IV. ISS

46 27 16
                                        

Jangan lupa play song yang dapat membangkitan moodmu hari ini.

03. Blue Cafe

Happy Reading!

.

.

.

Hari ini adalah hari sabtu di mana Ataya sudah mempunyai list kegiatan apa yang harus di kerjakan. Tidak memiliki jadwal kampus jadi sore ini Ataya akan berencana mendatangi salah satu kafe favorit nya bersama Safi sejak dua tahun terkahir ini. Caffe Blue nama nya, menjadi tempat favorit bagi Ataya mencari surganya ketenangan sangat cocok mengisi waktu luang dengan nuansa biru dan putih tulangnya mengobati kejenuhan di kalah pata hati. Haha:/

Setelah turun dari goncengan abang ojol Ataya mengembalikan helm kepada abang itu dan seketika abang ojol terpaku beberapa detik saat melihat garis waja Ataya.

"Masyaallah saya enggak sadar penumpang saya kaya titisan bidarai" kata abang ojol dengan lirikan genitnya.

Ataya tanpa kata langsung menole saat mendengar suara itu saat tengah sibuk mencari dompet di dalam tas selempangnya.

"Jangan terbang karena pujian jangan tumbang karena hinaan" balas Ataya dengan muka datar sembari menyodorkan uang kepada abang ojol. Abang ojol hanya bisa nyengir dan langsung tancap gas meninggalkan tempat itu. setelahnya Ataya langsung melangkah kan sepasang kaki jenjang itu menuju kafe.

Tringgg....

Bunyi loceng kafe menggema pada seluruh penjuru ruangan kafe.

"Selamat datatang di kafe blue, kami siap melayani Anda" kata karjawa kafe sembari terseyum ramah. "Mba Ataya sudah lama tidak keliatan" sambung karyawan kafe bernama Bimo setelah melihat ternyata pelanggan kafe mereka sore ini adalah pelanggan tetap kafe mereka.

"Iya ni mas lagi sibuk banget sama urusan di kampus, ini aja sambil ngerjain tugas dari dosen" jawab Ataya sekenanya.

"Aduh oke deh mbak semangat ya"

"Makasih banyak loh mas uda semangatin saya" kekeh Ataya lagi sembari melihat sekeliling kafe, dua pekan tersa sudah lama sekali tidak menginjkan kaki di kafe ini.

"Silahkan mba tempat biasa mba juga lagi kosong itu" tunjuk Bimo pada sudut ruangan tempat Ataya biasanya nagkring, haha maksudya duduk bersama Safi.

Atayapun mengedarkan pandangannya pada sudut kafe paling ujung itu, dan benar saja dua kursi putih di sana kosong.

"Oh ya pesanan Ataya seperti biasa aja ya mas" beri tahu Ataya kepada Bimo

"Oke mbak pesanan nya segerah meluncur"

Setelah duduk dengan tenang ataya meletakkan barang-barang bawaan di atas meja sembari melihat keluar kafe cuaca di sore hari ini sangat pas tidak terlalu terik atau mendung sambil memejam kan mata sambil menyunggingkn senyum.

Kedua kelopa mata itu segerah terbuka setelah mendengar suara gaduh dari luar cake araya yang kaget pun segerah keluar dari kafe dan melihat kejadian apa yang tengah terjadi

Banyak kerumunan warga melihat kejadian itu atayaun mulai mendekat dan menyanyakan pada warga

"itu kenpa ya pak" tanya Ataya kepada bapak-bapak

"Ada kecelakan tabrak lari mbak ibu-ibu penabrak nya langsung kabur

Karena penasara atayapun mulai membela kerumunn, tunggu sepertinya sosok wanita ini perna arata liat sebelimnya tapi di mana. Ingat dia adalah sosok di masu lalu ataya mbo wati

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 01, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'M SORRY SIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang