Tak terasa sudah 3 hari Rafil di rawat di rumah sakit, sekarang sudah waktunya dia pulang. Dia sedang menunggu dokter Dion melepaskan infus di tangannya.
Rafil duduk di brankar dan membiarkan kakinya menggangtung(?) ke bawah. Ia sedang melihat Rafel dan ibu nya yang sedang membereskan barang-barang nya.
Rafil menghela napas bosan "Huhh lama banget sih om Dion"protes Rafil sambil memanyunkan bibirnya.
"Itu bibir nya biasa aja kali"ucap Rafel yang dalam hati malah mengucap gemas. Widya hanya terkekeh melihat kelakuan si bungsu. Sudah tak heran lagi.
Rafil beralih menatap Rafel "Ya lagian lama banget, gue dah bosen tau pengen cepet pulang"ucap Rafil.
Saat Rafel hendak menjawab, tiba-tiba dokter Dion datang bersama suster cantik bernama Hana.
Dokter Dion tersenyum miring "Rafil kamu gak jadi pulang hari ini"ucapan dokter Dion membuat Rafil menjatuhkan rahang nya.
"Jangan bercanda om seriussss"rengek Rafil seperti anak kecil yang meminta permen ke ibu nya tapi tidak dikasih.
Sedangkan Widya dan Rafel yang mengerti maksud dokter Dion hanya tertawa kecil. "Serius dong. Kan itu akibat kamu main HP terus makanya gak sembuh-sembuh"ucap Dokter Dion yang masih saja menggoda Rafil.
Mata Rafil berkaca-kaca "Mamaa mau pulangg"tangisan Rafil pecah. Dan itu membuat Widya kelabakan.
"Kok malah nangis sih dek? Itu Om Dion cuman bercanda kok"ucap Widya menenangkan sang putra.
"hiks beneran?"tanya Rafil dan Widya menangguk. "Om kenapa hiks bohongin aku sih?"sewot Rafil yang masih menangis sedikit.
Dokter Dion terkekeh gemas "Gak papa. Udahlah gak usah nangis, gak malu apa diliat suster Hana?" Rafil baru menyadari kehadiran sang suster disini. Dapat dilihat kalau suster Hana sedang menahan ketawa nya dari tadi.
"Kalo mau ketawa gak papa kok sus, udah biasa mah diketawain gini"ucap Rafil cemberut dan terdengarlah suara ketawa orang yang ada di ruangan itu minus Rafel. Rafel mah diem diem bae.
"Beneran ketawa lagi"gumam Rafil. "Udah ih ketawanya! Buruan napa om lepas infusnya. Udah pengen pulang ini"ucap Rafil.
"Ha ha.. Yaudah sini mana tangan nya"
__________
Mobil yang ditumpangi ibu dan dua anaknya sudah sampai di pelataran rumah mereka. Sikembar dan Widya segera keluar dari mobil dan masuk kerumah.
"AKHIRNYA BISA PULANGGG!!"teriak Rafil bahagia memasuki rumah yang sudah 3 hari ini ia tinggal.
Plak
"Brisik!"setelah memukul pelan mulut adiknya itu, Rafel lantas memasuki kamarnya yang di lantai 2.
Rafil berlari di tangga menyusul Rafel "heyyy jangan tinggalin gue dong bang!"ucap Rafil.
Widya yang berada di bawah memekik melihat anak nya berlarian di tangga "EHH ADEK JANGAN LARI-LARIAN DI TANGGA. KAMU BARU SEMBUH DEKK"teriak Widya cemas.
"MAAF MAAA"balas Rafil yang sudah berada di kamar nya.
Widya hanya bisa menggelengkan kepalanya, dan memasuki dapur untuk membuat kopi untuknya.
Dikamar Rafil sedang termenung di atas kasurnya. "Kok papa gak nemuin gue di rumah sakit sih, dirumah juga gak ada. Emang udah gak peduli sama gue lagi"gumam Rafil sambil menatap figura sang ayah di atas nakas.
"Udahlah dari pada mikir aneh-aneh, mendingan gue tidur aja. ABAAANG NTAR BANGUNIN GUE PAS MAKAN MALEM YAAA"kamar Rafel di sebelah kamarnya. Jadi cukup berteriak saja pasti si abang sudah mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Double R [Slow Update]
Teen FictionDI USAHAKAN FOLLOW DULU YA^ω^ Lelaki kembar yang memiliki sifat berbeda. Rafil dan Rafel namanya. Tapi, kehidupan keduanya berbeda. Tidak terlihat tapi selalu diingat. Jelas di depan mata, tapi tak pernah dianggap. Setiap manusia memiliki masalah...