Chapter 04 ( Pesta Ber-ujung Darah )

2.4K 252 52
                                    

Kini mereka semua telah kembali pulang ke rumah besar alias istana keluarga Alfahri. Mereka pulang dengan bahagia karna menanti anggota baru yang sebentar lagi akan hadir ke dunia.

"Kamu langsung istirahat dulu yah di kamar. Mamah mau siapin acara buat nanti malam.." Ujar mamah Rosa sambil tersenyum kepada Andin yang terduduk di kursi roda.

"Iyah mah.." Jawab Andin sambil tersenyum kepada mamah Rosa.

"Al jagain Andin yah. Awas aja Sampe Ketahuan mamah kalau kamu galakin andin jari manis kamu bener mamah hilang kan.." Ujar mamah Rosa memperingati Aldebaran.

Aldebaran memutar bola mata nya." Iyah mah.."

"Yaudah mamah ke kamar duluan.." Ujar mamah Rosa sambil meninggalkan Andin dan Aldebaran berdua.

Setelah kepergian mamah Rosa tak ada yang mulai percakapan. Dan pada akhirnya Andin lah yang memulai nya.

"Mas aku mau ke kamar.." Ujar Andin kepada Aldebaran.

Baru saja Aldebaran hendak mengucapkan sesuatu kepada Andin, tiba-tiba saja handphone nya bergetar.

"Kamu ke kamar sendiri saya mau angkat telepon. Bisa kan? Ingat jangan sampe anak saya kenapa-kenapa.." Ujar Aldebaran kepada Andin dan langsung berjalan meninggalkan Andin.

Andin menatap kepergian aldebaran. Dia salah, ternyata aldebaran baik hanya kepada anak nya saja bukan diri nya.

Dengan sangat terpaksa akhirnya Andin berusaha sendiri untuk mendorong kursi roda nya. Dan untung nya kamar Andin tidak berada di lantai atas jadi dia akan lebih gampang ke kamar nya.

~~~~~~~~~~~~~~
Aldebaran kini berada di balkon. Dia mengangkat telepon dari salah satu anak buah nya.

Via telepon.

"Halo.."

"Sudah di jalankan semua perintah saya?." Tanya Aldebaran kepada anak buah nya.

"Beres bos. Saya sudah menginformasikan Kepada semua nya. Terutama dia bos.."

"Bagus. Kamu pastikan dia datang dan tidak kabur lagi.." Ujar Aldebaran.

"Pasti bos."

Setelah itu sambungan telepon pun lantas langsung terputus.

'Si Andin bisa gak ya? Kalau dia kenapa-kenapa bisa gawat sama mamah ini. Nanti jari manis gue hilang lagi. Gak tampan lagi dong..' Batin Aldebaran bersuara sambil berjalan menuju kamar Andin.

~~~~~~~~~~~~~~~
Pada saat sudah sampai di depan pintu kamar, Andin bingung harus membuka nya gimana karna terlalu Tinggi dan dia tidak bisa bangun.

"Gimana ya cara buka nya?.." Ujar Andin sambil melihat ke sekeliling nya.

"Aku coba deh.." Ujar Andin kepada dirinya sendiri sambil mencoba bangun.

"Akkhhh.." Ujar Andin meringis ketika dia malah jatuh dari kursi roda.

"Ya ampun kaki aku sakit banget.." Ujar Andin Kepada dirinya sendiri sambil meringis.

"KAMU BISA DI KASIH TAU GAK SI?!". Ujar Aldebaran yang tiba-tiba saja datang dan ada di hadapan andin dengan muka marah nya.

Andin menatap Aldebaran.

"Saya baru bilang untuk kamu hati-hati. Kalau sampai anak saya kenapa-kenapa gimana? Kamu yang nanti saya hukum.." Ujar Aldebaran sambil membangun kan Andin dan mendudukkan nya kembali di kursi roda.

"Maaf mas tadi aku enggak bisa buka pintu nya.." Ujar Andin Kepada Aldebaran dengan kepala yang menunduk ke bawah.

"Bosan saya denger maaf terus dari kamu.." Ujar Aldebaran lantas langsung mendorong kursi roda Andin untuk masuk ke dalam kamar nya.

My Husband Is MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang