MDB - 9🏁

51.8K 4K 437
                                    

Hello🦋

𝖍𝖆𝖕𝖕𝖞 𝖗𝖊𝖆𝖉𝖎𝖓𝖌

•••

Kiara terus memeluk kepala Axel yang masih berada dileher jenjangnya, sesekali tangan Kiara mengusap lembut rambut tebal milik Axel. Sementara Axel masih saja mengeluarkan air mata karena mulutnya yang terasa begitu pedas.

Tadi saat mereka masuk ke dalam restoran jepang, Axel melihat ada mangkuk berisi sesuatu berwarna hijau dimeja nya, karena penasaran ia menyendok sesuatu itu dengan penuh kemudian memakannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tadi saat mereka masuk ke dalam restoran jepang, Axel melihat ada mangkuk berisi sesuatu berwarna hijau dimeja nya, karena penasaran ia menyendok sesuatu itu dengan penuh kemudian memakannya.

Axel mengira itu adalah ice cream greentea.

Sampai sekarang Axel masih saja menangis, dan memeluk tubuh Kiara. Tidak peduli walaupun mereka masih berada ditempat umum. Axel semakin menyembunyikan wajahnya dileher Kiara saat mulutnya kembali terbakar, rasanya seperti memakan balsem.

"Lagian ada-ada aja, masa wasabi dikira ice cream" ejek Kiara seraya tertawa kecil, tangannya terus mengelus rambut tebal milik Axel.

"Orang ngga tau" jawab Axel marah, ia semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh Kiara.

"Pedes banget?" Tanya Kiara, tangannya bergerak mengusap pipi milik Axel.

Axel mengangguk layaknya anak kecil, "Pedes, ngga kuat.." rengeknya menggemaskan. Kiara tidak menyangka Axel yang dikenal bringas di sekolah bisa menjadi manja layaknya balita kepadanya.

"Ngga suka pedes ya?" Tanya Kiara, Axel mengangguk tanpa beban, matanya kembali berair. Nafasnya sudah panas bahkan wajahnya kini sudah memerah.

"Aaaaaa Kialaaa, kaya makan odol. Pedes.." lirih Axel memeluk tubuh Kiara lebih erat.

Kiara terbahak, "Mana coba liat" ujar Kiara, tangannya bergerak memegang rahang Axel kemudian mengangkat wajah Axel untuk mendongak menatapnya.

Kiara terdiam melihat wajah Axel yang memerah, hidung merah, mata merah dan juga berair, serta bibirnya yang bergetar dan sedikit membengkak. Astaga, separah ini?

Axel mengerucut menatap Kiara memohon. "Bentar lagi pesenannya dateng kok, sabar ya?" Ujar Kiara lembut mengusap air mata Axel yang hendak turun.

Axel mengusap air matanya kasar menggunakan punggung tangannya, "Kialaaaa, ngga kuattt" tangis Axel pecah, air matanya sudah turun dipipinya membuat Kiara berjengit kaget.

"Eh–kok nangis? Maaf ngga ngasih tau kalo itu wasabi.." lirih Kiara mengusap lembut air mata Axel.

Axel menggeleng, tangannya bergerak mengambil tangan Kiara kemudian menggenggamnya. "Lama banget sih pesenannya, dari tadi lhoo" panik Kiara melihat Axel yang semakin kacau.

MY DANGEROUS BOY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang