Bersama Shaka

204 91 12
                                    


Akhirnya Shaka pun berhenti dari jalan nya, lalu berkata "Lo mirip dia, Ra."

Aurora pun terdiam, maksud Shaka apa tadi?? "Lo mirip dia, Ra." "Lo mirip dia, Ra." "Lo mirip dia, Ra" Kalimat yang keluar dari mulut Shaka itu membuat dia bingung dan memikirkan nya sampai sekarang, Aurora mirip siapa??

"Duduk" ucap Shaka sambil melangkah duduk disalah satu bangku di taman sekolah tersebut,

Karena terlalu memikirkan kata kata Shaka tadi Aurora sampai tidak sadar kalo ia sudah berada di taman sekolah, Aurora pun melangkah mendekati bangku yang sudah diduduki Shaka.
Aurora pun duduk di samping Shaka, terlihat Shaka yang sedang memejamkan matanya, terlihat sangat damai, pahatan di muka Shaka terlalu indah untuk dilihat begitu menurut Aurora

"Jangan diliatin terus" ucap Shaka yang masih memejamkan matanya

Aurora pun langsung membuang pandangan mukanya ke segala arah, dan berusaha menahan malu nya karena sudah ketahuan sedang menatap Shaka terang terangan.

Setelah lama ke duanya terdiam, Aurora pun membuka suara,

"Di sini enak ya, adem gitu angin nya juga enak"

Sama sekali tidak ada jawaban dari Shaka

"Ka, sorry kalo gue boleh tanya maksud omongan lo yang tadi apa ya?" tanya Aurora

Shaka pun membuka matanya perlahan lalu menatap Aurora,

"Yang mana?" tanya Shaka

"Yang lo bilang di koridor tadi yang kata nya lo mirip-" ucapan Aurora pun langsung di potong oleh Shaka

"Lupain"

"Kenapa?" tanya Aurora bingung

"Gapenting"

Lalu kedua nya kembali terdiam, Shaka yang kembali menutup matanya untuk menikmati angin di siang hari yang sangat sejuk ini,

Sedangkan Aurora hanya mentap lurus ke arah depan

"Kangen mama" lirih Aurora sambil menatap ke arah langit

Shaka pun membuka matanya melihat ke arah gadis di sampingnya ini.

Aurora berusaha menahan air matanya agar tidak terjatuh dan terus menonggakan matanya ke atas

"Nangis aja, jangan di tahan" ucap Shaka sambil menatap Aurora

Aurora pun menatap balik Shaka, mata Aurora sudah berkaca kaca dengan sekali kedip air mata itu langsung jatuh membasahi pipi Aurora.

Shaka sendari tadi masih memperhatikan Aurora, jarang sekali seorang Shaka terus memperhatikan seorang gadis, mungkin karena Shaka hanya kasihan kepada gadis di sampingnya ini? tentu saja tidak, Shaka merasakan ada hal yang aneh di hati nya setika melihat gadis di gampingnya ini menangis

"Peluk?" tanya Shaka

Aurora tersentak kaget dengan ucapan Shaka, Shaka juga kaget dengan ucapan nya barusan 'Lo apa apaan si Ka, Bego. ngapain pake bilang kaya gitu ke cewek yang baru lo kenal' ucap Shaka dalam hati

"E-eh? gapapa gausah, gue emang lebay gini suka tiba tiba kangen mama. sorry ya Ka"

Shaka hanya mengangguk, lalu beranjak dari bangku nya, Aurora pun ikut beranjak dari bangku yang tadi mereka duduki dan berjalan ke arah kelas

Sama seperti tadi, kedua nya hanya terdiam sesekali Aurora mengajak Shaka berbicara tapi lelaki itu tidak menanggapi ucapan Aurora

Sekarang mereka sedang menaiki tangga untuk menuju kelas nya 11 IPA 3, kelas 11 IPA 3 berada di gedung paling atas, tepatnya di lantai 3

Shaka & Aurora (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang