Chapter 03 ( Flashback )

2K 263 47
                                    

Kini Aldebaran dan mamah Rosa sudah di ijinkan untuk masuk ke dalam ruang rawat Andin. Andin di pindahkan di ruang rawat VVIP 001.

Di depan ruang rawat Andin pun sudah banyak bodyguard yang menjaga nya. Aldebaran sengaja menyuruh bodyguard nya untuk Menjaga ruangan Andin agar musuh nya tidak bisa masuk.

Sesampainya di dalam, aldebaran melihat Andin yang sudah sadar dan terus saja memegang dan menatap kaki nya.

Mamah Rosa dan Aldebaran sudah paham, seperti nya dokter telah memberi tahu Andin tentang kondisi kaki nya.

"Andin.." Ujar mamah Rosa sambil mengelus kepada Andin dan tersenyum.

Andin membalas senyuman mamah Rosa.

"Kamu baik-baik aja kan? Ada mamah sayang kamu enggak perlu sedih yah..". Ujar mamah Rosa sambil menghapus air mata Andin.

Andin semakin meneteskan air mata nya. " Aku udah enggak bisa jalan mah.." Ujar Andin kepada mamah Rosa sambil menangis.

"Kamu masih bisa jalan. Saya akan melakukan apapun itu agar kamu kembali berjalan.." Ujar Aldebaran tiba-tiba kepada Andin.

Mamah Rosa lantas menoleh ke arah Aldebaran dan tersenyum." Benar kata Al, jadi kamu jangan sedih yah. Dokter juga kan bilang nya cuma lumpuh sementara pasti bisa di sembuhkan nanti nya.."

Andin mengangguk kan kepalanya. Dia berusaha untuk kuat. Setidaknya dia harus kuat demi anak di kandungan nya.

"Udah enggak usah sedih yah, nanti cucu mamah di sini juga ikut sedih.." Ujar mamah Rosa berusaha menghibur Andin dan mengelus perut Andin yang masih rata.

Andin tersenyum.

"Al kamu enggak mau sentuh anak kamu?." Tanya mamah Rosa kepada Aldebaran sambil tersenyum.

Aldebaran dan Andin lantas langsung saling menatap satu sama lain.

"Kan enggak bisa mah dia belum lahir.." Jawab polos Aldebaran kepada mamah Rosa.

"Hei seorang mafia kenapa jadi polos seperti ini? Padahal sebentar lagi akan menjadi ayah.." Ujar mamah Rosa kepada Aldebaran.

Aldebaran terdiam.

"Sentuh anak kamu bukan hanya pas dia lahir Al, kamu bisa Sentuh perut Andin bahkan mencium nya. Karna nanti anak kamu akan merasakan sosok ayah nya.." Ujar mamah Rosa kepada Aldebaran.

"Oh gitu? Tapi Al enggak mau.." Jawab Aldebaran kepada mamah Rosa.

Mamah Rosa melotot mendengar ucapan Aldebaran.

"Cepet Al.." Ujar mamah Rosa menatap tajam aldebaran.

"Mah enggak perlu lah anak Al kan masih kecil banget jadi nanti aja kalau udah besar yah.." Jawab Aldebaran kepada mamah Rosa.

"Kamu mau melawan mamah? Cepet Al atau enggak mamah bikin jari manis kamu ilang?." Ancam mamah Rosa kepada Aldebaran.

Aldebaran melotot mendengar ucapan mamah nya. Bisa-bisa nya mamah nya mengancam aldebaran seperti itu.

"Oke-oke.."

Mamah Rosa tersenyum manis. Akhirnya ancaman dia tidak sia-sia.

Aldebaran lantas mendekatkan tubuhnya dengan Andin. Mereka saling menatap satu sama lain. Sebelum menyentuh perut andin, Aldebaran membisikkan sesuatu kepada Andin.

"Ini di suruh mamah bukan kemauan saya, jadi kamu jangan geer.." Ujar Aldebaran kepada Andin dengan nada pelan.

Andin hanya tersenyum mendengar ucapan Aldebaran. Lucu Sekali suami nya, kata nya mafia terkejam tapi bisa polos juga.

My Husband Is MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang