tertuju pada Jennie yang berdiri di belakang kursi roda Jisoo.

"Dan kamu pasti Jennie!" ucap Papi Ji yang sudah sangat mengenal wajah Jennie.

"Ah.. iya saya Jennie!" jawab Jennie bingung karena Jennie pun tidak pernah mengenal maupun bertemu Papi Ji dan Haruto, walaupun Jennie dan Haruto telah lama berteman.

"Papi mengenal Jennie?" ucap Haruto dan Ji secara bersamaan karena mereka sangat bingung Papinya bisa mengenal Jennie karena mereka saja tidak pernah bercerita tentang Jennie kepada Papinya.

"Hahahah dunia ini terlalu sempit! ya sudah Papi pulang dulu, mau istirahat badan Papi pegal-pegal!" canda Papi yang coba mengalihkan pembicaraan karena sudah melihat wajah Ji, Jennie dan Haruto yang kebingungan.

"Ya sudah Papi duluan saja, nanti Haru nyusul, dan nanti Haru pijitin!" ucap Haruto manja.

Walaupun sudah dewasa Haruto selalu saja tidak bisa menyembunyikan sifat manjanya ketika bertemu dengan Papinya.

Ji, Jisoo dan Jennie hanya tersenyum melihat kelakuan manja Haruto.

Jisoo pun di izinkan membesuk Seung karena Ji dan Haruto pergi mengantar Papinya ke parkiran.

Jisoo mendekati ranjang tempat Seung terbaring, banyak alat bantu yang terpasang di tubuh kekar Seung.

Jisoo menggenggam tangan Seung dan menatap wajah tampan nya yang sedang tertidur pulas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang