Happy reading.
Jangan lupa vote and komen!!
Hargai author.Selamat membaca.
Bel istirahat sudah berbunyi sejak satu menit yang lalu namun shafa masih setia pada buku nya, bukan membaca atau menulis tetapi membulak balik kan halaman entah apa yang dicari shafa sampai terlihat bingung seperti itu.
"shaf lo nyari apa?"tanya caca melihat shafa yang sedang membolak balikan halaman buku.
"ck gatau"decak shafa mulai menelungkup kan kepala nya.
"lo kalo punya masalah cerita sama kita"ujar yuma merangkul pundak shafa.
"sebenernya lo kenapa sih shaf?"timpal rara ikut menimbrung.
"gw-"ujar nya terpotong karena dobrakan pintu kelas.
Brakk
Pintu ditendang oleh seseorang pelakunya adalah laura kalau kata yuma laura itu jamet sekolah.
"heh jamet lo ngapain tendang pintu kelas kita segala"protes yuma menatap tajam laura dan kedua antek anteknya.
"gw gak punya urusan sama lo"tunjuk laura menggebu gebu.
"terus sama siapa? Sama bapa gw?"tanya rara bersedekap dada.
"atau sama pembantu dirumah gw?"timpal caca menaikan satu alisnya.
"gw punya urusan sama jalang ini"ujar laura menatap tajam shafa.
"gw? Lah bukan nya lo yah yang jalang?"tanya shafa dengan senyum manisnya.
"wah gila lo sendiri yang louthhe nempel sana sini malah nyalahin orang lain, sehat kan lo?"ujar caca memajukan wajahnya sehingga hanya tersisa lima jengkal saja.
"iwww mulut lo bau azab"pekik caca menjauhkan wajah nya.
"jaga ucapan lo ya"ujar salah satu teman laura.
"diem lo anjing gw punya urusan sama nih si caper"ujar laura beralih menatap shafa.
Shafa bersedekap dada menatap laura penuh intimidasi "iya ya? soalnya gw ga caper ga makan, jadi gw harus caper biar bisa makan gimana dong?"
Laura menatap shafa dengan garang, shafa telah berhasil menguras emosi nya, lihat saja nanti laura akan melakukan apa saja demi membuat lawan tumbang, kemudia laura pergi begitu saja.
" dasar mak lampir kalo kalah saing bilang sayang"teriak yuma mengcungkan jari tengah nya.
Shafa menelungkupkan kepalanya diatas meja, mood nya saat ini tiba- tiba merusak hari nya, menyebalkan bukan, kalau saja si cabe itu tak datang maka shafa pastikan hari ini mood nya akan baik baik saja.
"shaf lo mau ikut gak ke kantin?"tanya caca mengguncang tubuh shafa.
"diem ca gw males kemana mana"jawab shafa masi setia menelungkupkan wajahnya di atas meja.
"yaudah deh kita duluan ya, lo kalo mau ikut tinggal nyusul aja gampang"ujar rara mulai mebereskan alat tulisnya.
Raihan dan ketiga temannya berada di atas rooftop tengah asik berbincang bincang membahas hal-hal random yang muncul secara tiba tiba di dalam pikiran mereka masing masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raihan [on going]
Teen FictionSEBAGIAN PART DI PRIVAT!! FOLLOW TERLEBIH DAHULU BIAR BISA BACA PART SELANJUTNYA!!! Cerita ini bukan tentang percintaan masa SMA yang begitu indah. Kalian salah!!!! banyak rintangan dan teka teki yang harus diselesaikan Tentang seorang leader yang...