8 ( end )

712 72 32
                                    

Warning

Slight 18+++ , nfsw, bijak memilih bacaan, no salty



Enjoy



Seokjin terdiam mengusak wajahnya yang masih mengantuk, kenapa sih setiap pagi ada saja yang mengganggu acara tidurnya.

"Oke.. sampai bertemu jam sembilan pagi besok" ujarnya berjalan memunggungi hendak masuk kembali ke dalam.

Tanpa di duga, pria itu berjalan cepat mengikuti masuk ke dalam kost, mengunci pintunya dari dalam, kemudian mendorong tubuh seokjin hingga jatuh terlentang di atas tempat tidurnya.

"Dad!" Panggil seokjin panik.

Pria yang lebih tua mengukungnya di antara lengannya yang kokoh

"Seokjin.. apa maumu?" Ia bertanya geram.

"Aku hanya ingin bebas" sautnya singkat.

"Apa aku selama ini mengekangmu? Apa selama kau hidup bersamaku aku terlalu cerewet banyak aturan?"

"Tidak.. bukan yang seperti itu.. tolong!! Menjauh paman!!" Seokjin mulai panik saat pria itu semakin mendekat ke wajahnya.

"Kenapa? Kau tidak suka aku menjadi ayahmu? Maumu apa? Kau kesal karna aku tidak tau apa apa soal  penderitaanmu? Asal kau tau saja, aku sudah mencoba membahagianmu semampuku seokjin!! dan dengan tidak tau dirinya kau malah menuntutku?" Ia bertanya marah.

"Paman.. kau salah paham.. dengarkan aku dulu"

"Tidak... Jika itu maumu, aku juga bisa bertindak semauku!"

Setelah berujar hal itu, namjoon langsung menenggelamkan wajahnya ke ceruk leher seokjin, menghisap lehernya kuat. Menandai dengan rakus.

Seokjin menahan desahan desahan aneh yang keluar dari mulutnya, ini gila!! Ini tidak boleh di teruskan.

"Dad hentikan!! Pliss ku mohon!! Kau menyakitiku" seokjin mencoba mendorong pria itu dari atasnya namun tetap saja tenaganya kalah melawannya.

"Dad jangaann!! Berhenti atau aku akan berteriak"

Namun, pria itu malah semakin menjadi jadi, ia merobek kasar t-shirt seokjin hingga tubuhnya terlihat polos nan putih, Namjoon gelap mata, semetara Seokjin mencoba menutupi tubuhnya dengan kedua tangan, Namjoon membawa kedua tangan itu di tahan di atas kepala seokjin.

Na'as memang, pria itu sudah berada jauh dari batas kesadarannya karna amarah sudah memenuhi akal sehat nan hatinya.

Seokjin mencoba berteriak lantang, namun pria itu malah melumat bibirnya kasar. Menggiti bibir bawahnya sampai bau besi, ia tidak perduli.

Tidak

Tidak

Seokjin memang mencintai pria itu, tapi tidak dengan cara seperti ini, dia benar benar merasa hina saat pria itu mulai menandai leher sampai kedua tonjolan di dadanya.

Seokjin terisak hebat saat pria itu mencoba meraba paha dalamnya, tangisan seokjin mampu menyadarkan Namjoon dari perbuatannya.

Pria yang lebih tua tiba tiba menjauh, ia memegang kepalanya menunduk karna terkejut akan apa yang baru saja ia lakukan.

Seokjin langsung duduk untuk mengambil selimut menutupi tubuh polosnya.

Kemudian keduanya hening sama sama bungkam selama beberapa menit.

"Maaf kan aku!! Kau pantas menggugatku ke pengadilan" ujar pria lesung pipi beranjak dari tempat tidur hendak pergi.

"Dad" panggil seokjin lirih, ia menahan lengan pria yang lebih tua agar tidak pergi.

Vater ( NAMJIN )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang