DELAPAN

4 0 0
                                    

SMA SUMMER HIGH, 10:55 Dua hari sebelum kepergian Reza..

"What? Udah resmi jadian? Gila! Congrats my baby!"

Pagi itu kelas fisika ditiadakan karena Ibu Yuli berhalangan hadir karena sakit. Maka Pagi itu Raina, Yola dan Raka nongkrong di kantin belakang sekolah sambil menyantap risol Bu Atik. Lho, kok Raka ikutan? Yup, kelas Kimia Pak Anwar juga ikut ditiadakan. Dengar-dengar pak Anwar lagi ngapelin Ibu Yuli tuh.

"Trus—trus.. kapan ni Pajak Jadian nya?" ledek Yola.

"Ini Pajak Jadian nya!" sahut Raina sambil mengacungkan risol.

"Yeeeee...ini mah pajak lo baru cerita hari ini!" sahut Yola kesal. Raka terkekeh sambil asyik menyeruput es jeruk.

"Trus Na, kapan lo bulan madu?" tanya Raka sambil mengunyah risolnya.

"Bulan madu? Lo kira Raina udah nikah sama Reza!" sahut Yola sewot.

"Hahahahaha. Canda kali Yol. Maksud gue, nggak jalan-jalan gitu. Ke Bali?" Raka balik bertanya.

"Nggak bisa Ka," Raina terdiam. Raut wajahnya tiba-tiba berubah sedih.

"Lo kok jadi sedih, Na?" Yola dan Raka saling berpandangan. Raka mendelikkan bahu tanda bingung.

"Iya Yol, Ka. Reza pergi ke San Francisco kamis ini,"

"Hah? Dua hari lagi?" tanya Raka dan Yola barengan.

Raina mengangguk lesu.

"Tapi ngapain, Na?" tanya Yola penasaran.

"Kakaknya sakit leukemia, Yol."

"Whattt—" Yola mendadak terdiam.

"Hah? Leukemia? Kasian banget si Reza. Trus dia ikut pindah sekolah, Na?" tanya Raka hati-hati, takut menyinggung perasaannya.

"Hm.. Entahlah Ka. Kemungkinan pindah. Tapi semoga nggak menetap selamanya," ujar Raina penuh harap.

"Semoga doa lu dikabulkan ya, Na. Lo pasti bisa lewatin semua ini." hibur Raka.

"Iya, Na. Bener kata Raka. Kan masih ada kita berdua yang bisa jagain lo," ujar Yola penuh perhatian. Kemudian mereka berdua pun berpelukan erat.

"Haduh, udah kayak teletubbies aja berpelukan segala," ledek Raka.

"Yeeee.. sirik aja nih!" seru Raina dan Yola barengan.

***

Ujian kimia hari ini benar-benar berhasil membuat Reza mabuk. Padahal, ia sudah mati-matian hingga larut malam materi yang akan diujikan dari catatan milik Raina. Namun satu soal pun tidak ada yang serupa dengan kisi-kisi yang diberikan. Akhirnya, Reza mengisi seadanya sesuai dengan daya ingatannya yang pas-pas-an. Ia berusaha mengingat ucapan Pak Anwar mengenai rumus asam-basa.

NIT-NIT.

Reza merogoh ponsel dari saku celananya.

From: My Love (089584xxx) (May 10, 12:05)

Za, udah kelar ujian blm? Gmn bisa? Aku ke ruang KIR bntr ya. Dipanggil pak Agung mau ngomongin lomba. Bntr aja kok. Eza klo lapar mkn dlu aja. C u dear! <3

Reza menggeleng sambil tersenyum lebar. Ia segera mengetik balasannya.

Udah nih. Susah bgt :(. Aku blm lapar. Km kabarin lg nanti ya. C u too chubby! ;)

Dua hari tersisa di Summer High. Reza menghela napas panjang dan bergegas ke lapangan basket untuk melepas penat sejenak.

***

Love is like a Snakes and LaddersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang