Jangan lupa play song yang dapat membangkitan moodmu hari ini.
2. Bibit Unggul
Happy Reading!
.
.
.Saat ini Ataya tengah berana di warung Mbok Iyem langganan Ataya membeli nasi uduk.
Ini sudah satu minggu berlalu saat kejadian prank yang di lakukan Ataya teruntuk Dosen Kiler di kampus nya.
Dan ya Ataya kapok dan menyesal saat ini, ia tidak ingin lagi mencari garah-garah dengan seorang yang lebih tua, kualat, bisa di katakan begitu.
Sepertinya Pak Bram dendam terhadap Ataya.
Salah sendiri siapa yang tidak marah saat seorang murit melakukan tindakan tak sopan dan berfaedah seperti itu apa lagi di tujukan kepada seorang Dosen.
Salahkan jin-jin pengoda yang telah merayu Ataya saat itu, Ataya bingung sebenarnya mengapa ia seberani itu, di mana gelar kekaleman Ataya selama ini tercoreng dengan kejam atas tindakan yang di lakukan dengan keasikan sesaat. Percaya atau tidak Ataya adalah seorang mahasiswi kalem seantero kampus.
"Pak Bram enggak kren banget sih gaul dikit napa, uda di bilang itu cuma prank doang baperan banget sih" Grutu Ataya sebal sambil memukul tiang listrik yang ada di dekatnya.
Setelah hari itu beberapa hari ini kalian tau apa yang terjadi ya, dosen kiler itu menyiksa Ataya secara halus sangking halus nya Ataya di buat nyaman untuk mengumpat.
Bagaimana tidak dosen itu memberikan Ataya tugas-tugas yang sebenarnya itu harus di kerjakan dosen tersebut dengan alibih Ataya akan mendapatkan ilmu baru.
"Ndok ini pesenanya," kata Mbok Iyem
Ataya sampai terjerejab sebab tiba-tiba Mbok Iyem memanggilnya
"Ah iya mbo makasih" senyum Ataya seraya menyodorkan uang 10 ribuan
"Kok ngelamun? gak baik atuh non, pamali masa depan jangan di pikiran banget" Tanya mbo Iyem, sebab sedari tadi simbo memerhatikan gelagat Ataya bahkan reka adegan saat Ataya memukul tiang listrik tak luput dari perhatian mbo iyem dan pembeli lainya.
"Hehe iya mbok, nggak ko" balas Ataya sembari tersenyum canggung dan segera beranjak dari sana.
Berjalan kaki sendirian di terotoar dan menghirup udara pagi sangatlah banyak di sukai banyak orang begitu juga Ataya, sekedar merileksakan kepenatan dengan ketenangan. Ataya tak sengaja melihat nenek penjual tempe tengah menyeka peluh keringatnya padahal ini masih pagi tapi matari sangat terik menyinari.
Kasian tentu, nenek tersebut terlihat letih dan dan rapuh.
Langkah kaki Atayapun segeraga beranjak menghampiri nenek itu
"Nenek lagi apa?" tanya Ataya sopan di balik masker yang menutupi mulutnya, nenek itupun mendongak, sebelum nenek itu menjawab Araya kembali bersuara.
"Nek ini di pakai ya" Ataya menyodorkan satu buah masker cadangan yang selalu ia bawa untuk berjaga-jaga.
"Nek kalau keluar jangan lupa pakai masker ya" tambahnya lagi
"Terima kasih nak" jawab nenek itu
"Nenek uda makan?" tanya Ataya lagi
"Belum nak uda dari kemarin nenek belum makan-makan, dagangan belum laku-laku" katanya sambil menyunggingkan senyum tipes.
Lihat dengan keaadaan yang peperti ini nenek ini tetap semangat untuk bekerja mencari nafkah secara halal dan memamerkan senyuman terbaiknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'M SORRY SIR
RomantikIni bermula saat kegabutan anak kost-kostan melanda sangking gabutnya seorang mahasiswi bernama Andita Ataya Promo berani bermain-main dengan salah satu dosen kiler nan tampan di kampusnya. Saat itu Ataya di tantang oleh Safi sahabatnya untuk membua...