Flashback 2

148 70 2
                                    

Shilla terlelap di dalam dekapan Shaka, Shaka tersenyum melihat lekat wajah Shilla, wajah yang sangat damai, hidung yang terlihat merah karena menangis,

Shaka tidak ingin kehilangan gadisnya, tetapi Shaka juga tidak tega melihat gadisnya yang terus terusan menahan sakit, dari awal Shaka sudah tau resiko nya,

Saat pertama kali Shaka menyatakan perasaan nya kepada Shilla, Shilla dengan mentah mentah langsung menolak Shaka, tentu saja ada alasan untuk itu. bukan karena Shilla tidak menyukai Shaka, tetapi karena Shilla tahu diri karena diri nya dan tubuh nya sangatlah lemah..

                            🐮🐮🐮🐮🐮

Sudah 5 hari Shilla tidak keluar dari rumah sakit, kondisi Shilla semakin drop, bahkan sejak 3 hari yang lalu Shilla terus muntah darah

Sekarang banyak sekali alat yang dipasang di tubuh Shilla, Shilla sendari tadi meringis menahan sakit, sesekali pun Shilla mengeluarkan air mata nya,

Di dalam ruangan Shilla ada kedua orang tua Shilla, Shaka, Raylendra, dan juga sahabat sahabatnya. mereka sendari tadi mengucapkan kata doa dan meminta agar sang pencipta memberikan kesempatan untuk Shilla sembuh,

Sampai akhirnya,

"B-bun..da" ucap Shilla terbata bata sambil terus menahan sakit didalam tubuhnya

Semua orang pun langsung menatap Shilla, bahkan sendari tadi Nayya dkk sudah menangis melihat kondisi Shilla yang sangat teramat lemah,

Bunda Shilla pun langsung menatap Shilla lalu menggenggam tangannya,

"Kenapa sayang, kamu mau apa?" ucap sang bunda sambil terus mengeluarkan air mata

"B-bun.. Shi..lla uda..h ga ku..att" semua nya langsung menangis

Suasana diruangan tersebut sangat kalut, Shaka yang sendari tadi berada di samping Shilla pun langsung mengeluarkan air matanya ketika melihat Shilla yang begitu kesusahan untuk berbicara

"Pa..pa ma..aff Shilla uda..h ga..bisaa" papa Shilla yang berada tepat di belakang bunda Shilla langsung mengusap rambut Shilla dan berkata,,

"Maaf..maafin papa yang Shilla selalu maksa Shilla untuk sembuh, selalu maksa Shilla untuk melawan rasa sakitnya, maaf.. maaf papa jadi orang tua yang gagal buat ngejaga Shilla"

Shilla pun menggeleng,

"Makasih Bun.. Pa.. udah ngelahirin Shilla, maka-sih uda..h ngerawat Shilla sampe sekarang"

"R-ray..."

Raylendra pun langsung melirik kembaran nya, lalu menuju ke samping kembarannya,

"Maaf Rey.. maaff buat selalu maksa lo buat sembuh.. sakit banget ya Rey? maaf ya gue egois, maafin gue rey"

"G-gue yang ha..rus ny..a minta ma..aff R-ray, ma..af ya g-gue ga ber..juang bu..at te..tep sem..buh, ma..aff R-ray.. jaga bun..da sama pa..pa ya R-ray" ucap Shilla yang semakin terbata bata

"Pasti Rey pasti gue jaga bunda sama papa, maaf Rey maaf gue gabisa buat lo sembuh dan malah tersiksa kaya gini." Shilla pun menggeleng pelan lalu mata nya beralih ke arah Shaka

Laki laki yang sendari tadi tidak lepas memperhatikan Shilla, tangan Shilla terulur menarik tangan Shaka lalu menggenggam nya,

"Ka.. ma..af, ma..af aku ing..kar sama jan..ji aku, maaf Ka."

Shaka & Aurora (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang