Aku, Dira, Anti, Darah, Suci, Kabir, Tio, dan Uwais sekelompok. Gila! cantik-cantik semua! Jiwa insecure ku meronta-ronta.
"Uwais, ada ide?" Tanya Darah.
Uwais memutar kepalanya yang duduk menyamping.
"Bagaimana dengan idemu Lissa?
Aku tercengang, hari ini perdana Uwais menanyakan dan menyebutkan namaku secara pribadi, bahagianya. "Em, bagaimana kalau kita pakai cerpen ku yang tentang cewek introvert?"tanyaku pada Uwais."Ah, nggak deh!" Seru Darah.
"Kenapa Darah?" Tanyaku.
"Pake nanya! Jelas gak akan Wow lah kalau pakai idemu." Seru Suci.
"Memangnya se-wow apa idemu?" Tanya Uwais.
"Mmm... Darah ide mu..." ucapan Suci di sela Uwais. "Aku nggak tanya ide Darah yang aku tanya idemu yang wow itu?"
"Sudahlah kali ini kita sepakat pakai idenya Lissa, bukannya Cerpen Lissa yang diupload di Facebook miliknya, keren? Bagaimana ada yang sepakat?" Tanya Tio.
"Ya! Lagipula cerpenya Lissa kan sudah dibaca kita semua?" Tanya Kabir dengan pandangan mengarah ke kita semua.
"Yaudah deh! Lagi malas mikir, setuju aja deh!" Ucapan Darah yang disambut wajah sebal Suci.
"Tapikan! Nggak semua membaca cerpenku dan..."
"Dan apalagi Lissa?" Tanya Uwais yang kelihatan sebal. "Punya mimpi tapi tidak memperjuangkan mimpi tersebut. Hasilnya? Mimpi tetaplah sebatas bunga tidur tidak akan pernah menjadi kenyataan."
Deg! Itu persis kalimat yang ada di tengah lembaran bukuku, Apakah dia orangnya yang selama ini ku cari?
"Malah melamun!" seru Kabir.
"Apa judul cerpenmu yang mau kita jadikan film?" tanya Uwais.
"Princess Introvert." jawabku yang kemudian minta izin je toilet.
"Kamu! Jangan sok kepedean hanya karena merasa dibela Uwais." ujar Darah yang aku tidak tau bahwa mengikuti ku dari belakang.
"Aku tau siapa sebenarnya kakak kamu." Ujar Darah dengan nada mengancam.
"Siapa? Maksud kamu kak Ti?" tanyaku. "Dia itu selebgram dan nggak ngelakuin tindakan kriminal yang sampai perlu di buat sebagai ancaman." ujarku pelan.
"Kamu tunggu tanggal mainnya! Kalau nggak dengarin ucapan aku." seru Darah
"Kamu nggak perlu setakut itu sampai beri ancaman kepadaku, Uwais akan memilih mu bukan orang seperti aku." ujarku berlalu meninggalkan Darah.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Insecure
Teen FictionApakah kamu sering membandingkan diri dengan orang lain? Merasa tidak aman, rendah diri, dan tidak berharga? Merasa tidak bisa berbuat banyak? Itu yang aku rasakan dan berharap kalian tidak merasakannya karena itu akan menjadi penyesalan. Dengan se...