23. Parents

3.2K 550 40
                                    

Keempat putaran roda kendaraan itu berhenti dengan mulus, tepat di depan rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keempat putaran roda kendaraan itu berhenti dengan mulus, tepat di depan rumah. Alex dan Bianca pun keluar dari mobil, memerhatikan sepasang insan tengah mengobrol di teras, kedua orang tua Kent. Ibu dari lelaki itu terlihat menangis sambil menyeka air mata, berbicara dengan sosok di hadapannya.

Alex berdeham singkat, membuat Mr. Larsen menoleh pada mereka dengan senyuman paksa. "Mr. Stone."

Alex terlihat melirik pintu yang terbuka sekilas. "Maaf mengganggu, di mana Kent—"

"Dan Angela," sambar Bianca khawatir. "Is she hurts?"

Mr. Larsen memeluk istrinya menenggelamkan tangisan wanita itu. "They're inside. Angela help us stop this madness," ucapnya pelan seraya mengusap punggung wanita paruh baya di dekapannya. "Kami menemukannya sedang... kau tahu? Menggunakan narkoba di kamar. Kami bertengkar tapi dia mendorongku dan pergi ke rooftop, mengunci pintu dan terdengar menelepon seseorang."

"Sejak kapan dia memakai benda sialan itu?" tanya Alex mengerutkan dahi dengan ekspresi ragu.

Mr. Larsen terlihat mengalihkan pandangan. "Aku baru mengetahuinya, tapi dia bilang sejak aku mengganggu keluarganya."

"Aku tidak pernah tahu," gumam Alex menunduk, seolah merasa bersalah karena selama ini tidak mengenal Kent. "I'll check him," ucapnya beranjak masuk diikuti Bianca.

Keduanya terus melangkah hingga sampai di depan pintu kamar Kent yang sedikit terbuka, Alex membuka pelan akses kayu mahal tersebut hingga menampilkan Kent yang berada di atas Angela nan terbaring di sofa. Bianca sontak hampir berteriak, tapi Alex langsung membekap mulutnya dan bersembunyi di dinding.

"Ssst," bisik Alex mengintip di celah pintu.

Bianca mengangguk pelan sambil ikut mengintip. Namun, jantung Bianca berdetak kencang karena Alex belum juga melepaskan pelukannya sejak lelaki itu menarik Bianca untuk bersembunyi. Bahkan, napas berat Alex menerpa pelipisnya.

Bianca meneguk saliva, memerhatikan Kent yang mengusap bibir Angela sambil berbisik, "Do you remember our first meet?"

Angela terlihat takut pada Kent berucap pelan, "Saat kau mengajakku berkencan—"

"Tidak," potong lelaki itu seiring menepikan helaian rambut Angela dari wajah gadis cantik tersebut. "Tiga tahun lalu, aku menabrakmu saat kau ingin pergi ke toilet hingga kau terjatuh dan terluka."

Angela mengernyit mendengar penuturan lelaki itu. "Tiga tahun lalu? Apa yang dilakukan Freshman sepertimu di Larsen Middle School?"

"Untuk berkelahi dengan Ban Liwei."

Angela terlihat melotot. "That was you?"

Kent tersenyum miring tanpa mendengarkan pertanyaan Angela, ia berucap lagi, "Kau mengataiku eyeless dan Trevor mengejekku, Blind. Sejak saat itu aku memerhatikanmu, Angela."

Innocent Prince [COMPLETE]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang