Akibat asin

25 11 2
                                        

Happy reading ❤️

🕊️🕊️🕊️🕊️

Setelah kejadian di toilet Elma tidak begitu di pikirkan, ia rasa itu wajar karna sekarang di dalam cafe ini begitu banyak orang jadi tidak salah jika ia tidak sengaja menabrak orang. Selesai makan siang tadi Elma dan iren langsung  pergi lagi menuju perpustakaan ia berdua mengerjakan tugas nya lagi yang tadi sempat tertunda.

Mereka menyelesaikan tugas nya pukul 6 sore. Elma dan iren terlihat begitu kelelahan apalagi iren ia kelihatan sangat bosan tapi mau bagaimana lagi, demi untuk lulus bersama sama dengan Elma ia rela mengerjakan tugas nya sekaligus. Sekarang tugas tugas iren sudah selesai tinggal menyerahkan pada dosennya.

"Huh lega sekali rasanya semua tugas sudah selesai El , terimasih ya el kamu sudah mau menemaniku mengerjakan tugasku." Serunya sambil menggandeng tangan elma menggiringnya menuju tempat parkiran untuk pulang.

" Iya iya apa sih yang engga buat kamu eaa.." jawabnya sambil terkikik pada sahabatnya, dirinya sangat senang bisa membantu iren hitung hitung ia balas budi untuksahabatnya karna selalu ada jika dirinya sedang dalam masalah.

Iren sudah pulang ke rumahnya tapi tidak dengan Elma ia bekerja terlebih dahulu di sebuah cafe, tidak jauh tempatnya dari perpustakaan tadi, di cafe Elma bekerja sebagai tukang memasaknya dirinya sangat cekatan jika sudah bergelut dengan alat alat memasak. Elma bekerja dari jam 6 sampai jam 10 malam. Setelah waktu bekerja Elma habis ia langsung pulang kerumahnya menggunakan taxi yang sudah ia pesan terlebih dahulu dari aplikasi.

Taxi yang di naiki Elma berhenti tepat di depan rumahnya ia mengeluarkan dua lembar uang untuk membayar, lalu ia turun dari taxi itu kemudian Elma berjalan masuk kedalam rumahnya yang di buka kan oleh pembantunya. Setiap hari memang seperti itu ia selalu pulang malam karna harus bekerja untuk menyambung hidupnya, dirinya beri uang dari papa nya tapi cukup untuk kuliah saja tidak untuk kepentingan atau hal hal yang harus mengeluarkan uang banyak. Jadi semenjak kuliah ia memutuskan bekerja part time hasil gaji nya ia gunakan untuk membeli kepentingan saja dan sisanya ia tabung.

Keesokan harinya elma bangun lebih dulu sebelum ibu membangunkannya. Elma membereskan tempat tidur nya lalu membersihkan dirinya di kamar mandi untuk pergi bekerja karna hari ini minggu, jadi Elma bekerja dari pukul 8 sampai pukul 7 malam ia tidak akan menyia nyiakan waktu karna jika hari  minggu gaji yang di berikan bos nya pun lebih banyak dari hari hari biasanya.

Sekarang Elma sudah berada di tempat nya bekerja. Elma langsung disibukan memasak pesanan para pelanggannya, cafe tempatnya bekerja cukup terkenal bahkan sudah mempunyai banyak cabang dalam kota maupun luar kota. Saking banyaknya pelanggan Elma sempat kewalahan tapi untung saja dirinya bisa tenang dan menyelesaikan masaknya.

"El kamu kelihatan sangat lelah apa sebaiknya tidak istirahat dulu, jam kerja mu masih lama." Ujar Indah saat melihat Elma teman kerjanya begitu kelelahan tapi masih saja terus memasak untuk pelanggan nya.

"Iya setelah selesai memasak ini aku akan beristirahat." Jawab Elma yang sibuk memasukan bumbu pada masakannya, karna Elma terlalu buru buru ia salah memasukan bumbu, tapi Elma tidak menyadarinya. Mungkin akibat lelah jadi ia mulai tidak konsentrasi. Masakan yang dimasak Elma sudah matang ia menyajikannya ke dalam piring berwarna putih lalu temannya tadi mengantarkannya ke depan.

Elma sedang beristirahat di ruang pegawai. Saat ia baru saja memejamkan mata dirinya di kagetkan saat Indah memanggil nya dengan raut wajah yang ketakutan dan badannya yang gemetar. Elma yang melihat nya kemudian langsung beranjak duduk lalu menanyakan ada apa pada Indah sampai temannya itu terlihat ketakutan dan gemetar tubuhnya.

"Ada apa Indah kenapa kau terlihat ketakutan seperti ini ?" Tanya nya pada Indah.

" E.... El i... itu di depan ada orang marah karna pasakannya terlalu asin. " Jawabnya dengan tubuh gemetar, karna ia masih ketakutan ketika orang itu membentak memarahinya.

" Asin kenapa bisa asin apa aku tadi salah memasukan ...... Astaga.." pekiknya kaget lalu ia buru buru kedapur dan melihat tempat bumbu, ia tambah kaget lagi saat mengambil gula dari tempat gula ternyata garam dan di tempat garam ternyata gula ia langsung melebarkan matanya.

'astaga ... ' pekiknya lagi sambil menepuk kepalanya bisa bisanya ia tidak melihat dulu bumbu yg di masukannya tadi.

'tapi kan biasa nya juga aku tidak pernah salah saat mengambil garam di tempat nya tempat garam, kenapa jadi gula .... Siapa yang menukarnya.' pikirnya kemudian dirinya mendengar suara langkah kaki yang mendekat ke arahnya. Indah masih dengan kondisi sama seperti tadi.

"El kau di panggil kedepan oleh bos, pasti bos akan memarahimu bagaimana ini El ... " Katanya pada Elma.

Elma pun langsung melenggang pergi dari sana diikuti indah di belakangnya. Elma melihat Bos nya dengan tangan yang di katup kan di depan dada sedang meminta maaf pada orang yang terlihat lebih muda dari pada Bos nya. Elma buru buru melangkahkan kakinya menuju tempat bos nya yang sedang meminta maaf ia pun langsung membungkukan dirinya dan mengatupkan tangannya untuk meminta maaf pada pelanggannya itu.

"Maaf kan Saya tuan ini kesalahan saya , saya ceroboh saya lupa tadi tidak melihat bumbu yang dimasukan pada masakannya maaf kan Saya tuan." Ujarnya lantang dengan masih mumbungkukan tubuhnya. Orang-orang yang berada di cafe itu terlihat diam tidak bersuara sedikitpun mereka sangat ketakutan hingga tidak bergerak sedikitpun dari posisinya.  melihat langsung orang yang mereka lihat ternyata seorang pengusaha yang terkenal karna kecerdikannya dalam bekerja, kekejamannya dan sifat dinginnya dan orang itu sangat berpengaruh di kota nya sedang marah besar.

"Jika kau tidak bisa memasak tidak usah jadi koki, apa kau tidak tahu jika saja saya mempunyai darah tinggi mungkin sekarang diriku bisa mati... sial akibat masakan mu itu." Bentaknya dengan suara menggelegar sampai Elma mengernyitkan keningnya ketika mendengar bentakannya.

"Apa kau tidak bisa membayar koki yang lebih berkelas dari pada koki kampungan seperti ini!" timpal nya lagi dengan suara yang tegas, dan wajahnya nya terlihat sangat kesal pada gadis di hadapannya yang masih menunduk ketakutan. Erik tidak begitu jelas melihat wajah perempuan di hadapannya karna menundukan wajahnya.

"Saya sangat meminta maaf tuan, saya tidak sengaja benar benar tidak sengaja." Kata Elma yang masih setia menundukan kepalanya.

"Jika kau sedang berbicara pada orang lihat wajanya. Mana saya tau kau tidak sengaja atau sengaja , jangan jangan kau sengaja menuangkan garam sangat banyak ketika memasak pesanan saya." Tuduh Erik pada Elma. " agar saya ... mati akibat darah tinggi ..." Timpalnya lagi dengan suara dingin khasnya.

Elma yang mendengar tuduhan tidak benar pada dirinya langsung mengangkat kepalanya. Dengan raut muka nya kesal ia melototkan matanya pada laki laki dihadapan dirinya. " Atas dasar apa anda menuduh saya seperti itu, saya hanya memasukan garam terlalu banyak tidak akan membuatmu mati..." Katanya membela diri.

" ..kau bisa saja meminta ganti masakan baru pada pelayan , bukan malah marah cuma kesalaha seperti itu ..." Geram Elma pada laki laki di hadapannya itu.
Mempertegas suara nya dan menatap tidak terima dengan tuduhan yang tidak benar.

Semua orang yang berada di sana begitu cercengang saat melihat Elma yang berani melawan orang yang begitu ditakuti di kotanya. Erik menatap geram pada gadis itu ia ingin mebalas perkataan Elma. Tapi tidak jadi saat seseorang menarik tangannya ia menolehkan pandangannya ,melihat seorang  perempuan yang menarik tangannya.



Haii semuanya jangan lupa vote ya, bantu aku supaya karyaku banyak yang baca.
Satu vote dari kalian sangat berharga bagi saya.😊

Eh aku mau tanya bab 2 sama bab ini ada ga si? Ko di aku cuma ada satu bab ya.

I'm Still a VirginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang