1.awalan

2.3K 201 7
                                    

Kim Sunoo anak berusia 17 tahun itu dinyatakan meninggal karena penyakit yang di deritanya.


Kematian Kim Sunoo membawa banyak sekali luka dan penyesalan yang begitu dalam untuk keluarganya dan tentunya sahabatnya.

~Siang sebelum sunoo dinyatakan meninggal~


"Sunoo maaf kan bunda, bunda mohon bangun lah" ucap nyonya Kim dengan bergetar

"Bisa-bisa nya anda meninggal kan sunoo disaat sunoo membutuhkan anda, dan sekarang? Kenapa anda kemari?" celetuk sunghoon dengan mata nya sembab dan suara yang sedikit serak

Nyonya Kim terdiam, ia seakan-akan mendapat tamparan keras dari perkataan sunghoon.

Ia pun kembali menangis sambil memegang tangan putra bungsu nya yang dingin.

"S-sunoo tolong bangun lah" lirih nya

"Wahh, sungguh and-"

"H-hoon" jungwon memegang lengan sunghoon dengan bergetar dan menggelengkan kepala nya

"Ck, gue keluar dulu mau cari angin" ucap sunghoon lalu pergi meninggal ruangan sunoo

BRAKK

Pintu di tutup kencang oleh sunghoon. Yang membuat semua mata menatap pintu yang sudah tertutup.

"Gue nenangin sunghoon dulu ya" sahut heeseung dan berjalan pergi

"Maaf tante" ucap jay

"Ya, tidak papa"

Semua larut dalam pikiran masing-masing tanpa ada yang bicara.

BRAKK

Pintu kini dibuka keras oleh seseorang, ia kini langsung berlari kecil kearah sunoo yang terbaring.

"Won, tutup pintu nya lagi" suruh jake yang mendapat anggukan dari jungwon

"S-soobin" lirih nyonya Kim lalu memegang lengan soobin.

Soobin menghempaskan nya seketika.

"Apa yang anda lakukan disini?" tanya soobin dingin.

Merasa ini sudah memasuki privasy keluarga Kim, Jake, Ni-ki, jungwon dan jay memutuskan untuk pergi dari ruangan itu.

"Saya tanya sekali lagi apa yang anda lakukan disini!" ucap soobin dengan sedikit menaikan suaranya

Nyonya Kim kembali menangis, tangisan pilu yang ia rasakan begitu perih, hingga membuatnya sedikit sesak napas.

"S-soobin" lirih nyonya Kim

"Saya minta sekarang anda pergi" pinta soobin menurunkan suaranya lagi.

"T-tidak soobin bunda harus disini menemani Sunoo" tolak nyonya Kim

"Bunda? Siapa bunda?" tanya soobin sambil memiringkan kepalanya tersenyum crepy(?)

"Soobin-ah" nyonya kim kembali memegang lengan soobin dengan suara yang bergetar

"Aku dan sunoo sudah tidak punya keluarga sejak kecil!! Dan sekarang anda seenak nya datang! Lihat lah anda menangis seakan-akan anda yang paling disakiti!" marah soobin meluap

"Aku dan sunoo tidak membutuhkan ibu tidak berguna, sekarang saya minta anda pergi!!"

PLAKK

Pipi mulus soobin ditampar hingga memunculkan warna disana. Soobin menatap lekat wajah yang baru saja menamparnya.

"JAGA UCAPAN MU SOOBIN!" Lelaki itu berteriak tepat di depan muka soobin.

Marah lelaki itu kian meledak melihat wajah soobin yang sangat menatap nya tajam.

"Sudah selesai pak?" tanya soobin meremehkan

"K-KAU-!"

"S-sudah sayang" ucap nyonya kim dengan terisak

"JANGAN BICARA SEPERTI ITU DENGAN IBU MU KIM SOOBIN!" benar-bener disini wajah tuan Kim sangat merah karena menahan amarah nya.

"DIA BUKAN IBU KU SEJAK DIA DAN KAU PERGI MENINGGALKAN KAMI!!" soobin menitikan air matanya, sungguh ia sebenernya tidak ingin berbicara seperti itu, tapi hati nya berkata ia harus mengatakannya.

"Mianhe, soobin-ah" gumam nyonya kim

"Sekarang saya harap anda berdua segera pergi dari sini, dan jangan memunculkan wajah kalian yang busuk itu di depan ku dan sunoo" ingat soobin lalu dia pergi menuju toilet di ruangan sunoo.
.
.

"Hikss,, huhuu mianhe sunoo-ya" lirih nyonya kim lalu mengecup singkat dahi sunoo.

"Ayo kita kembali" ajak tuan kim

"Ya baiklah" keduanya pun pergi melangkah meninggalkan ruangan.
.
.
.
.

Sedikit info kenapa tiba-tiba tuan kim bisa dateng, karena sebelumnya nyonya kim tuh dateng berdua sama tuan kim. Tapi dia disuruh buat tunggu di mobil karena nyonya kim takut soobin yang sudah membenci Taehyung suami nya itu akan sangat marah dan bahkan bisa mengusir mereka berdua. Karena bosan akhirnya tuan kim aka Taehyung memutuskan masuk ke dalam rumah sakit dan pergi ke ruangan sunoo. Dan pemandangan yang ia lihat pertama kali adalah soobin yang membentak istri nya bagaimana ia tak marah besar.
.
.
.

Soobin keluar dari toilet setelah ia merasa ridak ada suara yang ditimbulkan. Menghampiri adik nya yang sedang terbaring lemas.

"Ddeonu bangun yuk" lirih nya menahak isakan

"Ddeonu tau kan kakak ga bisa hidup tanpa kamu, jadi bangun yuk"

"Kakak ga bisa liat kamu kayak gini, please bangun sayang" kini soobin menangis tak kuasa menahan air mata nya, meliaht adij satu-satu nya itu sedang koma.
.
.
.

Back to countinue..
.
.

Avvvv akhir nya nge publis book pertama gue:3

Maap kalo typo bertebaran, maklum baru nyoba nulis kayak gini:)

Dapet ga sih feel nya?

Eps.1 aja udah nyoba nyoba sad wkwk:v

Tinggalkan jejak kawand-kawand<3

Salam hangat dari Sunghoon jodoh gue*_*

REINKARNASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang