Culik-culikan

5 2 0
                                    

Waktu itu, Ardan membopong semua keluarganya buat berlibur ke Bali. Ardan menyewa sebuah vila yang dekat dengan hutan, hutan dengan pesona alam yang indah. Namun, terkesan mistis.

Aryan (anak kedua Ardan) pun penasaran ada apa dihutan itu. Dia berjalan dengan santainya kehutan itu tanpa sadar ada yang sedang memperhatikannya.

Saat ingin makan malam, semua keluarga Ardan terkejut saat bibi mengatakan kalau Aryan tidak ada dikamarnya. Mereka mencari Aryan ke semua penjuru rumah, dan tidak ada sampai mereka ingat tentang hutan itu.

Mereka memasuki hutan dan melihat Aryan sama dia. Iya, dia sesosok makhluk dengan mata merah. Dia tersenyum kearah kami. Senyum yang terlihat menawan namun membuat beku. Kami pun memberanikan diri mendekati sosok itu.

"Hey kembalikan anakku," ucap Ardan.

"Aku tidak akan mengembalikan anak ini karena aku juga butuh anak," ucap sosok itu. "Hahaha" tawanya melengking.

"Heh mimit lu udah jelek, suara lu fales gitu sok-sokan mau ambil ade gue," ucap Ando.

"Kata siapa aku gak tampan?" ucap dedemit

"Lu jelek, burik gitu tampan darimana hah? Diliat dari ujung sedotan mah iya." Balasnya lagi Ando.

"Aku paling tampan diantara setan-setan lain disini. Contohnya sih Yopet aja ngejar-ngejar aku," ucap dedemit.

"Aku gak mau banyak cincong yang aku mau cukup serahin anak itu. Aku mau anak itu biar aku angkat jadi anakku haha... haha," lanjutnya.

Ardan pun membuka mulut "Kamu punya istri?"

Dedemit pun menjawab, "punya namanya Yulong, Yuna, Yani dan aku gak bisa punya anak makanya aku mau anak itu."

"Gila, setan aja istrinya banyak," ucap Ardan "Kalau mau bikin bismillah dulu," lanjutnya.

Senja yang daritadi diam pun mulai greget "Enak aja mau ambil anakku. Sudah susah-susah bikin sampai 10 jam buat hasilin bibit yang ganteng kamu malah mau ambil anakku," ucap Senja. "Sini kembalikan anakku," lanjutnya.

"Eits bentar dulu kalau mau anak ini kalian harus tebus dia." ucap dedemit.

"Mimit lu banyak tingkah ya. Lu mau tebusan apa? Udah kaya culik aja minta tebusan," ucap Ando.

"Aku mau 5 anak manusia hahahaha" ucap dedemit.

"Anak kambing noh ada, mau gak?" tanya Ardan.

Dedemit itu kelihatan marah dan kami mencoba berlari. Namun, seketika terhenti saat Afika anak ketiga kami melihat pocong yang katanya imut dan suruh dibawa pulang. Srek.... Srek..... Srek...  "Kalian disini?"

Kami bingung mau gimana lagi akhirnya kami melakukan negosiasi kata Ando mah gini "Gak usah lari lagi biar kita ga kehilangan energen."

Dedemit itu meminta anak kami lagi. Namun "Jangan gitu bagaimana kalau kita bagi rata aja gimana?" ucap Ardan mulai ngelantur. "Kita serahin anak kita terus kamu serahin temen kamu," lanjutnya.

Dedemit itu pun memberikan temennya "Ini aku serahin ini tapi bawa anak kamu kesini," ucapnya.

"Kenapa gue anj?" ucap temennya.

"Gak papa entar gue beliin kain kafan baru dan liang lahat baru yang ada ACnya biar gak gabut." ucap Ardan, mereka semua menganga mendengar ucapan Ardan.

Temen-temen dedemit itu akhirnya setuju berada dipihak Ardan katanya biar merdeka!! Saat kami menyerukan kata merdeka tiba-tiba terdapat asap mengepul yang kami sendiri tidak tahu berasal darimana. Tiba-tiba "Hey itu anak gue mau lu bawa kemana?" ucap kunti.

Ardan yang tadi menggendong Afika pun terkejut dan langsung melempar anak sang kunti. "Sial dia bawa Afika," ucap Ardan.

"Mari kita war sama dedemit tadi," ucap Ardan.

"Mariii" seru teman dedemit.

"Eh itu mimit ada diatas pohon," tunjuk Ando.

"Kalian mau war? Oke baiklah," ucap dedemit menyetujui.
Dan akhirnya mereka adu jotos sampai mampus.

Saat dipertengahan war, Ando pun melihat seorang tuyul membawa dompet Bapaknya. "Eh ini dompet bapak gue?" ucap Ando. Tuyul itu pun cengengesan.

END


______________________
Karya: Human_Bumi03

Cerita Horor [Karya Member WD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang