4

722 87 12
                                    

WARNING

child abuse, language trauma, harsh words, memories of the past







bijak dalam memilih bacaan











Enjoyy









"Bangun sialaan.. Anak haram tak tau di untungg" teriak seorang wanita itu lantang.

Seokjin kecil  yg tidur meringkuk, Terbangun perlahan,Lalu segera duduk.

"Sekarang.. Cuci semua pakaianku !!! Dan jangan lupa, Kau harus mengeringkannya juga"

Seokjin mendongak menatap tajam wanita di hadapannya.

"Aku tidak mau, Rumah dan harta seluruh milik ayahku sudah kau rebut .. Apa kau tidak mampu menyewa pembantu?" saut seokjin ketuds

*plaaaakkk

Tamparan keras melayang di pipi kanan seokjin.

Lagi...

Saat ia terbangun dari tidurnya Dengan menangis .

"Kau sudah berani melawanku? "  perempuan itu menjambak kasar rambut seokjin lalu menghempasnya ke lantai dengan kasar.

"Asal kau tau anak kecil !! penyebab kematian kedua orang tuamu adalah aku !!! AKUUU
Yg telah membunuh ayah ibu mu dengan rekayasa palsu kematian karna kecelakaan pesawat" kemudian wanita itu terbahak keras.

Bocah kecil di depannya langsung menutup telinganya dengan kedua tangan mendengar tawa mengerikan wanita itu.

"Ayahh.. tolong ajak seokjin, jangan tinggalkan seokjin sendirian ayah, mama.. mama di mana?"  Gumam suara bocah itu terdengar bergetar hebat.

"Hey dengaarr" wanita itu berjongkok di depannya

Sementara Seokjin semakin meringkuk ketakutan.

"Aku muakk melihat ayahmu yg selalu membela ibumu, Jelas jelas aku yg paling cantik, Ibumu buruk rupa."

"Ibuku yg terbaik, Kau yg buruk rupa" saut seokjin lantang.

"Sialan, Jika ibumu cantik, Mana mungkin ayahmu menyewaku."  saut wanita itu tak mau kalah.

"Dasar bocah .. kau harus Beruntung aku tak  menjualmu ke pelelangan .. Bersyukurlah aku mau menampung bocah tidak berguna sepertimu" sentak wanita itu.

Seokjin tidak menyahut apapun, waktu itu dia masih berusia lima tahun, Tapi dirinya sudah menerima cacian hingga makian setiap harinya. Terlebih Di pagi hari saat bangun tidur. Jujur tubuh kecilnya sangat lelah, seokjin ingin melarikan diri dari tempat itu.

"Aku sudah bosan merawat mu, pergilah dari rumah ini bocah."

Itu bagus, akhirnya ia akan bebas. Seokjin mengangguk antusias segera berdiri hendak pergi.

Bagi sebagian anak, di bentak adalah hal yg menakutkan, Tapi bagi seokjin,
Di bentak dan di caci maki adalah makanan sehari hari

"Aku akan pergi" saut seokjin.

"Tidak mau sarapan dulu sayang? Kau pasti lapar" ujar wanita itu terdengar halus.

Vater ( NAMJIN )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang