#3 TERTARIK

41 3 0
                                    

Aku berlari ke arah luar fakultas dan mulai menikmati hembusan angin yang bertiup kearahku,angin-angin itu menghempaskan rambut-rambutku.

¤¤¤

Aku melihatnya dari balik kaca di koridor depan kelas Fera mengajar. Indah,itu pendeskripsiakanku tentangnya.

Aku Alucard,entah kenapa ini kedua kalinya aku berdebar ketika melewati gadis itu. Aku tidak tahu menahu soal namanya,tapi penasaran kata yang paling tepat saat melihatnya bersamaan dengan kata indah didepannya. Ini kali keduaku tersenyum tipis saat melihatnya. Setelah puas melihat aku mulai berjalan menuju ke arah temanku berkumpul,yang berada tidak jauh dari tempatku berdiri.

Aku mempunyai 3 orang teman,kami dikenal sebagai Red King,entahlah siapa yang menamai kami dengan sebutan itu,aku tidak terlalu memerdulikannya. Aku tidak tertarik dengan orang-orang yang tertarik padaku. Fera Scasor seorang asisten dosen,Daren Bellum kutu buku yang tampan kata gadis-gadis berisik itu dan Jayso Tor seorang Gamers. Aku? Aku hanya ketua ekstrakulikuler basket. Hanya aku seorang dari 3 temanku yang suka basket,selebihnya mereka hanya nge-gym sehingga perut kotak mereka berbentuk.

" Hoi All,ngelihatin siapa?" Kata Jayso dengan penasaran

" Sepertinya seorang gadis" kata Daren

" Bukan apa-apa" Timpalku dan mulai berjalan kebawah

" Selalu saja bersikap misterius" Kata Faren dengan lantang.

Membuatku berbalik dan tersenyum sinis padanya. Aku dan mereka berjalan menuju area parkir dan menaiki mobil Daren menuju rumah sakit.
Rumah sakit? Kenapa Fera ikut? Kelasnya sudah selesai untuk hari ini,jadwalnya hanya mengajar murid-murid Mr Cles tadi. Hari ini aku dan 2 temanku tanpa Fera, akan mengadakan praktek di rumah sakit terdekat.

Jangan tanya kenapa Fera juga ikut,kalian pasti dengar kalau dia disebut sebagai player. Fera memiliki seorang gadis di rumah sakit tersebut,perlu kalian ketahui Fera sudah menyelesaikan kuliah s1 nya dan dia manusia tertua diantara kami. Maksudnya yang paling tua diantara kami.

Jangan tanya kenapa Fera disebut sebagai player atau bisa dibilang playboy,yang jelas dia suka memacari wanita yang berbeda-beda. Dalam kurun waktu seminggu ia bisa sebanyak 3 kali memacari seorang wanita,entah itu teman sekampusnya atau wanita yang dia temukan di club. Karena kami mahasiswa semester akhir akan ada banyak ujian praktek yang diadakan sebelum berhadapan dengan dunia baru dalam Program Pendidikan Dokter atau biasa yang di sebut dengan Dokter muda (Koas).

Sangat memusingkan bukan,akan tetapi bagiku itu adalah bagian dari diriku,mengapa?. Aku sangat menyukai ilmu kedokteran jadi buatku hal yang memusingkan itu juga hal yang akan membuatku bahagia. Setelah kurang lebih 3 jam kami berada di Rumah sakit kami memutuskan untuk pergi ke Cafe milik Jayso.

Di sela-sela kesibukkannya sebagai mahasiswa kedokteran masih bisa mengelola cafe? Bukan jay namanya kalau tidak bisa mengatur waktu dengan baik. Di antara kami berempat

Jaylah yang paling sibuk karena pekerjaannya. Jadi caranya mengatur waktu? Ohh tenang saja walaupun dia mengelola cafe dia tetap memberi kepercayaan kepada manajernya, untuk mengelola cafe setiap kali Jay tidak bisa meninggalkan tugas kampusnya. Mengenai dia seorang gamers? Ia memang tetap menyempatkan diri di sela kesibukkannya untuk bermain sekurang-kurangnya 3 ronde sebelum mengerjakan tanggung jawabnya. Dan entah kenapa dia sangat handal kalau main game. Dia sering mengikuti turnamen dan memenangkannya,tapi ketika mulai memasuki semester akhir dia lagi pensiun dari dunia turnamen.

" Aku bosan dengan dokter cantik itu" Ucap Fera dengan muka santai dilanjutkan dengan Daren yang mengacungkan jari tengahnya kepada Fera sebagai bentuk responnya terhadap perkataan yang Fera lontarkan.

Lux AbsconditaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang