01. after 8 years (+cast)

674 64 0
                                    

°°°°°

"Papaa" Panggil Fiat pada krist yang tengah menonton televisi diatas sofa.

Bocah kecil dengan boneka bebek kesayangannya itu menghampiri Krist sambil sedikit berlari kecil. Namun belum sampai pada orang yang dituju, sebuah tangan besar mengangkat tubuh itu, membuat fiat langsung kaget karena tiba tiba dirinya sudah melayang layang diatas.

"Papaaa" Teriak fiat. Ia berontak dalam gendongan singto hingga boneka bebeknya jatuh ke lantai.

"Anak ayah kenapa belum tidur?" Tanya singto masih menciumi leher belakang Fiat.

Tentu saja fiat merasa geli, ia berteriak memanggil papanya, tapi Krist justru hanya terkekeh.

"Phii, sudah. Nanti fiat mengompol" Ucapnya.

Singto mengangguk, lalu membawa fiat untuk duduk disebelah Krist.

"Ayah! Ducky!!" Ucap Fiat menunjuk boneka bebek nya di lantai. Singto paham, lalu segera memungut boneka kesayangan Fiat. Mereka duduk di sofa dengan Fiat yang berada di tengah keduanya.

"Ayah, papa" Panggil fiat.

"Eum?"

"Fiat kangen phi off sama phi tee. Kapan kita ketemu mereka lagi?" Tanya Fiat polos sambil mengerjabkan matanya menatap singto dan Krist.

"Fiat mau ketemu mereka? Eum.. Kalau begitu papa akan meminta mereka datang kesini besok, na??" Usul Krist.

Fiat mengangguk. "Eum!"

Bocah itu sangat senang saat off dan tay main kerumah nya. Karena kedua orang itulah teman pertama Fiat yang selalu mengajaknya bermain sejak fiat kecil.

Singto melirik jam dinding yang kini tepat menunjukkan angka sembilan malam.

"Fiat, sudah malam. Tidur naa" Titah singto mengusap kepala Fiat. Tapi Fiat menggeleng, ia benar benar belum mau tidur.

"Besok hari minggu, ayah. Tidak bisakah Fiat tidur pukul 10?" Tanya nya.

"Eum, no no no" Krist langsung menyergah. "Ayah dan papa akan tidur sekarang. Apa Fiat ingin disini sendirian?"

"Tidaaakk" Fiat berteriak lalu memeluk Krist. "Fiat tidak mau sendirian" Gumamnya sedikit tidak jelas dari balik baju Krist.

Singto dan Krist tersenyum. Mereka segera membawa fiat menuju kamar. Tapi ditengah perjalanan fiat menyergah, ia ingin tidur bersama ayah dan papa. Fiat akan selalu meminta tidur bersama jika sedang berada dalam mode manjanya. Singto dan Krist paham itu.

Fiat selalu senang saat dirinya seperti terkurung ditengah tubuh Singto dan krist. Mereka akan memeluk fiat sepanjang malam, memberikan kehangatan tersendiri di hati maupun jiwa. Fiat sangat menyanyangi mereka, hal itulah yang membuat Fiat selalu dengan bangganya memperkenalkan Singto dan Krist pada semua orang.

"Ayah, papa. Fiat tidak ingin menjadi dewasa nih" Ucap Fiat tiba tiba.

"Eum? Kenapa?" Tanya singto.

"Jika fiat dewasa, Fiat tidak akan lagi bisa tidur seperti ini. Ayah dan papa tidak akan bisa memeluk fiat lagi. Fiat tidak mau" Jawabnya ter-pout.

Krist menggeleng, mengusap wajah mungil Fiat yang kini menatapnya lamat. "Sstt.. Tidak peduli seberapa cepat waktu berjalan mengantarkan Fiat untuk menjadi pria dewasa. Fiat, akan tetap menjadi pangeran kecil bagi papa dan ayah. Papa dan ayah akan selalu memeluk fiat seperti ini"

"Benarkah?"

"Eum"

"I love you!" Fiat tersenyum, Singto dan krist kembali memeluk tubuh kecil ditengahnya. Satu hal yang menjadi kebiasaan singto, yaitu selalu mem-puk puk pelan paha fiat sebelum tidur. Itu sudah menjadi kebiasannya sejak fiat masih bayi.

MISTAKES | (SK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang