Pukul 7 pagi.
Michele tengah berjalan di koridor sekolah. Berjalan dengan Ariel di sebelahnya, membuat orang orang segera menyingkir, beringsut menjauh karna hampir semua murid dan guru di sekolah ini tahu tentang sisi gelap Ariel yang mengerikan.
Jika Michele berjalan sambil melihat sekitarnya, maka Ariel akan sibuk membuka tutup pematik zippo bewarna silver yang terlihat baru ia pegang.
"Ari, aku penasaran" Ucap Michele tiba tiba, merubah pandangan Ariel kepadanya sekilas.
"Tentang apa Michele?" Tanya Ariel kecil. Langkah kaki keduanya tak henti menyusuri lorong timur sejak tadi.
Sepasang mata gadis yang ia tatapi terlihat sedikit ragu tuk' bertanya namun Ariel Tidak memikirkan hal tersebut , begitu juga dengan gadis belia di sebelahnya yang kunjung mengehela nafas. Michele memberhentikan langkahnya, membuat Ariel turut berhenti dan menatapnya bingung.
"Pematik yang kamu pegang Ari, Apa itu benda favoritmu? setahuku kamu tidak merokok Ari" Tanya Michele berusaha tenang karna sekarang tatapan dingin milik Ariel membekukan situasi di sekitarnya.
Ariel tersenyum, senyum miring menunjukkan gigi taring miliknya yang bersih terlihat, Ariel menutup pematik zippo miliknya. sedetik kemudian, Ariel meletakkan pematik Zippo yang ia pegang di telapak tangan Michele dan membuat gadis di hadapannya merenung terdiam.
"Cobalah membuka tutup pematik itu, kau akan menyukainya" Ucap Ariel tersenyum, senyum yang terlihat lebih hangat daripada sebelumnya.
Michele meneguk ludah, ia dengan hati hati menyalakan pematik yang ia pegang.
Ctang..
"Woah.." Mata Michele terfokus pada api kecil yang baru saja menyala dengan tenang di hadapannya, api itu terlihat indah dan keren di mata Michele.
Seketika Michele merasa asik dengan pematik yang ia pegang, namun tersadar dari keasikannya, ia langsung mentup pematik zippo itu kembali dan menyodorkannya kepada Ariel.
"Aku tidak mau bermain dengan pematik ini Ari, terlalu berbahaya" Ucap Michele merubah pematik zipponya ke atas, menyerahkannya kepada Ariel.
"Kau boleh menyimpannya, Aku tidak ingin memakai pematik berbekas tangan manusia lain, apalagi manusia cebol sepertimu" Ucap Ariel datar sambil melangkahkan kakinya ke ruang kelas. mendengar ucapan Ariel barusan,Tanpa sadar Michele tersenyum girang dan menggenggam erat pematik yang Ariel berikan.
Pukul 10.35
Jam istirahat kedua, tidak ada yang spesial namun Ariel dan Michele tengah sibuk melihat isi laboratorium. botol botol serta tabung oksigen hingga peralatan praktek yang sering ia temui di film film tersusun lengkap di dalam lemari besi yang Michele lihat.
"Ari, lihat! ada botol berisi helium, keren sekali..." Kekaguman Michele terhadap benda praktik kulum yang ia lihat terus menerus membuat Ariel sedikit jengkel, pasalnya Michele tidak henti mengagumi semua barang yang ia lihat.
(Baiklah mari kita potong adegan basa basi nya kawan)
Pukul 13.00
Michele baru selesai menyelesaikan jadwal piketnya hari ini, tangannya terasa lelah karna selain menyapu, ia juga mengepel lantai kelas namun tanpa henti Rian memperhatikan Michele terus menerus dan membuat Michele sedikit tidak nyaman.
"Rian, kenapa kamu melihatku terus? apa ada yang salah di wajahku?" tanya Michele sopan membuat Rian terkejut dan langsung berdiri lebih tegak sambi mengusap rambut pendek miliknya.
"Tidak Michele, Kamu hanya terlihat cantik hari ini" Puji Rian membuat Michele terkejut dan mengerutkan dahinya tidak mengerti.
"Aku akan membuang air bekas pel dulu, aku akan kembali Rian" Ucap Michele tanpa memikirkan pujian Rian barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lighter (Dark Gxg)
Mystery / ThrillerBudayakan membaca Deskripsi & Tags dahulu. A Gxg story Mengandung kata kata kasar & vulgar. Ariel : Kau takut padaku bukan? Pergilah, aku hanya orang sakit jiwa. Michele : Aku tidak takut! Buktinya aku baik baik saja! Cerita ke 5 dari Csoon