Chapter 05 : 3.00 am

819 117 2
                                    

Ya! Menyingkirlah dariku" Teriak rosé pelan sambil mendorong tubuh lisa untuk menjauh darinya. Tapi dia tidak sengaja menarik sebuah kalung yang berada dileher lisa hingga terlepas.

"Kalungmu terlepa-...." Rosé menghentikan ucapannya ketika melihat kalung yang ada ditangannya.
Lisa yang menyadari kalungnya berada ditangan rosé dengan cepat mengambilnya dan menyembunyikan
-nya.

"Kau masih memakainya?"

"...."

"Seharusnya kau melepas kalung itu karena kau tak pantas untuk mendapatkan nya"

"Pantas atau tak pantas akulah yang menentukannya rosé"

"Apakah aku harus menyadarkan mu dulu untuk membuat mu sadar, Lisa Skylight oh tidak tentu saja Lalisa Lee yang terhormat"

"Tidurlah, aku tidak ingin bertengkar denganmu rosé" Lisa membaringkan dirinya dikasur dan membelakangi rosé.

"Kau lah yang membuatku seperti ini lisa!! Membenci dan membenci itulah yang kau inginkan diantara kita, bukan?"

"...."

"Jawab aku lalisa!!!"

"...."

Rosé yang tidak mendapat jawaban dari lisa akhirnya menyerah dan kembali tidur membelakangi lisa.

"Andai saja yang mati adalah kau mungkin hidupku akan lebih bahagia,kau-...." Ujar rosé yang tak bisa mengucapkan kata-kata nya karena menahan tangis

".... menghancurkan semuanya"

"Aku juga berharap begitu rosé"
Batin lisa dalam hati dengan air mata yang mengalir dengan deras. Mereka pun tidur dengan badan yang saling membelakangi.

Waktu terus berjalan hingga jam 2 malam, tapi lisa yang tidak bisa tidur tanpa obat tidurnya hanya bisa memejamkan matanya. Karena sudah bosan, lisa memilih untuk bangun dan mengambil ponsel yang berada disampingnya dan diam-diam pergi dari rumah rosé setelah menulis sebuah surat dikertas untuk berpamitan lalu menempelnya tepat dipintu. Lalu melangkahkan kakinya pergi dari rumah rosé.

Setelah beberapa menit akhirnya
lisa sampai di apartemennya dengan tubuh yang lemah dan lelah akibatnya lukanya.

Lisa menjatuhkan tubuhnya dikasur dengan nafas yang tersendat-sendat. Dan saat akan meraih obat tidur disamping nya, terdengar bunyi
ponselnya yang berdering.

Drtt

Drtt

Drtt

Dengan cepat lisa meraih ponselnya dan mengangkat panggilan orang yang tidak dikenal.

"Siapa?"

"Coba tebak siapa aku?"

"Jisa, berhenti bercanda"

"Bagaimana kau tau aku? Bahkan aku tidak memberi taumu"

"Suaramu tidak bisa membohongi ku"

"Ah kau benar juga"

"Tidurlah, ini sudah jam 3.00 a.m"

"Aku tidak bisa tidur jadi karena itulah aku menghubungimu"

"Kau hanya tinggal memejamkan matamu lalu tertidur"

"Aku sudah bilang, aku tidak bisa. Dan kenapa kau belum tidur juga?"

"Apakah aku harus menjawabnya?"

"Kau membuat ku kesal. kenapa kau terus mengatakan kata yang sama setiap hari seperti, apakah aku harus menjawabnya?tentu saja bodoh untuk apa aku bertanya jika kau tidak menjawabnya dan.............." Lisa menerbitkan senyumnya diam-diam ketika mendengar ocehan jisa.

Midnight |LISA|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang