Raina tidak tahu bagaimana menggambarkan perasaannya hari ini. Senang, deg-degan, sedih, bingung—seluruh perasaan ini melebur jadi satu. Apalagi pertemuan sore tadi telah menjawab seluruh pertanyaan Raina selama ini. Bahkan pipi Raina sampai merah setiap kali mengingatnya.
Pertama, Reza selama ini menyukainya. Kedua, Reza ternyata memendam masalah yang begitu berat sendirian dibalik sosok dirinya yang kuat dan tempramental. Ketiga, Reza akan pergi selamanya meninggalkan dirinya dalam tiga hari kedepan. Sakit dan hancur. Seolah seluruh kebahagiaan yang diperolehnya hilang dalam sekejap mata. Reza akan pergi meninggalkanku.. Bagaimana jika ia tidak kembali? batin Raina.
Pertemuan sore tadi pula yang memulai hubungan Raina yang baru dengan Reza. Kini mereka bukanlah sepasang kakak-adik melainkan menjadi sepasang kekasih. Ia mengingat percakapan sore tadi bersama Reza setelah ia selesai menangis.
"Na, kamu tahu nggak? Aku ini orang yang penakut." kata Reza pelan sambil meremas pelan telapak tangan
"Takut? Takut kenapa, Za?" balas Raina bingung. Suaranya masih terdengar parau karena menangis.
"Iya. Kalau saja sejak dulu aku memberanikan diri untuk menyatakan perasaan ini. Mungkin sudah sejak lama kamu menjadi milikku."
Raina terkekeh. "Memangnya, kenapa kamu takut?"
Reza terdiam. Raina menoleh.
"Kok diam?"
"Aku pikir, selama ini kamu mencintai Raka. Selama ini, aku selalu memperhatikan kamu dengan Raka. Kamu terlihat bahagia dan dekat banget. Hal ini yang buat aku takut mengungkapkan perasaan aku ke kamu," jelas Reza.
Raina langsung melongo. Lalu ia tertawa keras. "Hahahahahaha.. Reza! Masa sih kamu cemburuin aku sama Raka,"
"Aku sama Raka hanya sahabatan. Kamu tahu? Aku punya geng namanya Mayora."
"Mayora? Kayak biskuit aja." Reza terkekeh pelan.
"Mayora itu ada singkatannya loh, Maria Yola Raka."
"Hahahahaha. Maksa banget sih kamu!" balas Reza sambil mengacak pelan rambut Raina.
"Hehehe.. Nama itu yang pilihin Yola loh. Kenapa? Jelek ya? Aku aduin ah nanti ke Yola!" balas Raina dengan nada meledek. Raina berusaha menyembunyikan kesedihannya. Aku tidak boleh menangis. Aku tidak mau membuat Reza khawatir.. batin Raina.
"Hehehe. Bagus kok. Unik. Aku suka dengarnya.." balas Reza.
"Jadi kamu jangan berpikir aneh-aneh ya dengan Raka. Raka itu sudah aku anggap saudaraku sendiri. Begitu pula dengan Yola. Mereka itu kedua sahabat terbaik aku, Za."
"Iya aku ngerti kok. Jadi.." Reza terdiam sejenak.
"Jadi? Jadi apa?" balas Raina bingung. Reza terlihat menarik napas dalam-dalam.
"Will you be mine, Maria Rainata?"
Melongo. Raina hanya bisa terdiam dan melongo. Tidak salah dengar kan? Reza nembak aku? katanya dalam hati.
"Y..Yes." balas Raina pelan. Bahkan hampir tidak terdengar di telinga Reza.
"Apa? Nggak kedengaran tau.." balas Reza pura-pura sewot.
"Yes, I will be your Princess, Reza Pratama." jawab Raina dengan mantap.
Reza pun langsung memeluknya dengan erat. Seketika, beban yang berada di pundaknya berkurang sedikit. Hatinya sungguh bahagia. Kini, malaikat chubby dihadapannya telah seutuhnya menjadi miliknya.
Begitupun dengan Raina. Ia dapat mendengarkan detak jantung Reza berdebar kencang.
"Za.. aku nggak bisa n-napas niih.." kata Raina dengan terbata-bata. Dirinya berusaha menyembulkan kepalanya dari balik pelukannya. Wangi parfum Calvin Clein milik Reza begitu harum terasa.
Reza wangi bangettt! pekik Raina dalam hati.
"E-eh, maaf Sayang. Aku nggak maksud bikin kamu sesak nafas," kata Reza sambil tersenyum dan melepaskan perlahan pelukannya.
. "Aku senang banget, Na. Akhirnya, penantian aku setelah satu tahun akhirnya tiba," balas Reza dengan bangga.
Eh apa tadi? Sayang? Reza manggil gue sayang? Aaaaaaa... too sweet dear..
"Iya Za. Aku juga senang banget..Sekaligus sedih." Terdiam. Kini keduanya kembali terdiam.
"Za, kalau nanti kamu di Amerika, jangan lupain aku ya.."
Reza kembali memelukku dengan erat. "Aku janji akan pulang, Na.." bisik Reza sambil memeluk Raina dengan erat.
***
Tidak terasa air mata Raina menetes. Ia masih tidak percaya bahwa Reza akan pergi secepat ini. Kini, waktu yang ia miliki tinggal tiga hari. Raina mengambil ponsel dari atas meja. Waktu menunjukkan pukul 21.05. Reza udah bobo belum ya? Raina pun segera mengetik pesan singkat ke Reza.
Za, udah bobo ya?
***
Reza menatap nanar ke arah luar balkon rumahnya. Baginya, Ia patut bersyukur atas segala kejadian hari ini. Rencananya berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang diinginkannya. Beberapa wish list yang dituliskan di secarik kertas oleh Raina kemarin masih ia simpan dengan baik di dompetnya. Ia kembali membuka dan membaca satu-persatu tulisan malaikat kecilnya itu.
Raina's Wish List for Reza Pratama! :)
1. Makan chocolate lavacake bareng Reza , coklatnya yang banyak! :p √
2. Jalan-jalan ke Flavablast , nonton musik jazz bareng
3. Beli permen gulali ayam. Kalau nggak ada, lollipop jg gpp :)
4. Diajak ke skatepark, melihat Reza main skate. Hayo! katanya punya pacar baru ya? L √
5. Jadi pac
Reza tersenyum. Ia membaca satu-persatu wish list dari Raina sampai pada point terakhir. Ia terheran dan sempat berpikir sejenak. Kemudian, ia menggelengkan kepalanya dan tertawa hambar. "Raina.. Raina. Kenapa coba harus di coret." Reza pun segera mengambil pulpen dan segera memberi check list pada point kelima.
"Kini kamu sudah menjadi pacarku kok, Na." gumam Reza sambil tersenyum.
Tiba-tiba ponselnya berdering. Ada pesan dari Raina.
From: My Love (089584xxx) (May 9, 21:05)
Za, udah bobo ya?
Reza pun tersenyum dan segera membalasnya.
***
Tidak lama kemudian, Ting-tung. Cepat sekali Reza balasnya.
From: Reza (089908xxx) (May 9, 21:08)
Belum, Sayang. Ada apa? Km kok belum bobo?
Raina pun segera membalasnya.
Belum Za. Eza jangan capek2 ya. Kan mau berangkat ke Amrik. J
Jeda beberapa menit. Kok Reza nggak balas? Apa dia sudah tidur ya?
From: Reza (089908xxx) (May 9, 21:19)
Kan masih 3 hari lagi cantik ;) Bsk km sibuk gk? Aku mau ajak km nonton sehabis aku ujian.
Nonton? Nonton apa nih? Asyik..
Aku gk sibuk kok. Mau nonton apa, Za? :D
Ting-tung..
From: Reza (089908xxx) (May 9, 21:19)
Rahasia! :P Pokoknya bikin km senang. Skrg km bobo ya. Udh malam. Good Night Dear, I love you Raina! <3 :*
Raina tersenyum dan segera membalasnya.
I love you too, Eza sayang <3.
Kamu selalu bisa bikin aku tersenyum Za..
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is like a Snakes and Ladders
Teen FictionNovel 'Love is Like a Snakes and Ladders' menceritakan tentang kisah cinta Raina dan Reza yang saling mencintai sejak duduk di bangku kelas X pada kegiatan sosial di Yogyakarta. Mereka bersekolah di SMA Summer High, Jakarta dan duduk di bangku kelas...