Pergi

19 8 3
                                    

Happy Reading ❤️


"Erick sudahlah jangan memperpanjang masalah, dia juga sudah meminta maaf pada mu tidak sengaja kan." Seru ibu Erick saat Erick akan membalas perkataan wanita dihadapannya.

Tanpa menjawab Erick pun pergi dari cafe diikuti oleh Rendi sekretaris pribadi sekaligus sepupunya.

"Eum kamu siapa namanya ?" Tanya ibu Erick pada Elma.

"E...elma nyonya." jawabnya kemudian ibu Erick pun pergi tanpa menjawab, lalu ia menghampiri anak nya yang sudah berada di dalam mobil.

Di Rumah keluarga Elma

"Mas bagaimana ini apa kita perlu menyerahkan Elma?" Tanya Melinda ibu Elma pada suaminya yaitu ayah Elma.

"Iya nanti aku akan mengantarkannya sendiri pada orang itu." Jawabnya dengan raut wajah yang dingin seperti tidak ada rasa bersalah apapun.

Waktu sudah menunjukan pukul 8 malam. Elma sudah siap siap untuk pulang ke rumah ia sangat lelah sekali. Ingin sekali merebahkan tubuhnya.

Setelah kejadian tadi bos nya marah karna kelalaiannya. Tapi masih dimaafkan dan diperbolehkan kerja di tempatnya karna elma sangat baik dalam hal memasak. Menurut bos nya kesalahan tadi memang tidak di sengaja karna ini untuk pertama kalinya Elma melakukan kesalahan, jadi ia tidak terlalu ambil pusing meskipun tadi dirinya sempat takut tempatnya akan bangrut.

Sekarang Elma sudah di depan rumah nya, ia mengetuk pintu lalu terbukalah pintu tersebut ia di sambut hangat oleh ibunya. Sehingga membuat Elma heran beberapa hari ini ibu nya begitu baik padanya .

"Elma sayang papah ingin berbicara padamu, dia sudah menunggu di ruang kerja nya." Ujar melda setelah menutup lagi pintu.

'ada apa papah ingin berbicara padaku tidak biasanya.' Elma pun mengangguk tanpa menjawab perkataan ibunya ia langsung pergi ke ruang kerja ayah nya yang diikuti Melda di belakangnya.

Elma mengetuk pintu ruang kerja ayahnya. Terdengar sautan untuknya masuk kedalam ruangan itu, dilihat ayahnya sedang sibuk dengan kertas kertas di atas meja yang berada di depan ayahnya.

"Ada apa ayah, kata ibu ayah ingin berbicara sesuatu pada Elma." Katanya setelah di persilakan duduk oleh ayahnya.

"Aku ingin kau besok malam ikut denganku, besok ke acara pertemuan perusahaan." Jawabnya dingin tanpa mengalihkan fokusnya dari kertas yang sedang di bacanya.

"Memang nya ada hal apa hingga ayah ingin membawa ku kesana, bukanya ayah tidak ingin kolega bisnis ayah mengetahui aku anak ayah!" kata Elma dengan suara yang sedikit parau.

"Kau tidak usah membantah, aku tidak menerima bantahan darimu, siap siaplah besok jam 8 malam ibumu akan menyiapkan baju untukmu." Jawab Ferdo ayah Elma

"Baiklah" jawabnya sambil melenggang pergi dari sana. Kemudian masuk kedalam kamarnya untuk membersihkan diri. Ia merebahkan tubuhnya yang lelah tak butuh waktu lama Elma sudah berada dalam mimpinya.

Keesokan harinya Elma sudah berada di mall menemani sahabatnya siapa lagi kalau bukan Iren, dirinya diminta menemani untuk membeli pakai yang cocok untuk pergi kencan bersama pacar nya nanti malam.

"El lihat ini bagus tidak?" Tanyanya pada Elma.

"Bagus tapi warna nya terlalu mencolok." Jawabnya memberi pendapat yang di beri pendapat malah berkata.

"Tidak El ini bagus warna nya juga aku sangat suka , aku beli yang ini saja deh." Ucapnya lalu pergi ke kasir untuk mengemasi dan membayar bajunya.

'kalau begitu kenapa masih bertanya padaku huh sudah lah terserah dia saja.' pikir Elma

Lalu Elma pun mengikuti Iren. Untuk membayar juga bajunya tadi yang sangat menarik perhatian dirinya baju berlengan panjang dengan bagian badan yang di kerut kan.

Setelah selesai dari toko baju. Kemudian mereka berdua pun singgah ke cafe yang berada di dalam mall, untuk makan terlebih dahulu.

"El aku akan mentraktirku hari ini pilihlah makanan sesuka mu." Serunya dengan tangan meraih buku menu untuk memilih makan yang di inginkannya. Sambil menunggu pesanan datang mereka mengobrol sesekali mereka tertawa bersama.

Tidak berapa lama makanan datang, mereka pun langsung menyantap makanannya masing masing. Diselangi obrolan obrolan kecil hingga selesai mereka berdua pun langsung pulang kerumah nya masing masing.

Karna Elma pun ada janji dengan ayahnya jam 8 malam nanti. Jadi ia pulang lebih awal dan tidak masuk kerja setelah sebelumnya izin terlebih dulu pada bos nya.

Elma sampai di rumah tepat pukul 6 sore. Kemudian ia naik keatas menuju kamar nya dilihatnya satu baju yang sudah rapi di atas tempat tidur nya.

Ia mengambil baju itu mencobanya di depan cermin. "Astaga kenapa baju nya sangat pendek sekali. " Serunya ketika melihat dirinya di pantulan cermin dengan memakai baju yang sudah disiapkan ibunya itu.

"Nak bagaimana kamu suka bajunya baguskan, cepatlah mandi nanti ibu akan merias wajahmu agar terlihat cantik." Ujar ibunya yang tiba tiba sudah berada di dalam kamarnya.

"Eh ibu , bu apa baju nya ada yang lebih sedikit panjang ini terlalu pendek jika aku pakai." Katanya sambil melepas baju yang sempat di cobanya.

"Tidak ada, sudahlah jangan banyak komentar cepat bersihkan dirimu." Timpal ibunya melangkahkan kaki mendekat pada Elma, lalu mengambil baju.

"Cepat lah sayang nanti ayahmu menunggu lama." Timpalnya lagi sambil mendorong Elma kearah kamar mandi.

'mana bisa aku memberikan baju panjang, orang itu tidak akan bergairah jika dia memakai baju panjang, kalau baju begini pasti akan bergairah melihat tubuhnya.' batin Melda

Elma sudah keluar dari kamar mandi. Lalu ia pun terpaksa memakai baju yang di coba nya tadi, tak ada pilihan dirinya pun tidak mempunyai baju dress. Karna ia tidak pernah menghadiri pesta apapun kecuali jika kelulusan sekolahnya itupun ia menyewa tidak membelinya.

"Sini cepat ibu akan merias mu agar anak mamah cantik." ucap Melda sambil mencolek dagu anak nya.
"Baiklah terserah ibu saja." Mau menolak pun tidak bisa pasti ibunya akan memaksanya pikir Elma.

Waktu sudah menunjukan pukul 7.30. Elma menghela napasnya. 'sebenarnya ada apa ini kenapa tiba tiba ayah ingin aku ikut dengannya, huh aku tidak suka seperti ini.' Batin Elma.

"Elma cepatlah ayah menunggumu di mobil cepat jangan lama nanti jalannya macet." Teriak Fendo dari bawah supaya putrinya cepat keluar dari kamar nya. Karna ia takut jika orang itu akan menunggu lama dan membatalkan bantuan pada perusahaan nya.

Elma yang berada di kamar pun sudah selesai di rias oleh ibunya. Terlihat dari pantulan kaca Elma sungguh sangat cantik dan elegan dengan tubuh yang semampai tidak terlalu tinggi tidak terlalu pendek juga.

Mendengar teriakan ayahnya tadi ia pun segera melangkahkan kakinya keluar dari kamar menuruni tangga. Dirinya sedikit kesulitan ketika menuruni tangga karna sepatu heels yang di pakainya sedikit tinggi.

Elma masuk kedalam mobil dan duduk di samping ayahnya, terlihat ayah nya sangat rapi dan siap melajukan mobilnya.

Didalam mobil Elma tidak bicara apapun atau sekedar menyakan kemana tujuannya. Hingga keheningan pun berakhir ketika Fendo berkata. "Jangan membuat ku malu, bersikap sopan lah nanti dan jangan membantah." Ujar fendo  dengan dingin tanpa mengalihkan fokus nya.

"Ayah kenapa tiba tiba ingin aku ikut bersama ayah tidak biasanya?" Tanya Elma setelah ia memberanikan diri untuk menanyakan hal yang terus saja ada dalam pikirannya.

"Aku hanya ingin mengenalkan mu saja pada kolega ku." jawabnya acuh.

"Benarkah brarti sekarang ayah sudah menganggap ku." katanya polos dengan raut muka terlihat bahagia.

Fendo tidak menjawab perkataan Elma. Hanya fokus pada setirnya dan sedikit mempercepat laju mobilnya.


Hai guys aku sekarang bakalan up setiap hari Sabtu dan Minggu ya.

Jangan lupaaa banyak komen sebanyak banyaknya karena itu bisa membuat aku lebih semangat dalam menulis.

Jangan lupa follow juga Instagramku @its_diinda, dan jangan lupa follow akun wattpad ku ini ya❤️❤️💌







I'm Still a VirginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang