04. Rumor

1.4K 108 0
                                    

Tandai jika terdapat kata typo.

Tandai jika terdapat kata typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo liat postingan Cindy?"

"Iya liat. Genta bukan sih?"

"Lo juga nebak dia?"

"Iyalah siapa lagi orang mereka deket."

"Mereka pacaran deh kayaknya."

"Kalo emang bener gapapa sih cocok."

Telinga Zia terasa panas mendengar itu sedari tadi, hatinya juga ikut memanas mendengar berita itu. Berjalan dengan cepat mencari Genta yang entah berada di mana. Kakinya berjalan ke arah kantin kemudian melihat sekeliling mencari-cari genta, netranya menemukan sosok yang ia cari sedang bersama seorang perempuan cantik.

Ingin berjalan menghampiri namun terhenti ketika Zia melihat Genta yang mengelap sisa makanan yang menempel dibibir perempuan itu. Melihat itu hatinya makin memanas, matanya menatap sedih kearah mereka.

Berjalan menjauh dari area kantin menuju perpustakaan. Entah kenapa tujuannya saat ini hanya perpustakaan, karena hanya tempat itulah yang tidak terlalu banyak orang untuk dikunjungi. Setiba di sana ia duduk lalu termenung mengingat kejadian tadi, matanya ingin mengeluarkan air mata namun ia urungkan kembali ketika mendengar seseorang berbicara padanya.

"Nggak usah nangis, alay." Katanya yang membuatku tak terima akan ucapan itu.

"Lo yang alay!"

"Lo kali, liat begituan doang nangis. Alay banget."

"Suka-suka gue lah."

"Gue yang liatnya nggak suka. Udah alay, jelek lagi lo kalo nangis."

"Vano, sialan!"

••••••

Zia duduk dibangkunya ia melamun memikirkan rumor yang beredar sekarang. Apakah rumor itu benar? Atau hanya opini siswa dan siswi saja? Entahlah Zia tidak tahu, yang pasti ia sangat sedih saat ini.

"Mei." Panggil Zia dengan nada lemas namun tak dapat sahutan dari sahabatnya itu. Dengan malas Zia menoleh ke samping melihat Mei yang sedang berfoto.

"Mei." Panggilnya lagi.

"Ck, apasih elah ganggu orang aja." Katanya sembari terus melanjutkan kegiatannya tanpa menoleh pada Zia.

"Menurut lo, gue pantes nggak bersanding sama Kak Gen?"

Mei menghentikan kegiatannya sejenak, tanpa menoleh ke arah Zia sedikit pun ia berkata. "Nggak pantes." Katanya melanjutkan kembali kegiatannya.

GENZIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang