Who is she?👆
Cewek itu, dia terus bergelayut manja di lengan Iqbaal, walaupun Iqbaal merasa sedikit risih tapi dia tetap membiarkannya,
"Liat deh! Itu sumpah bonekanya lucu"
Iqbaal mengangguk,
"Baal abis ini makan ya, gue laper"
Lagi-lagi Iqbaal mengangguk,
Cewek itu tersenyum manis ke arah Iqbaal, dan dibalasnya senyuman yang terkesan memaksa.
Mereka berjalan bersama menuju ke arah food court, cewek itu masih berbicara tak ada hentinya dari tadi, mengutarakan semua kejadian tanpa terlewatkan,
Dulu, mungkin Iqbaal akan dengan senang hati akan menanggapi pembicaraan dia, namun, sekarang semua sudah berubah. Kini hatinya sudah tak milik dia lagi,
Takdir terus berjalan, kita tak bisa memilih siapa jodoh kita nanti, biarkan yang di atas yang menentukan apa yang terbaik untuk kita.
Ngomong-ngomong soal jodoh, Iqbaal jadi merindukan Aqila, entah apa alasannya kenapa tiba-tiba begini, tapi bukankah cinta tak beralasan?
Tapi, tunggu dulu, mengingat lusa dia sudah menembak Aqila dengan jawaban iya, berarti status mereka sekarang apa? Bisakah disebut mereka kini berpacaran? Iqbaal tak habis pikir, kenapa Aqila memilih Aldi untuk jalan daripada dirinya, yang jelas-jelas pacarnya.
"BAAL" seseorang meneriakinya,
Iqbaal berjengit kaget, "Ha?"
"Kamu nungguin apa? Duduk sini cepet."
Iqbaal langsung melangkahkan kakinya menuju meja 20 yang sedang di duduki cewek itu.
"Lo pesen apa?" tanyanya.
"Gue Milk Coffe aja Al" jawab Iqbaal.
Al?
Aletha itulah namanya, seorang model remaja yang terkenal di salah satu perusahaan majalah ternama di Indonesia. Dia sekolah di Paris, khus modeling school karena dia ingin mewujudkan cita-citanya, dan mengikiti jejak sang ibu. Sekaligus mengikuti orang tuanya yang sedang bertugas disana, lalu sekarang tiba-tiba dia datang dengan menunjukan seolah-olah semuanya tidak pernah terjadi apa-apa.
Dulu, Aletha meninggalkan Iqbaal secara mendadak, pergi tanpa memberi alasan sedikitpun, Iqbaal bingung harus bagaimana, hingga akhirnya dia pasrah.
"Baal, lo gak pesen makanan?"
Iqbaal menggeleng.
"Nanti lo sakit loh"
Iqbaal tetap menggeleng,
Aletha menggedikkan bahunya acuh, "Yaudah."
**
"Nonton, udah. Jalan-jalan, udah. Belanja, udah. Nah sekarang waktunya kita beri cacing kita makan" Aldi menggeret lengan Aqila pelan menuju ke foodcourt. Dia hanya mengangkat bahunya pasrah, dan mengikuti kemanapun arah jalan Aldi membawanya.
Sampai akhirnya mereka duduk di salah satu foodcourt dengan meja nomor 21,
"Lo pesen apa?" tanya Aldi.
"Qil..." Aldi menggerakkan tangannya ke kanan kiri di depan wajah Aqila,
Aqila tetap tak menghiraukan panggilan Aldi,
Pandangan Aqila lurus tepat di depan mejanya, dia tak berkutik sama sekali, Aldi mengernyitkan alis, kenapa Aqila terlihat seperti seseorang yang sedang terluka, Aldi mengikuti pandangan Aqila,
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky Partner [idr]
Fiksi PenggemarSTATUS : On going Private ya! ➡ follow me first, then u can add to your library (refresh). Happy reading❣ ✨ON EDITING & RE-PUBLISHING✨ Semua bagai mimpi yang tak mungkin untuk dicapai, sangat mustahil. Tapi siapa tau takdir kan? Seorang yang selama...