°°°°°
3 tahun kemudian.."Fiat, balonnya sudah, sayang?"
"Sudah, pa"
"Ini kenapa dasinya tidak rapi? Kan sudah papa betulkan tadi"
"Hehe, tadi sempat fiat lepas, pa"
"Sepatunya sudah ganti tali?"
"Sudah!"
"Bagus!"
Fiat tersenyum menghadap meja rias. Ia benar benar tak sabar untuk melaksanakan penerimaan siswa baru. Saat ini, dirinya akan segera menjadi anak SMP.
"Fiat sudah jadi pria dewasa sekarang" Gumamnya.
"Fiat, ayo. Ayah dan papa akan berangkat" Panggil Krist dari ruang makan.
Fiat mengangguk, membenahi dirinya sekali lagi sebelum akhirnya benar benar siap untuk pergi ke sekolah baru.
°°°°
"Fiat, jangan nakal yaa. Teman teman di SMP mungkin akan sangat berbeda dengan teman teman SD. Jadi adaptasikan diri Fiat dengan baik" Pesan Singto sebelum Fiat turun.
"Ya, ayah. Fiat pergi dulu naa. Bye bye. Muach, muach" Fiat mengecup pipi Singto dan Krist lalu bergegas turun. Membuat kedua orang tua itu tersenyum melihat Fiat kini telah tumbuh semakin dewasa.
Fiat turun dari mobil dengan tas ransel dan memegang sebuah balon helium di tangan kanan nya. Sementara dileher Fiat tergantung sebuah nametag yang dilaminating.
Fiat berjalan sendiri ke aula serbaguna untuk mengikuti acara masa pengenalan lingkungan sekolah. Beberapa dari mereka terlihat berpasangan, mungkin sebelumnya mereka adalah teman satu sekolah. Fiat melirik ke setiap sudut gedung, ia sama sekali tak melihat seorang pun yang berasal dari sekolahnya.
"Huftt, seperti ini ya rasanya jadi anak smp? Banyak kakak kakak pakai jas, tiang bendera yang tinggi, lapangan basket, bagus sekali" Gumam Fiat pelan. Ia berjalan sambil memperhatikan tiap sudut interior gedung yang akan menjadi tempatnya belajar selama 3 tahun kedepan.
"Hei," Tiba tiba seseorang menepuk pundak Fiat. Fiat menoleh, lalu melihat wajah asing berdiri dibelakangnya.
"Nametag mu jatuh" Katanya sambil memberikan sebuah kartu ditangannya pada Fiat.
Fiat kaget lalu memeriksa kalung nametag nya yang ternyata memang sudah kosong.
"E-eh, iya punyaku. Aku tak sadar jika terlepas. Terima kasih ya", balas Fiat.
"Ingin ke aula?" Tanya dia.
Fiat mengangguk, "iya"
"Mau bareng?"
"Boleh"
Mereka pun akhirnya sepakat untuk pergi ke aula bersama. Setidaknya itu lebih baik daripada harus lantang luntung sendirian.
"Siapa namamu?"
"Fiat"
"Aku chopper"
"Nice to meet you" Ucap Fiat ramah.
Mereka berjalan beriringan menuju aula dan duduk dibarisan tengah. Lumayan banyak murid baru yang akan menjadi siswa di smp ini. Kira kira, Fiat akan kenal dengan siapa lagi ya setelah ini?
"Fiat!"
Fiat sontak menoleh, "Heuy, Oliv? Kau sekolah disini juga?" Tanya fiat ketika bertemu oliv, teman satu sekolahnya dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISTAKES | (SK)
Fiksi Penggemar"Kenapa Fiat harus terlahir dari rahim seorang pria? Tidak bisakah Fiat memiliki kehidupan normal seperti orang lain?" -Fiat "Fiat tak pernah meminta untuk dilahirkan dari rahim siapa. Dia hadir karena kesalahan kita. Kita yang membawanya" -Krist °°...