3. The Angel of Hades

476 44 9
                                    


Pukul 10 malam

Michele tengah membolak balikkan buku geografi, hatinya terasa tenang setelah mengetahui hubungan pertemanannya tidak putus karna perdebatan dengan Ariel kemarin.

Setelah setengah jam mengerjakan prnya Michele merasa bosan. Ia sudah menyapu dan membersihkan kamarnya, sekarang ia tengah menunggu sang Ayah pulang kembali dari kantornya.

Merasakan kebosanan mulai memenuhi ruangannta, Michele membuka platform berkomunikasi lalu membaca morning pesan pesan di dalam grup kelasnya. Ia juga menatap nomor nomor yang tidak ia kenali lalu melihat profil seseorang dan terdapat nama Ariel di sebelahnya.

"Chat ga ya?"

"Tapi.. bagaimana kalau Ariel sudah tidur?"

"Ah sudahlah, tidak salah juga mencoba"

Me :
Ariel

Ariel meletakkan gergaji diatas lemari kayu, ponselnya berbunyi sekali. Ia segera menepuk nepuk tangannya lalu menatap pesan baru yang masuk.

Ariel :
Siapa?

Michele menepuk dahinya, ia lupa memperkenalkan dirinya kepada Ariel.

Me :
Michele
Save ya

Ariel menutup lemari berisi perkakas kerjinannya, melepas apron kulit yang ia pakai lalu menggantungkannya. Ia segera duduk di kursinya lalu membalas pesan Michele.

Ariel :
Baiklah
Ada lagi yang hendak kau sampaikan?

Michele mengerutkan dahinya, merasa bersalah.

Me :
Apa aku mengganggumu?

Michele menepuk dahinya, sudah jelas ia mengganggu Ariel apalagi ini sudah jam 10 malam, jam tidur orang orang.

Ting!

Michele sesegera mungkin menekan notifikasi yang masuk dan matanya membesar, tersenyum.

Ariel :
Tidak, hanya saja lebih baik jika kau berbicara denganku melalui telfon Michele.

Segera Michele menekan ikon telfon di sudut kanan room chat mereka, tanpa menunggu lebih lama layar ponsel Michele berubah menjadi biru dengan tulisan Ringing...

Tit

"Ari?" ucap Michele memastikan bahwa itu adalah Ariel yang mengangkatnya, bukan orang lain. 

"Ada apa Michele" Suara datar milik Ariel membuat Michele bernafas lega.

"Tidak, hanya memastikan kamu yang mengangkat telfonku" Ucap Michele merubah posisi duduknya agar lebih nyaman.

"Memangnya kau pikir siapa yang akan mengangkat telfonmu?" Tanya Ariel disertai suara pintu tertutup.

"Ya.. bisa saja orang lain mengangkat telfonku bukan? Eh ngomong ngomong, kamu mau kemana, kedengarannya kamu mau pergi dari rumah"

Ariel tersenyum menyeringai, terkekeh pelan.

"Hanya ingin berjalan jalan" Jawab Ariel sambil melihat jendela jendela gedung yang ia lewati.

"Oh ...... Ariel, apa kau pernah dipukul?"

Ariel memberhentikan langkahnya, ia menatap kosong jalanan di hadapannya lalu tersenyum.

"Pernah" Jawabnya lanjut melangkahkan kakinya.

"Benarkah? kamu pasti dipukul karna nakal Ariel" Ucap Michele siakhiri tawanya.

The Lighter (Dark Gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang