Part 4

646 91 7
                                    

Hari-hari selanjutnya Gulf rasakan biasa saja. Kecuali reaksi Joss bersama teman-temannya. Beberapa kali Gulf melewati mereka, pasti saja reaksinya akan terkejut dan langsung menunduk. Tidak ingin bertatapan dengan Gulf. Mungkin trauma atau semacamnya, Gulf tidak peduli. Namun reaksi itu membuat dirinya merasa aman.

Pernah satu hari, Gulf lupa membawa bekalnya yang tertinggal di mobil. Maka dari itu, Mew yang melihat memutuskan untuk mengantar bekalnya ke kelas Gulf.

Mungkin belum banyak yang tahu bahwa Mew adalah supir sekaligus pengawal Gulf. Ketika ia berjalan mencari kelas Gulf, banyak para omega, beta, bahkan alpha sekali pun yang menatapnya terpukau. Mew memiliki aura tersendiri yang berbeda dan cukup memikat.

"Maaf, apa kamu tahu Gulf Kanawut? Saya sedang mencari kelasnya." Tanya Mew pada seorang pemuda yang ditemuinya di jalan.

Pemuda itu terdiam sepersekian detik sebelum ia tersadar dan mengangguk.

"A—ah ya! Aku teman sebangkunya, biar kuantarkan karena aku pun sedang menuju kelasku." Katanya.

"Terima kasih." Balas Mew.

Ketika keduanya sampai di kelas Gulf, seluruh mata langsung tertuju pada Mew. Namun Mew hanya tertuju pada satu orang, Gulf yang saat itu tengah menulis di bukunya.

"Psstt! Gulf, itu ada yang mencarimu." Ujar sang pemuda yang ternyata adalah Mild.

"Hm? Loh? Mas Mew?"

"Kamu lupa bekalmu, jadi Mas antarkan kesini." Katanya.

"Oh ya ampun, maaf sudah merepotkan Mas, terima kasih telah mengantarkannya."

"Tidak masalah, sudah menjadi tugas Mas. Kalau begitu Mas pulang ya, Dek." Gulf mengangguk dengan senyumnya yang mengembang. Sekilas mereka mengabaikan tatapan memuja dari omega, beta, bahkan alpha lain yang melihat ke arah Mew.

Setelah Mew pergi, pertanyaan beruntun pun bersahutan kepada Gulf.

"Gulf tadi itu siapa?"

"Apakah dia alpha mu?"

"Dia sangat menawan! Kalian berpacaran?"

Kurang lebih seperti itu keributan dan pertanyaan yang terlontar.

"Hey! Jangan ribut-ribut, apa kalian tidak lihat Gulf pusing mendengar segala pertanyaan kalian?! Biar aku saja yang tanyakan, kalian tinggal mendengar jawabannya dari Gulf!" Teriak Win, pemuda itu terlihat sangat bersemangat.

Setelah semuanya setuju dan hening, Win pun menanyakan satu persatu pertanyaan tersebut kepada Gulf.

"Jadi, Gulf, tadi itu siapa? Kelihatannya dia alpha ya? Apakah dia alphamu?"

"Ah.. dia memang alpha, tapi bukan alphaku. Dia pengawal dan supir pribadiku."

"Kalian berpacaran?"

Gulf menggeleng, "tidak. Kami hanya sebatas pengawal yang menjaga anak dari majikannya."

Beberapa diantara temannya ada yang menghela napas lega.

"Kupikir dia kekasihmu, berarti aku masih punya kesempatan untuk mendapatkannya kan?"

"Apa-apaan?! Aku pun ingin memikat hatinya!"

"Mana boleh?! Aku duluan yang melihatnya saat dia kemari, harusnya aku yang mendapatkannya!"

Beberapa komentar dari teman sekelasnya, sedikit menusuk dan membuat hati Gulf panas. Ia tidak suka, karena Mew harus menjadi miliknya seorang.

Tidak ada yang boleh mengambil Mas Mew dariku. Dia milikku, hanya milikku.

My Guard, My Alpha | MewGulf ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang