Part 2

703 92 8
                                    

Gulf Kanawut, anak dari Tuan dan Nyonya Kanawut yang merupakan seorang omega nyaris sempurna.

Bagaimana tidak? Pemuda itu memiliki paras imut, tampan, dan cantik sebagaimana orang-orang mengenalnya. Ia dibesarkan dengan tata krama baik juga sifat yang terpuji, itulah mengapa rekan kerja bahkan sahabat Tuan Kanawut yang merupakan orang-orang terpandang sangat ingin menjodohkan Gulf dengan anak mereka yang tidak sedikit bergolongan alpha.

Gulf dipastikan menjadi pasangan yang baik dan terpandang. Begitu beruntung siapa pun yang dapat menarik atensi Gulf dan mengambil hati kedua orang tuanya.

Ketika umurnya menginjak 10 tahun, Tuan Kanawut merayakan ulang tahun anaknya dengan makan malam mewah bersama beberapa rekan kerjanya yang dihadiri pula oleh anak-anak mereka.

Para orang tua itu membanggakan anak mereka yang kebanyakan bergolongan alpha dengan antusias kepada Gulf. Jika boleh jujur, Gulf lelah mendengarnya. Namun ia tidak bisa egois dan meninggalkan makan malam itu begitu saja, reputasi keluarga taruhannya. Maka ia palsukan senyuman dan tawa manisnya seakan-akan ia menikmati acara tersebut. Pada kenyataannya, ia hanya ingin pergi dan tidur di kasur kesayangannya.

Ketika makan malam itu selesai dan semuanya terlihat berbaur, terhanyut dalam obrolan masing-masing, Gulf menggunakan kesempatan tersebut untuk meloloskan diri menuju balkon rumah. Melihat bintang malam di angkasa sana.

Terkadang angin malam dengan nakal menerbangkan rambut-rambutnya, membuat paras bak Dewa Yunani-nya terhalang helaian kecoklatan yang menerpa wajahnya. Tapi itu tidak jadi masalah, suara angin malam malah membuatnya tenang dan damai. Karena itu, ia memejamkan matanya sebentar sambil merasakan gelitik rambut yang mengenai wajah indahnya.

Tak lama, ia merasakan sebuah kain tiba-tiba saja membalut dirinya yang hanya menggunakan pakaian dengan lengan pendek.

Tak lama, ia merasakan sebuah kain tiba-tiba saja membalut dirinya yang hanya menggunakan pakaian dengan lengan pendek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Visualisasi pakaian yang dipakai Gulf)

"Angin malam tidak bagus untuk kesehatan, tapi tampaknya kamu begitu menikmatinya, ya?"

Suara lembut itu, suara yang sangat dihapal Gulf. Suara yang selalu menemani hari-harinya sejak ia berumur lima tahun.

Gulf perlahan membuka kelopak matanya, melihat sebuah jas hitam telah tersampir di pundaknya. Dari ekor mata Gulf, ia melihat bayangan sang pemilik jas yang berada di sebelahnya namun tidak sejajar. Sedikit di belakangnya.

"Ada apa? Tidak ada pemuda yang cocok? Atau merasa bosan dengan acara malam ini?" Ia berucap.

Gulf terkekeh pelan, "aku pikir keduanya."

Hening pun menyelimuti mereka, tampak sibuk dengan pikiran masing-masing sebelum Gulf yang pertama kali memecah keheningan itu.

"Kamu tahu Mas? Aku terkadang lelah dengan sikap Papa yang selalu mengenalkanku dengan anak dari teman-temannya. Tidak bisakah aku mencari alpha untuk diriku sendiri? Rasanya aku hanya menjadi boneka yang dipamerkan dan dituntut untuk bersikap manis kepada kolega-koleganya dan anak dari para kolega itu. Padahal usiaku baru menginjak 10 tahun, tapi percintaanku sudah harus begini atau begitu sesuai permintaannya."

Pemuda di sampingnya tersenyum, "mungkin Tuan takut Adek jatuh kepada orang yang salah. Atau takut nantinya Adek sengsara jika dengan seseorang yang bukan pilihannya. Kalau Mas lihat, Tuan hanya berusaha menjaga Adek supaya menaruh hati pada pemuda yang benar dan cocok untuk Adek."

"Benar apanya?? Apa Mas Mew tidak lihat pandangan anak-anak mereka yang menatapku dengan lapar?? Seakan aku ini adalah mangsa mereka dan harus tunduk di bawah kuasa mereka. Aku benci Mas. Aku benci ketika para alpha itu menatapku begitu, terasa seperti aku ini tidak memiliki harga diri dan diinjak-injak. Inilah yang terkadang membuatku benci mengapa aku terlahir sebagai golongan omega." Ujar Gulf dengan amarah dalam hatinya.

"Adek, kalau Adek merasa begitu, kenapa Adek tidak bicarakan dengan Tuan? Mas yakin Tuan akan mengerti. Apalagi kenyaman Adek selalu Tuan nomor satukan, pasti Tuan akan menuruti kemauan Adek jika Adek mengatakannya."

Suara Mew terdengar serius karena pada kenyataannya, ia tidak suka dengan fakta bahwa alpha-alpha tersebut menatap Gulf seperti itu. Ia tidak terlalu memerhatikannya saat acara berlangsung, karena cukup menyayat hati dirinya sendiri yang memiliki perasaan lebih terhadap Gulf. Namun ternyata dengan begitu ia malah lalai dalam menjaga dan mengawasi Gulf.

Aku akan selalu menjagamu, Dek. Aku akan berhati-hati dan lebih teliti kedepannya.

Merasa nada bicara Mew menjadi serius, Gulf berniat mengubah topik pembicaraannya. Ia menoleh menatap Mew, "Bagaimana dengan Mas?"

"Tentang apa?"

"Kulihat ada beberapa anak teman Papa yang beta dan omega menghadiri acara ini, apa tidak ada yang membuat Mas Mew tertarik?"

Mew tertawa mendengar pertanyaan Gulf, tawa yang sangat menawan dan dalam sepersekian detik dapat membuat Gulf membeku dengan auranya. Entah karena apa, pipinya terasa memanas dan bersemu. Gulf tidak pernah merasakan hal itu sebelumnya.

"Ti—tidak ada yang lucu tahu! Kenapa Mas tertawa?!" Ujarnya terdengar sebal, padahal ia hanya menutupi rasa salah tingkahnya.

"Adek.. Adek.. apa tidak salah pertanyaan kamu? Mas ini bukan alpha dari kalangan atas, mana cocok disandingkan dengan mereka yang kaya raya."

"Kenapa ucapan Mas begitu? Aku pikir selama cinta hadir, semuanya akan berakhir indah."

Mew tersenyum menatap pemandangan kota malam dari balkon tempat mereka berdiri sebelum ia menjawab pertanyaan Gulf.

"Ini kisah nyata Dek, bukan sebuah kisah dongeng dengan akhir yang selalu bahagia. Meski cinta hadir, terkadang semuanya tidak berjalan mulus seperti apa yang kita inginkan. Yang Mas paham dari gemerlapnya kehidupan para konglomerat adalah, mereka akan mencari pasangan dengan derajat yang sama seperti diri mereka. Orang kecil dengan latar belakang tidak jelas seperti Mas tidak akan cocok bersanding dengan mereka."

Gulf dengan antusias mendengar penjelasan dari Mew, menunggu lanjutan kalimat yang akan Mew lontarkan.

"Belum lagi.. ketika bertemu dengan keluarganya. Mungkin tidak semua, tapi kebanyakan keluarga kaya raya di luar sana pasti akan menolak orang kecil seperti Mas yang tidak memiliki keluarga dan bekerja sebagai pengawal dari anak Tuan yang terpandang. Inilah mengapa Tuan menginginkan alpha terbaik untuk kamu, Dek. Tuan tidak mau melihat kamu hidup menderita dengan alpha yang tidak jelas asal-usulnya. Orang tua mana yang mau melihat anaknya hidup pas-pasan karena terbiasa memanjakan anaknya dengan bergelimang harta?"

Gulf bergeming, merasa terpesona dengan Mew yang teliti dan memerhatikan kehidupan orang-orang terpandang di sekitarnya. Ia tidak pernah menyangka bahwa pemikiran seseorang dapat membuat jantungnya berdetak lebih cepat, darahnya berdesir, dan perasaannya menghangat.

Mew benar-benar sedetail itu dalam menjalani hidup.

"Ah.. aku mengerti. Kalau begitu, tipe Mas yang seperti apa?"

Mew tersenyum. Begitu tampan, manis, dan entah kenapa membuat Gulf yang melihatnya menggila meskipun tidak ia perlihatkan. Panas dan rasa menggelitik seperti menggebu-gebu dalam diri Gulf.

"Mas sudah memiliki pujaan hati. Sudah cukup lama, ketika umur mas masih 17 tahun. Dia seorang omega yang entah kenapa bisa merebut hati Mas. Rasanya Mas ingin memiliki dan menghabiskan hidup Mas bersamanya.. lalu sampai sekarang pun, perasaan ini tidak pernah hilang meskipun Mas sudah menguburnya."

Gulf mengernyit, "kenapa begitu?"

"Entahlah, mungkin karena dia dari keluarga konglomerat?"

Oh, betapa beruntungnya omega yang menjadi pujaan hati Mas Mew. Jika dihitung, berarti Mas Mew telah mencintainya kurang-lebih selama tiga tahun, sungguh setia alpha ini. Apakah kini aku merasakan cinta? Mengapa tiba-tiba aku tidak suka ketika Mas Mew menceritakan orang lain yang ada di hatinya? Sekali pun secara tersirat ia mengungkapkan kemustahilan, tapi rasa sesak jelas terasa kala mengetahui omega itu masih memegang hati Mas Mew.

My Guard, My Alpha | MewGulf ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang