MDB - 24🏁

40.3K 2.9K 92
                                    

Hello🦋

𝖍𝖆𝖕𝖕𝖞 𝖗𝖊𝖆𝖉𝖎𝖓𝖌🏁

•••

Kiara menarik selimut tebal itu sampai dada dan mulai memejamkan matanya, sudah terhitung setengah jam ia melakukan ini tapi tetap saja tidak bisa tidur. Rasanya sangat sepi tidak tidur satu ranjang dengan suaminya itu. Biasanya dirinya dipeluk dan dielus kepalanya hingga mengantuk, namun sekarang tidak lagi.

Ia sengaja mematikan ponselnya agar Axel berhenti mengirimkan pesan atau menelponnya. Ia sedikit menyesal memilih pisah ranjang untuk sementara, nyatanya ia tidak senyaman itu dirumah mertuanya sendirian tanpa adanya Axel.

Ceklek

"Sayang? Belum tidur?" Tanya Aura berjalan menghampiri Kiara yang belum memejamkan matanya, ia kira menantunya itu sudah tidur karena tidak ada suara dari kamar Kiara.

Kiara tersenyum kecil kemudian menggeleng, "Mami bawa apa?" Tanya Kiara perlahan mencoba bangun dan duduk dengan menyender di kepala ranjang.

Aura datang dengan nampan kecil dan juga satu gelas berisi susu membuat Kiara bingung, "Susu ibu hamil, buat kamu. Kamu harus minum ini rutin biar cucu Mami sehat" ujar Aura tersenyum manis kemudian menyodorkan gelas itu.

Kiara mengangguk kemudian mengambil gelas itu, "Terima kasih, Mami" jawab Kiara pelan yang diangguki Aura, ia mulai meminum susu yang Aura suruh kemudian meminumnya hingga tidak tersisa.

Kiara suka susu itu, walaupun tidak ada rasa. "Kiara suka minum ini di apart?" Tanya Mami yang dibalas gelengan oleh Kiara.

"Loh?! Kok ngga minum? Emang Axel ngga beliin kamu susu ini?" Tanya Aura heboh, ia benar-benar marah dengan putranya sekarang. Kiara lagi hamil dan Axel harus memberikan susu itu.

"Mami–" ucapan Kiara terhenti saat Aura dengan sigap mengambil ponselnya dan menelpon Axel membuat Kiara terdiam, tangannya terus memilin ujung dress satin yang ia pakai sekarang.

Tadi saat ia baru saja masuk kedalam kamar, Aura langsung memberikannya berbagai dress tidur berbahan licin seperti ini. Bahkan Kiara sendiri bingung milihnya, Aura menyarankan dirinya untuk memakai ini saat tidur agar lebih nyaman dan tidak kepanasan yang menyebabkan gatal-gatal.

"Halo! Axel!" Sentak Aura saat telfon itu terangkat, dan ia mulai mendengar suara Axel yang berdecak kesal.

Tidak tau kah Maminya ini, Axel tengah marah sekarang dan juga kesal. Ia mematikan rokoknya kemudian mengambil ponselnya kembali.

"Apasih, Mi?" Tanya Axel jengah, ia masih emosi dengan Maminya yang mengiyakan Kiara untuk pisah ranjang, ia sangat tidak mau itu.

Aura menghela nafas, jika sudah begini Axel pasti lagi marah dan Aura tidak bisa membalasnya dengan hati yang marah juga.

"Kam–"

"To the point, Mami ganggu Axel ngerokok" jawab Axel cepat.

"Beli susu ibu hamil 10 kotak rasa vanilla, dan simpen di lemari makanan kamu!" Perintah Aura cepat, ia juga tidak sejahat itu memarahi putranya dalam keadaan tidak baik-baik saja.

"Hm"

"Sekarang, Axel!" Perintah Aura.

"Udah malem, besok Axel beli. Buat Kiara kan? Iya besok Axel beli" jawab Axel santai, Aura menghela nafasnya pelan.

MY DANGEROUS BOY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang