Hai.
Kalau kalian suka dengan cerita ini. Tolong tinggalkan jejak❤️🍂🍂🍂
Brak!
"Apa apaan ini! Kenapa semua baju di lemari ini dress semua!" Ujar Elena seraya menendang lemari di depannya.
"Dasar wanita gila!" Ujarnya dengan wajah yang sangat kesal.
Sudah satu hari yamanda berada di dalam tubuh Elena. Selama itu juga dia tidak pernah keluar dari kamar. Dia selalu tidur untuk memulihkan fisiknya yang lumayan lemas.
Hari ini rencananya dia akan melatih fisiknya dengan berolahraga dan melakukan boxing.
"Yasudah lah." Ujarnya.
Karena tidak ada kaos untuk di kenakan nya. Elena terpaksa memakai tantop dan legging hitam. Meskipun dalam menjalankan misi dia sudah biasa memakai tantop agar tidak ribet. Tapi untuk disini, pasti mereka akan shock dengan perubahannya.
Elena berjalan ke arah cermin untuk melihat dirinya. Dia cukup terkejut karena tubuh yang di tempati nya sekarang memiliki tubuh yang proporsional, warna kulit yang putih, hidung mancung dan bibir merah alami. Cantik sekali.
Betapa bodohnya pria seperti Raymond mengabaikan wanita seperti ini. Pikir Elena.
Dia berjalan menuju pintu untuk keluar dari kamarnya. Sekarang tujuannya adalah taman belakang.
Elena berjalan dengan tegas serta tatapan yang dingin yang mengarah ke depan. Banyak yang tertegun melihat elena yang sekarang. Bahkan para pelayan yang biasa mengganggu elena sudah mundur teratur tidak berani mendekat lagi.
Bodyguard disana meneguk ludahnya susah payah saat melihat penampilan elena yang seperti itu. Biasanya mereka hanya melihat nyonya nya memaki dress dengan warna terang menyilaukan mata.
Elena tidak memperdulikan mereka semua. Dia terus berjalan dengan dagu terangkat menuju taman belakang.
Setelah sampai di tempat tujuan. Dia mulai menarik nafas dan menghembuskan nya dengan perlahan. Udara pagi ini benar-benar membuat tubuhnya terasa lebih rileks.
Elena terlebih dahulu melakukan pemanasan untuk menghindari cedera. setelah pemanasan dia langsung melakukan push-up, sit-up, squat, skipping. Hal seperti itu saja menurutnya bisa membugarkan tubuh.
Keringat mulai keluar dari tubuhnya. Elena mengedarkan pandangannya ke segala arah. Dia akan mencari orang untuk menemaninya melakukan boxing.
"Hey kau! Cepat kemari." Teriak Elena kepada salah satu bodyguard yang tengah berpatroli.
Bodyguard itu saling pandang dengan temannya. Kemudian mereka berjalan menghampiri elena. "Ada apa nyonya?" Tanyanya
Elena menampilkan raut datarnya. "Kau jadi lawanku bermain boxing." Tunjuk Elena kepada salah satu dari mereka.
Mereka berdua hampir saja menyemburkan tawanya saat elena mengatakan seperti itu. Bagaiman bisa seorang wanita lemah lembut bermain boxing, itulah yang ada di pikiran mereka.
"Kenapa? Kalian takut ku habisi?" Tanya Elena dengan senyum mengejeknya.
"Tidak nyonya, saya tidak mau melukai anda." Ujar salah satu dari mereka yang bernama joni.
"Bilang saja kau takut." Ujar Elena santai.
Mereka tidak terima di remehkan seperti itu. Bagaimana pun mereka bisa menjadi bodyguard di mansion ini saja seleksinya sangat ketat.
"Baik kalau nyonya memaksa." Ujar Joni.
Elena tersenyum miring mendengar perkataan Joni. Ternyata mereka masih menjunjung tinggi harga dirinya. Itulah yang dia suka dari orang seperti itu. Tidak lemah!
Mereka berjalan ke tengah-tengah taman yang sangat luas. Sebelum itu elena lebih dulu melilit telapak tangannya dengan kain.
"Kau siap?" Tanya Elena.
Joni hanya mengangguk seadanya. menurutnya, wanita di depannya ini hanya ingin bermain-main saja karena lelah selalu di abaikan oleh suaminya.
Bugh!
Bugh!
Bugh!
Elena maju meninju wajah Joni sampai membuat pria itu mundur beberapa langkah dengan wajah terkejut. Tidak sekali dua kali Elena meninju wajah pria itu, bahkan perut, punggungnya pun tidak ketinggalan.
Setelah pulih dari keterkejutan nya, Joni langsung kembali menyerang Elena dengan tekniknya. Elena menghindar dengan sangat cepat seperti sudah terlatih cukup lama.
Bugh!
Elena berhasil meninju kepala Joni yang dari tadi sudah dia incar. Joni tidak memperdulikan rasa pusing di kepalanya akibat tinjuan Elena. Dia sekarang semakin bersemangat untuk melawan balik Elena. Bisa turun harga dirinya sebagai bodyguard tertampan yang kalah oleh perempuan.
Joni terus menyerang Elena dengan semangat yang berkobar. Tapi Elena menahan pukulan itu dengan menyilangkan kedua tangannya di depan. Dia terus di mundur karena Joni seperti orang kesetanan menyerangnya.
Tubuh Elena sudah basah oleh keringat. Wajah nya yang penuh keringat menambah kesan sexy tersendiri bagi yang melihat nya.
Dirasa Joni sudah kehabisan tenaganya. Elena tersenyum miring, setelah itu dia langsung kembali menyerang Joni dengan sangat cepat.
Bugh!
Bugh!
Bugh
Bugh!
Elena meninju perut Joni dengan membabi buta sampai membuat pria itu tersungkar dengan cara tengkurap. Setelah itu Elena memblokir pergerakan Joni dengan dia memegang kedua lengan pria itu kebelakang dan menginjak punggungnya.
"Ampunnnn nyonya." Ujar Joni kesakitan.
"Menyerah eh?" Ujar Elena dengan senyum mengejeknya.
"I-iya nyonya, saya menyerah." Ujar Joni
Elena melepaskan tangan Joni membuat pria itu bisa bernafas lega. "Kau lemah sekali." Ujar Elena membuat Joni tidak bisa berkata-kata lagi.
Pria itu mengalihkan pandangannya ke arah elena yang sekarang tengah meneguk air putih dalam botol. Dia menelan ludah nya susah payah, Itu sangat sexy.
Wajahnya yang terkena sinar matahari pagi dan keringat yang turun dari wajah ke lehernya. Uh Nikmat mana lagi yang kau dusta kan.
Duk!
"Jangan memandangku seperti itu bodoh!" Ujar Elena seraya meleparkan botol bekas nya ke kepala Joni.
Joni yang tertangkap menatap elena secara terang-terangan langsung mengalihkan pandangannya dengan wajah memerah malu. "Maaf nyonya." Ujarnya.
Elena menaiki sebelah alisnya. "Perbaiki teknik penyeranganmu. Kalau kau melawanku lagi mungkin kau bisa mati jika terus seperti itu." Ujar Elena dengan raut wajah datarnya.
Joni mengangguk kaku. Tidak akan mau dan tidak akan pernah lagi dia melawan elena. Sudah cukup tubuhnya merasakan sakit karena pukulan wanita itu.
"Dan jangan pernah meremehkan lawanmu sebelum kau tau kemampuannya." Ujar Elena dingin.
Joni mengangguk lagi. Dia tahu, meskipun Elena menyampaikannya dengan nada dingin, tapi dalam kalimat itu ada nasihat yang harus dia lakukan.
🍂🍂🍂
Gimana?
Kalo rame besok malem up lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT SOUL (END)
FantasySUDAH DI PINDAHKAN KE DREAM/INNOVEL DENGAN JUDUL YANG SAMA. Atau bisa serch akun saya: Coklatcaramel2. Yamanda Bora atau kerap di panggil Amanda. Seorang hacker yang sudah mendunia karena keganasannya di bidang IT. Dia memiliki kelompok berbahaya un...