"Ayah Ayah! Lihat! Lukas sudah bisa memecahkan rumus Pythagoras!" Seru Lukas dengan ceria. Ia berlari ke arah pria berbaju dokter di sofa."Pintar sekali, sekarang bermainlah dengan kakakmu Lukas. Ayah sedang sibuk mengerjakan sesuatu" Jawab pria berbadan jangkung tersebut.
Anak laki laki berumur 12 tahun tadi bergegas mencium pipi sang ayah kemudian berlari pergi.
"Menyebalkan" gumam sang Ayah menggeleng gelengkan kepalanya walaupun di ia tahu dirinya tengah menyangkal perasaan senang yang ia muncul.
Cklik...
Drap
"Aku pulang" Suara seorang anak laki-laki tidak merubah arah pandang Sang Ayah tuk menoleh.
"Kak Richard!!" Anak laki laki tadi berlari memeluk tubuh pria yang baru saja mendapatkan gelar spesialis yang ia impikan seperti ayahnya.
Pria berusia lima puluhan tersebut tidak memalingkan wajahnya sedikitpun ketika anak laki laki lainnya telah pulang
"Ayah, aku baru saja mendapat gelar Sp.B! Keren bukan?"
Sang Ayah tidak memalingkan wajahnya, ia hanya mengacung jempolnya keluar kemudian melanjutkan pekerjaanya.
"Lukas, dimana kakakmu?" Tanya Richard dengan tensi suara rendah.
Lukas mengacungkan jari telunjuknya ke arah anak tangga menuju lantai 2.
Duk duk duk!
Krek! Duk!
Duk! Phus!
Sebuah patung berbentuk napoleon dari kayu yang dipahat berbentuk sangat mirip dengan yang ia lihat dari internet.
Tok tok
"Ari, apakah kau di dalam?""Sebentar" Jawab Ariel menutup patung yang ia ukir tadi dengan kain.
Langkah kakinya melangkah cepat menuju pintu kamarnya tersebut. Knop pintu yang ia putar membuat pandangannya menatap pria berusia 22 tahun dengan tatapan hangat.
"Ada apa kak?"
"Aku membawamu eskrim, tadi aku sempat lewat minimarket jadi aku-"
Bugh!
Tubuh jangkung milik Richard dipeluk langsung oleh adik perempuannya, tanpa ragu Richard memeluk punggung Ariel dan mengusapnya seperti tidak ada perasaan gelap.
Pukul 10 malam
Ariel baru saja selesai merapikan mejanya kembali. Buku buku tersusun rapi diatas tumpukan balok kayu yang memanjang.
"Diameter=12cm, tinggi 34,5cm...."
"Hey"
Duk!
"Aduh!"
Punggung kepala Ariel tanpa sengaja tenhentak kebelakang, punggung belakangnya merasa sakit yang sangat kuat.
"Kau tidak apa apa?" Richard bergegas berlari ke arah Ariel kemudian membantunya mengusap punggung kecil Ariel.
"Ini salahmu" Kesal Ariel sambil berusaha menepis tangan kakak laki-lakinya tersebut.
"Ah aku meminta maaf atas membuatmu terkejut, lagi" Tutur Richard dengan nada yang sangat tulus.
Ariel menoleh kecil, ia tetap kesal dengan kakaknya yang selalu mengejutkannya.
"Boleh aku melihat lukanya dimana?" Tanya Richard berusaha bertanggung jawab namun pertanyaan tersebut dibalas anggukan kuat milik Ariel.
"Oh baiklah.."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lighter (Dark Gxg)
Mystery / ThrillerBudayakan membaca Deskripsi & Tags dahulu. A Gxg story Mengandung kata kata kasar & vulgar. Ariel : Kau takut padaku bukan? Pergilah, aku hanya orang sakit jiwa. Michele : Aku tidak takut! Buktinya aku baik baik saja! Cerita ke 5 dari Csoon