"Tetap saja kalian mencemari
nama sekolah kita, dan aku ingi......" Ucapan kepala sekolah terputus ketika seorang mengetuk pintu ruangannya."Masuklah" Orang itu akhirnya pun masuk dengan nafas yang terengah-engah
"Pak ad- ada...."
"Ada apa? Bicaralah dengan jelas"
"Ad- ada tamu penting yang mengunjungi kita"
"Siapa?"
"Tuan lee minho"
Degh
"Apa lee minho?"
"Iya Pak"
"Kalau begitu cepat suruh dia masuk, bodoh" Ucap kepala sekolah yang panik.
"Ba-baik pak" Orang itu pun keluar dan setelah beberapa menit. Pintu kembali terbuka dan menampakkan lee minho yang memakai sebuah jas.
"Ah tuan minho, duduklah dulu" Ujar kepala sekolah yang menyambut kedatangan minho.
"Ah terimakasih"
Sedangkan disisi lain, lisa yang masih diruangan kepala sekolah dengan rosé tampak menatap dingin kearah sang ayah. Tapi lain halnya dengan minho yang menatap penuh rindu kearah putrinya setelah sekian lama berpisah dengan putrinya.
"Apa maksud dari kedatangan anda disini tuan minho?"
"Aku ingin menemui putriku"
"Tunggu, apa tadi kau mengatakan ingin menemui putrimu?"
"Iya"
"Siapa?"
"Li-..." Ucapan minho terputus ketika lisa menyelanya.
"Maaf pak, bisakah kami pergi?" Ujar lisa yang berusaha untuk pergi dari sana.
"Ah baiklah kalian boleh pergi dan ingat jangan berbuat ulah lagi" Rosé dan lisa menganggukkan kepala nya secara bersamaan. Lalu akan melangkahkan kakinya pergi. Tapi terhalang ketika suara minho yang menghentikan mereka.
"Tunggu" Lisa yang geram
dengan tingkah ayahnya yang akan mengungkapkan identitasnya didepan gurunya, dengan cepat membalikkan tubuhnya kearah ayahnya dan melemparkan tatapan dingin nya."Aku tidak suka menunggu" Ujar lisa singkat.
"Tolong tunggu sebentar lagi" Ucap minho.
"Itu cukup untuk membuang waktu berhargaku hanya untuk bicara dengan orangtua seperti mu"
"Lisa jaga ucapan mu" Teriak sang kepala sekolah kepada lisa. Suasana yang mencekam pun terjadi diantara minho dan lisa.
"Apakah aku harus membongkar ini sekarang?" Tanya minho pada putrimu.
"Lakukan lah jika kau ingin aku semakin menjauh darimu" Lisa menatap ayahnya dingin. Rosé yang mengerti keadaan antara lisa dan ayahnya dengan cepat, keluar lebih dulu dan bersembunyi untuk mendengarkan percakapan antara lisa dan minho.
"Bisakah kau memberi kesempatan untukku?"
"Jangan terlalu bermimpi"
"Lisa, jaga sikapmu. Dia lee minho" Bisik kepala sekolah pada lisa.
"Siapapun dia aku tak perduli"
"Ah tuan minho, maafkan muridku. Dia memang seperti ini. Aku akan membawa nya pergi jika kau mau"
"Jangan"
"Kenapa?"
"Karena dia putriku" Ucap minho yang membuat semua orang yang berada diruangan merasa kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Midnight |LISA|
Fanfiction"Tengah malam bukan sebuah alasan untukku berlindung, melainkan tempat berteduh untukku bersembunyi dari luka yang menghampiriku" Lisa Skylight In Midnight. 01#midnight 17/7/2021 02#depression 21/8/2021 03#depressed 16/12/2021