Happy reading
sebelum membaca diharap follow dulu ya biar dalet notif dari author kalau Raihan up!
Jangan lupa vote dan komen ya!!Shafa berlari mendekati Raihan dengan perasaan khawatir melihat keadaan Raihan yang berlumuran darah dari lengan nya.
Sedangkan Raihan tidak berreaksi apapun hanya menampilkan wajah datarnya dan tidak terlihat sakit sama sekali."l-lo gak papa kan?"tanya shafa langsung menyobekan pinggiran baju nya sedikit untuk menahan darah segar yang terus menerus keluar dari lengan Raihan.
Raihan menepuk nepuk kepala shafa yang tetutup oleh jilbab , Raihan dapat melihat wajah khawatir shafa.
"gw gakpapa"ujar Raihan tersenyum."gakpapa apanya?tangan lo berdarah gimana sih"omel shafa sambil mengikat tangan Raihan dengan kain yang didapatkan dari baju nya.
"lo gak sakit apa orang ditusuk malah diem aja"heran fitra menatap ngeri Raihan.
"udah kebal"timpal agam memutar bola mata malas.
"cabut markas"titah mutlak Raihan.
"tapi lo harus ke rumah sakit"ujar shafa menahan Raihan yang ingin menaiki motornya.
"nanti dokter nya ke rumah"jelas agam memberitahu shafa.
"oke "final shafa meninggalkan Raihan dan ketiga inti Nachtvogel.
"gw duluan thanks"ujar Raihan pergu meninggalkan abi , fitra dan juga agam.
"oke bayyy"pekik abi melambaikan tangan.
"otak gw remuk"keluh fitra merenggangkan otot otot nya.
"otak?otot bego kalau ngomong jangan suka typo"ujar abi mendelik.
"cabut"ajak agam meninggalkan tempat kejadian.
Sedangkan dimana agung dan geng pengecutnya itu?sejak kejadian tadi dimana agung menusuk Raihan, agung beserta anak buah nya langsung pergi begitu saja dengan keadaan mengenaskan karena pertempuran tadi.
Shafa sampai di di markas dengan selamat begitupun ke empat inti Nachtvogel.
"obatin ya"pinta shafa yang diangguki Raihan.
"han dokter nunggu di kamar, tenang ko dokter nya lakik bukan cwe"jelas fitra yang dibalas anggukan oleh Raihan.
"mau ikut?"tanya Raihan mengulurkan tangan nya.
"hah"jawab shafa tak mengerti.
"kata si bos lo mau ikut masuk kedalam gak?"goda abi menaik turunkan alisnya.
"o-oh emang boleh?"tanya ragu shafa yang dijawab anggukan lagi oleh ketiga inti Nachtvogel.
"boleh asal jangan naena"ujar agam bersedekap dada.
"gila omongan si agam jangan di dengerin soalnya dia ke babi"fitra mendelik ke arah agam dengan wajah yang siap menghajar.
"shaf hati hati dia suka gigit"pekik abi.
Shafa mengikuti Raihan berjalan disampingnya dengan perasaan cemas, dapat dilihat dari wajah nya yang sudah pucat.
"gw gakpapa gak usah khwatir"ujar Raihan membuka suara.
"tapi itu sakit, emang lo gak sakit?"tanya shafa menengok kearah lengan Raihan yang terbukus kain baju shafa.
Raihan melihat sekilas lukanya kemudian menatap dalam shafa"kan ada lo".
"masuk lo mau jadi patung disitu?"ujar Raihan membuyarkan lamunan shafa.
"oh ayo"ajak shafa menggandeng lengan kekar Raihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raihan [on going]
Ficção AdolescenteSEBAGIAN PART DI PRIVAT!! FOLLOW TERLEBIH DAHULU BIAR BISA BACA PART SELANJUTNYA!!! Cerita ini bukan tentang percintaan masa SMA yang begitu indah. Kalian salah!!!! banyak rintangan dan teka teki yang harus diselesaikan Tentang seorang leader yang...