III. ISS

58 29 6
                                        

Jangan lupa play mulmed yang dapat membangkitan moodmu hari ini.

03. Fleshback

Happy Reading!
.
.
.

Tak terasa hari yang di tungu-tunggu pun tiba, perkuliahan tatap muka telah di mulai hari ini.

Sejuknya udara pagi menambah kesan ketenangan sementara menyambut awal pagi yang bahagia ini. Pastinya ini momen-momen yang paling di tunggu-tunggu selama hampir dua tahun lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah.

"Jalan-jalan ke pasar ancol"

"Cakepppp"

"Beli tiket konser super junior"

"Wahai sekalian abang ojol"

"Miris, banyak cucian kotor"

Ataya dan Safi hanya bisa tersenyum serkas melihat kelakuan anak-anak teknik yang duduk di seberang kursi mereka. Sangat hebo dan berisik sembari menggoda cewek-cewek yang melintas di dekat meja mereka.

"Ta tugas Kimia murni yang di kasih buk Tuti lo uda kerjain? Tanya Safi sambil menyeruput tes manis dinginya.

"Tugas kimia yang mana, lupa gua"

"Idih kebiasaan jangan nipu sok sok nggak tau lagi, gak percaya gua lu belum siap. Bilang aja ngga kasih uh pelit" Sambung Safi sambil memanyunkan bibirnya.

Ya begitulah perkumpulan anak-anak perkuliahan kalau di tanya apak sudah menngerjakan tugas apak sudah selesai atau belum pasti di menjawab sok sok begok sok tidak tau padahal belajar mati matian hehe bagaimana tidak mereka rival di sini. Walau tak semuanya ya begitu.

"Saelah, baper amat iya nanti gua kirimin"

"Yeee gitu kek dari tadi, ini baru teman gua. Ataya yang manis kaya permen gulali di pasar malam, manis banget"

"Kalau ada maunya nya aja baru muji-muji bangke emng"

"Ataya" panggil seseorang dari belakang meja yang mereka duduki, suaranya tak asing lagi bagi kedua gendang telinga Ataya. Itu Dafit Bagaskara, mantan Ataya.

"Eh iya kok baru keliatan dari mana aja lu?" Tanya Ataya cancung sebeb kejadian beberapa waktu lalu saat di mana Ataya menampar Dafit di depan umum.

"Hmm kangen ya lo sama gua, jujur aja Ta? Tuding Dafit kemudian sembari terkekeh agar suasana tak terlalu canggung. Dafit sadar yang membuat retaknya hubungan mereka itu karena dirinya sendiri, Dafit akan berusaha mengembalikan kedekataan mereka walau tak bisa menjadi seorang pacar lagi setidaknya hubungannya dengan sang mantan bisa terus terjalin baik.

Di kampus Dafit termasuk orang yang berpengaruh dan banyak di kenal oleh masyrakat kampus siapa yang tak kenal mantan ketua BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) satu ini terkenal dengan keramahannya, serta kinerja nya selama menjadi presiden mahasiswa yag tak di ragukan lagi serta di lengkapi dengan muka yag bias di katakana di atas rata-rata dan sekarang ia tengah fokus menyusun skripsnya

"Idih kaga lah sorry mana ada gitu ingat mantan kaga kali kaya ngga ada laki laki lain aja" balas Ataya dengan melihat mata Dafit dengan berani.

"Hmm hkm.... gua jadi apa di sini jadi orangan-orangan sawah doang gtu?" tanya Safi memotong percakapan dua manusia itu. Safi telah tau masalah antara duan insan ini, bagaimana kedramatisan Ataya saat sesi curhat beberapa waktu yang lalu.

"Eh ada Safi, hallo saf" sapa Dafit dengan di sertai kekehan garing, sebab sedari tadi Dafit hanta fokus berbicara dengan Ataya.

Jangan sering sering senyum bangke, bias gagal move on ini gua entar batin Ataya memberontak.

I'M SORRY SIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang