Author PoV
Pritttt...
Semua murid berbaris dengan rapih setelah mendengar suara peluit.
"Baik anak-anak hari ini bapak menukar jam pelajaran untuk anak XI ips 5 yang seharusnya melakukan pelajaran olahraga pada pukul 10 menjadi pukul 8. Karena bapak nanti akan ada acara, bapak ingin menginformasikan kembali bahwa kalian akan melaksanakan pertandingan basket yaitu IPS 1 melawan IPS 5. Ingat! Jangan ada yang berbuat curang bahkan sampai bertengkar. Bapak tinggal ya, yang akan menjadi wasit ialah Rendra. Dan yang main pertama perempuan. Sekian, terimakasih." Ujar pak Arsen.
Mereka semua pun bersiap dan para perempuan sudah membagi kelompok. Saat ini Nada sudah bersiap di tengah lapangan. Ia menatap lawannya satu persatu. Tepat di depannya, berdiri seorang gadis cantik dengan rambut sepinggangnya.
Ialah Kanaya Evelyn, Si murid baru yang telah Ia kenal sejak 2 tahun yang lalu. Tetangga barunya sekaligus masa lalu dari seorang Darpa.
Di lain sisi, Kanaya menatap Nada dengan senyun mengejek. Ia mengenal gadis yang akan menjadi lawannya itu. Gadis itu adalah pacar dari Darpa, mantan pacarnya. Ia pun maju selangkah, kemudia membisikkan sesuatu ke telinga Nada.
"I'm back Cara. Siapkan mental, karena lo akan merasakan ditinggalkan kembali."
Nada yang mendengar ucapan Kanaya hanya tersenyum kecil. Ia sedikit memajukan diri dan ikut membisikkan sesuatu ke telinga Kanaya.
"Welcome back Naya. Kita lihat siapa yang bertahan sampai akhir."
Pritt...
"Oke kita mulai ya. 1 2 3," Ujar Rendra sambil melemparkan bola basket ke atas.
Dengan cepat Nada mengambil bola tersebut. Ia menunjukkan segala skillnya dalam bermain basket. Bisa di bilang, Nada adalah salah satu anak yang pandai dalam bermain basket. Sejak kecil, Ia sudah di ajarkan banyak cabang olah raga oleh kedua orang tuanya.
HapNada berhasil memasukkan bola ke dalam keranjang. Saat ini kelompok Nada memang lebih unggul 3 point dari pada kelompok Kanaya. Namun tiba-tiba
"NAD TANGKEP" ujar Tami Faleesha atau sering Di panggil Echa.
Dug.. Ahkk
Terlihat Kanaya terjatuh sambil memegang kepalanya. Bola tersebut tak sengaja mengenai kepalanya. Dan sialnya, Nada tidak bisa menangkap bola itu saat sahabat nya mengoper bola ke arahnya. Nada pun akhirnya mengulurkan tangannya untuk membantu Kanaya berdiri.
Kanaya pun menerima uluran tersebut namun tiba-tiba.
Bruk..
"Akhh sakit"
Kanaya melepaskan genggaman itu dan menarik dirinya seolah terlihat seperti Nada mendorongnya. Dari kejauhan Darpa terlihat berlari sambil berteriak.
"NADA! LO APA-APAAN SIH"
Dengan tanpa perasaan Darpa mendorong tubuh Nada dan membuat Nada terjatuh.
"Lo kenapa dorong Naya sih Nad? Karena lo cemburu liat gw tadi sama Naya makanya lo balas dendam? Tadi lo juga bukannya nangkep bolanya malah diam aja. Lo sengaja mau bikin Naya celaka?" Ujar Darpa dengan emosi.
Nada terdiam sejenak sambil menatap kedua bola mata lelakinya itu. Dia, Laksamana Darpa Wibowo. Lelaki yang mudah mematahkan ekspektasinya.
"Minggir! Gw mau bawa Naya ke UKS. Inget! Lo harus minta maaf nanti." Ujar Darpa sambil menggendong Naya.
Semua siswa melihat adegan tersebut dengan tenang tanpa niatan ingin menolong. Saat Darpa ingin pergi, tiba-tiba
"Diam bukan berarti bersalah, Berkoar belum tentu mengatakan yang benar. Jangan terlalu percaya pada manusia. Sejatinya, manusia hanyalah alasan dari kekecewaan yang tertunda."
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
HEYHEYHOW💃 Halo Sobat Lara! Terimakasih sudah membaca cerita ini. Jangan lupa dukung saya dengan cara memberikan vote dan komentar yang akan membangun cerita ini menjadi lebih baik lagi kedepannya. Terimakasih📍-AbigailAnugrah
KAMU SEDANG MEMBACA
Dineshcara
Teen FictionKu ingin jadi jantungmu dan berhenti semauku. Agar Kau tahu, rasanya hampir mati ditikam patah hati. -Dineshcara ~~~ "Darpa, bunda udah nggak ada hiks..hikss" "Terus?" "Aku lagi berduka Darpa. Apa kamu nggak mau anterin dan temani aku?" "NGGAK USAH...