Sakura dan Naruto turun dari tangga. Mereka hendak pulang bersama. Setiba daerah loker sepatu mereka menjumpai Hinata yang sedang menukar sepatu sekolah dengan sepatunya.
Sewaktu Hinata memakai sepatu, Naruto menyapa Hinata.
"Oss," sapa Naruto ala sapaan yang dipakai anak laki sebayanya.
"Naruto-kun, selamat sore," sapa balik Hinata.
"Ini Sakura, temanku, kau sepertinya pernah bertemu dengan dia waktu Sakura main ke rumah," jelas si Naruto memperkenalkan Sakura.
"Ah, aku pernah bertemu, ternyata namanya Sakura-san, domo(salam kenal/terimakasih - bisa)" bungkuk Hinata sopan.
"Bahasanya formal sekali, ojou-chan ka(putri bangsa kah)?" tanya Sakura.
Hinata panik, buru-buru menyahut, "Chigauumas(u) (bukan-formal),"
"Hihi, yuk kita pulang bersama," ajak Naruto tak lupa nyengir.
Usai mengenakan sepatu mereka keluar dari gedung sekolah.
Tak jauh di depan ada pemandangan yang kurang enak. Seseorang digoda oleh sosok orang - lebih tepatnya om om aneh menggoda Ino.
Naruto shock mengetahui om girang yang menggoda teman kelasnya adalah Jiraya-walinya sendiri.
Buru-buru Naruto berlari lalu memberi tendang terbang tepat di punggung Jiraya.
"BUAKKG!" rintih Jiraya ketika ditendang.
"AHO JIJI! (om-om bodoh)" umpat Naruto pada pamannya.
"Naruto, itu Jiraya-san bukan!?" kejut Hinata.
Naruto memegang lengan Ino. Ia mengamati segala tubuh Ino.
"Ino, kau tidak apa-apa bukan, atau dia sudah melakukan hal macam-macam!" panik Naruto.Ino menggelengkan kepalanya, "A-ah, daijobou," ujar Ino.
"Ah, keras sekali kau menendangku," ujar Jiraya yang bangkit lalu berdiri di sebelah Naruto.
"Keluargamu?" tanya Ino.
"Bukan." jawab Naruto datar ogah menganggap Jiraya keluarganya karena malu oleh tingkah Jiraya.
Jiraya mengacak-acak rambut Naruto gemas, "Sudah lama tak bertemu, kau sudah sebesar ini," kekehnya ala bapak-bapak.
"Lepaskan," ronta Naruto, namun Jiraya tertawa gembira karena ia tau Naruto pun senang berkumpul kembali dengannya.
"Jiraya-san, lama tak bertemu," sapa Hinata sopan dengan senyumannya.
"Oh, Hinata-san, kau tumbuh besarnya," puji Jiraya tapi pandangannya ke daerah dada Hinata.
"Matamu lihat ke mana oi," sindir Naruto.
"Sakura juga, hmnn, masih seperti dulu, dont mind, ^^"
Urat kepala Sakura keluar. Aura setannya membara, orang-orang dapat melihatnya kecuali Jiraya yang tersenyum seperti tak mempunyai dosa.
"Jadi kau teman Naruto juga," ujar Jiraya menatap Ino.
"Ha-i, Ino Yamanaka desu," Ino membukuk sopan.
"Kau Ino yang diceritakan Naruto dulu itu, ya," seru Jiraya senang.
"Eh??" bingung Ino.
"Naruto waktu itu cerita padaku, waktu kelulusannya dulu, aku sangat berterima padamu sudah menemani Naruto. Aku sempat cemas karena aku tidak bisa pulang lebih awal, tapi setelah Naruto memberitauku, dia menghabiskan waktu dengan keluargamu, aku sangat berterimakasih." ujar tulus Jiraya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Naruto-kun, Anata wa dare ga sukidesuka? | Naruto Harem
FanficNaruto-kun, Anata wa dare ga sukidesuka? Naruto-kun, siapa yang kamu sukai? Ino - "Aku berbohong kalau aku tidak menyukai Naruto untuk Sakura." Sakura -"Aku berbohong kalau aku tidak menyukai Naruto, karena aku tidak tau Ino menyukai Naruto." Hina...