Chapter 07 ( Yakin )

1.2K 204 25
                                    

Kini Aldebaran tengah berada di sebuah cafe ternama yang ada di Indonesia. Cafe ini adalah perusahaan milik paman nya yang di wariskan untuk anak aldebaran kelak.

Setelah mendengar ucapan mamah nya tadi, Aldebaran kini kembali memikirkan dendam nya ke Andin.

"Apa gue harus tetap melanjutkan dendam gue ke Andin di saat posisi Andin sedang mengandung anak gue? Apa gue tega melakukan itu semua?." Ujar Aldebaran bertanya-tanya kepada dirinya sendiri.

"Tapi gue juga enggak mungkin semudah itu memaafkan kejahatan papah nya andin. Mereka harus menerima penderitaan yang setimpal atas apa yang udah keluarga dia lakukan terhadap keluarga gue.."

Aldebaran kembali terdiam. Dia mungkin akan tetap melanjutkan dendam nya kepada Andin tetapi dia juga harus memikirkan calon anak nya.

Pada saat sedang berpikir, tiba-tiba saja handphone Aldebaran bergetar menandakan ada panggilan masuk untuk nya.

'Mamah tersayang'

Tanpa basa-basi aldebaran lantas langsung mengangkat telepon dari mamah Rosa.

Via telepon

"Halo mah.."

"Halo Al, lagi di mana kamu?." Tanya mamah Rosa kepada Aldebaran.

"Lagi di cafe mah.."

"Ngapain kamu malam-malam ke cafe? Cari perempuan lain? Awas aja tangan kamu beneran mamah potong nanti.." ujar mamah Rosa kepada Aldebaran.

"Ya ampun mah ngapain juga Al cari perempuan lain jam segini, yang ada bukan orang malah hantu nanti.."

"Yaudah cepet pulang ada yang mau mamah omongin. Lagipula enggak baik kamu ninggalin Andin sendirian di kamar, dia lagi hamil loh.." Ujar mamah Rosa kepada Aldebaran.

"Iya mah iya Al pulang.."

Setelah itu sambungan telepon pun lantas langsung terputus. Dan tanpa berpikir panjang aldebaran lantas langsung berjalan ke mobil nya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kini Andin tengah duduk di atas kasur sambil mengusap perut nya yang masih rata. Entah kenapa perasaan nya mengatakan bahwa aldebaran telah kembali menjadi sosok yang dulu.

"Benar kata mamah Rosa, sikap mas Al akan terus berubah-ubah dengan sendirinya. Apa mas Al akan tetap benci sama aku walaupun aku sedang mengandung anak nya?." Ujar Andin bertanya-tanya Kepada dirinya sendiri.

'Aku harap kamu akan berubah mas, aku berharap rasa benci kamu ke aku akan berubah ketika anak kita lahir nanti..' Batin Andin bersuara.

Tiba-tiba....

"Aku kok ke pingin makan martabak sama jus mangga yah? Tapi aku enggak berani minta Sama mas Al.." Ujar Andin kepada dirinya sendiri.

"Sabar ya sayang mamah enggak berani minta ke papah kamu. Lain kali aja ya kita makan nya.." Ujar Andin sambil mengelus perut dengan lembut.

Pada saat ingin memejamkan matanya tiba-tiba saja mamah Rosa datang ke kamar Andin dan mengantarkan susu hamil untuk Andin.

"Mamah.."

"Mamah ganggu enggak?." Tanya mamah rosa kepada Andin.

Andin tersenyum." Enggak ganggu kok mah.."

"Ini mamah bawain susu hamil untuk kamu. Di minum yah.." Ujar mamah Rosa sambil memberikan segelas susu untuk Andin.

Andin kemudian langsung mengambil susu tersebut dan meminum nya.

"Makasih mah.."

"Oh ya ndin kamu lagi ke pingin makan martabak sama jus mangga ya?." Tanya mamah Rosa kepada Andin sambil tersenyum.

My Husband Is MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang