- boneka

76 19 4
                                    

plz, actived the black theme






























"Aven!"

yang di panggil menoleh, di belakang, dia melihat Jia sedang melambai kan tangan, seperti meminta dirinya untuk mendekati Jia.

kenapa ya?

"kenapa?"

"kita udah mau pulang," Jia memberikan Aven topi nya, lalu mengintip ke belakang Aven, "ngomong-ngomong pulang, kamu lagi ngapain di sini?"

"oh, cuma liat tanamannya ibu, myabut-nyabut rumput liar, tapi aku malah ga nemu rumput liar nya, bersih banget," Aven membersihkan tangan dengan cara menepuk dan menggesek kan telapak tangannya satu sama lain baru mengambil topi nya dari tangan Jia.

"ga heran sih.." Jia melihat-lihat bunga ibu nya yang tumbuh subur di sini, dan di sini juga bersih banget sih, ibu niat banget ngurusnya.

"yuk, pulang" Aven memakai topi nya dan langsung nyelonong pergi dari sana.

kaya.. yaudah, kita pulang, ga ada basa-basi lagi.
















































"lusa sepupu aku ulang tahun."

"terus?"

.
.

Jia melihat Aven dengan ekspresi tidak percaya, benar-benar deh, gitu doang?, "dia mau rayain ultah nya gitu, di rumah, rumah Tante aku sih tepat nya. Kita datang ke sana buat rayain."

"oh.., oke."

?

"mood kamu lagi ga bagus ya?" tanya Jia dengan hati-hati. Sebenarnya Jia gatau apa yang sebenernya Aven rasakan sekarang sih, cuma modal baca ekspresi, tapi, tiap hari ekspresi Aven selalu kaya gitu..

Aven menoleh dengan imut nya, dia tampak bingung dengan pertanyaan Jia, "ga juga, emang aku keliatan kaya marah gitu ya sekarang?"

.

.

.

Jia terpana, Aven cuma noleh doang tapi demej nya luar biasa, sampai membuat gadis itu membeku untuk sesaat, tentu saja juga membuat jantung nya berdegup kencang, "...ya, kamu biasanya emang kaya gini sih," jawab Jia dengan suara kecil, tapi setelah itu dia langsung mengalihkan pandangan nya dari Aven.

"maaf kalau bikin kamu ga nyaman," Aven mengusap tengkuknya canggung.

cukup Aven, jantung Jia-

"k-kita turun di halte pasar 'kan?" Jia berusaha mengalihkan topik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"k-kita turun di halte pasar 'kan?" Jia berusaha mengalihkan topik.

"iya(?), 'kan kita mau belanja."

"o-oh, iya hahaha..." Jia tertawa garing, sambil memutar kepalanya ke arah jendela bus, malu banget, pertanyaan dia yang tadi ga keren banget. Masa nanya hal yang udah pasti sih?

Aneh banget, efek jatuh cinta pada seseorang memang dahsyat, bisa membuat seseorang itu jadi aneh banget, Jia contohnya.








































"aku bingung banget mau kasih hadiah apa ke Winter, kamu ada ide?" tanya Jia tiba-tiba di perjalanan mereka di pasar.

dan Aven kaya... 'ha? Winter siapa?'

dan mereka hening, berhenti jalan, ngeliat satu sama lain, mencoba mencari tau apa yang salah, Jia yang ga mudeng atau Aven yang ga mudeng?

"o-oh, Winter, dia sepupu aku yang ultah, dia perempuan, hehe.."

...
..
.

rupanya Jia yang ga mudeng.

Aven ngangguk-ngangguk, sambil ber-oh ria tanpa suara, lalu laki-laki itu lanjut berjalan, "nama nya cantik," katanya, "tapi aku ga ada ide buat hadiahnya."

Jia pun mengikuti Aven yang mulai berjalan lagi dan lowkey merasa kesel, kaya ; 🙄☺️

"ok, kita cari aja, keliling-keliling, mana tau dapat ide, yuk!" kata Jia semangat sambil menggenggam tangan Aven, dan mulai memimpin perjalanan mereka.

dan Aven tentu saja mengikuti perempuan itu dengan senang hati, memang nya apa lagi kalau ga ngikut?

Aven, dia sedikit tersenyum mendengar Jia bersenandung ria, kepala nya ke kanan ke kiri mencari sesuatu, dan bibir kecil Jia pun tak luput dari tersenyum.

lucu.

fun fact: mereka pergi nya emang rada sore ke sini, kelamaan di rumah ibunya Jia tadi, tapi tadi keliatan nya kaya bentar banget sih.. tapi yaudah lah ya.

harus cepat, atau mereka pulangnya agak malem-an.

tapi kaya nya ga masalah sih kalau pulang nya agak malem, mereka udah gede (?)

"gimana kalau kasih pita rambut?, atau liontin?, atau boneka, winter suka boneka" Jia seperti berbicara pada udara, dia hanya bersuara menyuarakan pendapat nya, tapi gatau lagi ngomong ke siapa.

"boneka beruang yang pake liontin"

Ting!

bagaikan mendapat jackpot, Jia menjentikkan jarinya dan menoleh ke Aven, "jenius! ok kita bakal beli itu, ayo!"

Jia menarik tangan Aven dengan semangat, menyuruh Aven untuk mengikuti langkah kecil nya, Jia menoleh sana-sini untuk mencari toko Boneka.

seperti nya ini akan menjadi hari yang panjang, hahhhhh~, dan Jia akan menikmati hari ini dengan senang hati.




























29-12-21

marié Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang