WARNING!!!
CERITA DI BAB INI MUNGKIN AGAK 18+ JADI BUAT ANAK KECIL JANGAN MENDEKAT.
AKU SAMA SEKALI TIDAK MENANGGUNG DOSA KALIAN!Happy reading ❤️
Setelah menempuh perjalan selama 1 jam mereka pun tiba di sebuah hotel bintang lima yang berada di tengah kota. Fendo dan Elma turun dari mobil setelah sebelumnya memarkirkan mobil.
G'ios Tiara Hotel
Fendo berjalan menuju pintu hotel itu diikuti oleh Elma di belakangnya. Elma terlihat sedikit kesusahan berjalan karna heels nya. Tapi masih bisa menyeimbangkan langkahnya.
'Aku seperti tidak asing dengan hotel ini, ah yasudah itu tidak penting'. Batin Elma.Mereka masuk kesana menuju tempat yang sudah di sediakan hotel itu untuk sebuah acara. Mereka menaiki lif munuju ke lantai 5 tempat dimna acara itu di sedang berlangsung.
Keadaan di lantai 5
Terlihat banyak sekali orang-orang yang menghadiri acara. Banyak dari mereka saling mengobrol dan tertawa bersama, dengan yang lainnya dan sesekali meminum minuman yang di sediakan.
Banyak sekali perempuan yang memakai pakaian terbuka, dan bergelayut manja pada lelaki di dekatnya.
"Erick kau tidak membawa wanita kesini sangat di sayangkan sekali. Padahal kita disini mempunyai banyak waktu setelah acara ini." Seru seseorang sambil meminum cairan alkohol.
"Tidak, aku sudah mempunyai seorang wanita untuk menghiburku. Sana kau menggangu saja." Seru Erick sambil mendudukkan dirinya di sofa single.
Kembali pada Elma yang sekarang sudah berada di lantai 5 hotel tersebut. Setibanya di sana Elma sangat merinding mencium bau alkohol dan melihat banyak sekali orang. Ia rasa saat ini dada nya sangat sesak tapi ia masih bisa mengontrolnya.
Fendo menarik tangan anaknya dan mulai masuk kedalam, melewati banyak orang sesekali ia tersenyum pada kolega bisnisnya.
Setelah melewati banyak orang Fendo berhenti di sebuah meja bundar. Ia mendudukan dirinya pada kursi yang sudah di sediakan, terlihat di depannya ada dua orang laki laki yang sudah menunggu. Fendo menyuruh Elma untuk menunggunya, di meja dekat bar ia pun menurut dan pergi ke sana.
Karna penerangan disana tidak terlalu jelas. Jadi Elma pun tidak bisa melihat jelas, wajah orang yang tadi berada di meja yang bersama ayahnya.
Elma memesan minuman jus orange. Karna sangat bosan menunggu ayah nya yang masih sibuk membahas perusahaan dengan kolega koleganya. Hingga akhirnya acara pun selesai. Semua orang terlihat membubarkan diri, satu persatu pergi dari sana. Terlihat juga berpindah duduk dengan wanita wanita yang berada di sana.
Elma sudah menghabiskan satu gelas jus orange. Kemudian ia melihat ke arah meja ayahnya duduk, yang sedang mengobrol dengan orang yang sebelumnya sudah ada di sana.
'Kata ayah aku akan di kenal kan pada koleganya tapi kenpa belum juga', terlihat sedikit kecewa pada raut wajah cantiknya.
"Ternyata kau benar benar akan menjual anak mu itu." Ujar seseorang dengan tangan dilipatkan di dadanya. Siapa lagi kalau bukan Erick.
"Baiklah aku akan membantu perusahaan mu yang di kota itu, besok Rendi sekretaris ku akan datang ke sana. Sekarang temuilah anak mu untuk yang terakhir kalinya, setelah itu aku tidak mengijinkan mu untuk bertemu dengannya lagi..." Ujar Erick lalu menyesap minuman didalam gelasnya.
"Dan satu lagi pindahlah rumah mu juga ke sana, jangan pernah ke kota ini lagi dan jangan pernah berani kau menemui anakmu lagi mengerti." Serunya panjang lebar dengan suara yang begitu tegas dan dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Still a Virgin
RandomElma Arika Bila seorang gadis berusia 20 tahun, ia selalu tidak diberikan keadilan dalam hidupnya tapi ia merasa semua itu memang sudah takdir jalan hidupnya. Elma orang yang begitu ceria tapi dibalik sikap cerianya. Elma sangat rapuh seperti peremp...