Kring kring kring
Bunyi alarm membangunkan satu pemuda yang tertidur. Ia langsung terduduk dengan muka bantalnya. Dilihatnya sang kembaran yang masih tertidur sambil memeluk boneka lumba lumbanya.
"Rafil.. Fil.. Bangun dong dah pagi nih" panggil Rafel dengan suara serak khas bangun tidurnya. Yap, pemuada itu adalah Rafel.
"Rafil bangun ih mau sekolah gak?!" kesal karna tak kunjung mendapat jawaban, dia langsung mencubit hidung milik sang adik lumayan keras.
"Bentar lagi bang. Gue masih ngantuk"jawab Rafil dengan mata yang masih terpejam.
Rafel mendengus "Yaudah gue mandi dulu. Lo cepet bangun, terus siap siap sekolah. Gue selesai mandi lo belom bengun gue tinggal" ancam Rafel lalu menuju ke kamar mandi.Rafil yang mendengar ancaman dari sang kakak pun terduduk dengan tiba tiba. Karena terbangun tiba tiba, kepala Rafil menjadi sedikit pusing.
"Punya abang gitu banget sih mainnya ancem anceman. Dasar abang" Rafil menggerutu lalu berjalan menuju kamar mandi dikamarnya.Soalnya semalem Rafil tidur dikamarnya Rafel. Katanya 'Kalo gue tidur dikamar abang jadinya ada orang yang dipeluk. Gak kaya dikamar gue sendiri peluknya boneka doang' Yaudah deh sebahagianya anak itik aja. Canda anak itik:)
______________
Rafel berjalan melewati tangga untuk menuju keruang makan. Sesampainya diruang makan, ia langsung duduk dikursinya. Tak lupa menyapa kedua orang tuanya.
"Pagi mah, pah"sapa Rafel dengan tersenyum tipis.
"Pagi sayang" jawab mereka kompak.
"Adik kamu mana Fel?" tanya Widya -mama Rafel dan Rafil- dengan lembut.
Rafel mengendikan bahunya "Tadi pas Rafel selesai mandi Rafil gak ada dikamar. Lagi siap siap mungkin"jawab Rafel sambil memakan makanannya."Rafil tidur dikamar kamu semalem?"tanya Widya lagi dan diangguki oleh Rafel.
Widya hanya ber oh saja. Tiba tiba Rafil datang dan langsung duduk di kursinya."Pagi semua" sapa Rafil dengan senyum lebar nya.
"Pagi sayang/Fil" semua menjawab kecuali Gavino -papa Rafel dan Rafil- Rafil hanya menghela napas pelan karena tak ada jawaban dari sang ayah.
'Kapan sih papah mau anggep gue lagi' batin Rafil.
Mereka semua makan dengan tenang. Selesai makan Rafel dan Rafil pamit berangkat sekolah.
Rafel dan Rafil mencium tangan Widya dan Widya menerima dengan baik. Sekarang giliran Rafel mencium tangan Gavino. Pada saat Rafil hendak mencium tangannya, Gavino diam saja. Mengerti maksud dari sang ayah, Rafil mengerti dan langsung mundur.
"Kita pamit mah, pah. Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"________________
Sesampainya disekolah, mereka disambut oleh teriakan kagum dari para siswi di koridor sekolah mereka. Sebuah pemandangan yang tak asing lagi untuk warga SMA GAUTAMA.
Kenapa Gautama? Karena sekolah ini milik ayah Rafel dan Rafil.
Jadi sudah tak diragukan lagi kalau si kembar ini dikagumi oleh siswi SMA GAUTAMA. Sudah tampan, baik, pintar, kaya lagi."Woy twins!!!" sapa seseorang yang baru saja datang bersama dua orang disampingnya.
Mendengar ada yang menyapa, mereka berdua membalik badan."Eh kalian kok tumben baru berangkat?" tanya Rafil. Karena biasanya mereka bertiga lah yang datang lebih dahulu ketimbang dikembar.
"Kita mah berangkat kek biasanya. Kalian aja yang tumben berangkatnya cepet" jawab Nando -sahabat sikembar-dengan heran.
"Si Rafil harus di ancem dulu baru bangun" ucap Rafel dengan wajah khas nya yaitu datar.
Nando, Devan dan Galang yang mendengar ucapan Rafel yang lumayan panjang membulatkan mata dan mulutnya.
"Wihh gak salah nih si Rafel ngomong lebih dari tiga kata? Wah rekor baru nih" ucap Devan takjub sambil bertepuk tangan.
"Iya nih. Biasanya kan seorang Rafello ngomongnya cuman dua sampe tiga kata doang. Selalu diem dan kalem. Gak kaya adeknya" sahut Galang dan nyinyir di akhir kalimatnya.
Rafil yang mendengar itu pun memutar bola matanya malas. "Apaan kalem kalrm. Gue aja sering adu bacot sama dia kalo dirumah" ucap Rafik melipat tangannya di depan dadanya.
"Heh" Rafel yang tak terima pun menjitak kepala sang adik dengan pelan.
"SAKIT ANJIR" sungut Rafil sambil mengelus elus kepalanya yang tadi dijitak oleh Rafel.
"Lebay lo" sahut Rafel.
"Udah udah gak usah berantem. Ini kita mau sampai kapan disini? Gak mau kekelas? Udah mau bel loh" ucap Nando yang menyadarkan teman temannya.
"Ohiya ini udah mau bel. Yaudah yuk!!" ucap Rafil sambil menarik tangan Rafel. Lebih tepatnya menyeret.
_______
Makasih ya guys udah mau baca cerita aku yang masih amatiran ini. Dan maaf kalo kata katanya masih kurang memuaskan, maklum lah authornya belom pinter pinter banget buat cerita.
Dan jangan lupa vote dan komen nya ya. Kalo bisa sekalian follow gue ya.
Sekian terima kasih ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Double R [Slow Update]
Teen FictionDI USAHAKAN FOLLOW DULU YA^ω^ Lelaki kembar yang memiliki sifat berbeda. Rafil dan Rafel namanya. Tapi, kehidupan keduanya berbeda. Tidak terlihat tapi selalu diingat. Jelas di depan mata, tapi tak pernah dianggap. Setiap manusia memiliki masalah...