Chapter 8 ( belajar mencintai )

619 79 8
                                    

Sebuah mata yang indah kini terbuka lebar ketika menyadari bahwa ada cahaya yang masuk ke dalam kamar nya. Dan setelah sadar sepenuhnya wanita tersebut mendadak tersenyum lebar ketika menyadari seseorang yang tengah membuka gorden kamar nya.

"Mas..." ujar Andin lembut sambil tersenyum ketika melihat suaminya yaitu Aldebaran tengah menatap dirinya.

"Kenapa?."

"Ka-kamu kenapa bisa disini?." Tanya Andin kepada Aldebaran.

"Saya kesini di suruh mamah, mamah bilang wanita hamil harus sering menghirup udara pagi biar janin nya sehat.." Ujar Aldebaran kepada Andin.

Andin pun mengangguk mengerti dengan ucapan Aldebaran. Kalaupun nyatanya memang di suruh mamah Rosa tapi Andin bahagia mendengar ucapan suaminya.

"Kamu siap-siap, saya tunggu di bawah.."

"Kita mau jalan-jalan pagi?." Tanya Andin kepada Aldebaran.

"Barusan saya bilang apa?." Tanya balik Aldebaran kepada Andin.

Andin tersenyum kecil. Dia pun Lantas langsung bangun dari tempat tidur dan beranjak menuju ke kamar mandi.

"Jalan nya hati-hati. Saya enggak mau kalau sampai anak saya kenapa-kenapa.." ujar Aldebaran kepada andin sambil melangkah kan kaki nya untuk keluar kamar.

Andin tersenyum mendengar ucapan Aldebaran.

••••••••••••••••••••••••••••••••••••
~Meja makan~

"Pagi mah.."

"Pagi sayang.."

"Nanti kamu sama Andin ke taman Deket rumah aja, jangan terlalu jauh.." ujar mamah Rosa kepada Aldebaran.

Aldebaran lantas langsung menganggukkan kepalanya.

"Oh ya al, hari ini Tama mau datang ke rumah.."

Aldebaran lantas langsung menatap mamah Rosa.

" Mamah yakin dia benar-benar sosok yang bisa menjaga mamah?." Tanya Aldebaran kepada mamah Rosa.

"Mamah yakin Al, nanti kamu juga akan tau gimana sifat nya.."

"Al berharap mamah enggak salah ambil langkah.." Ujar Aldebaran kepada mamah Rosa sambil memakan satu helai roti.

Andin yang bingung lantas langsung bertanya kepada mamah Rosa." Maaf mah, mas, sebelumnya kalau boleh tau Tama itu calon suami mamah?."

Mamah Rosa menganggukkan kepalanya." Iyaa ndin, dia calon suami mamah. Dan nanti malam dia mau berkunjung kesini.."

Andin mengangguk mengerti mendengar jawaban mamah Rosa.

Mereka lantas langsung menghabiskan sarapan nya masing-masing.

••••••••••••••••••••••••••••••••••••
~Taman~

Kini Aldebaran dan Andin tengah berjalan di taman dekat rumah nya dan di ikuti oleh anak buah Aldebaran di belakang nya.

Selama di perjalanan Andin dan Aldebaran tidak membuka obrolan apapun. Andin pun takut untuk memulai nya.

Sedangkan Aldebaran hanya terus mendorong kursi roda Andin sambil menghirup udara pagi yang sangat sejuk.

Andin yang sudah tidak tahan lantas langsung memulai obrolan nya." Mas.."

Aldebaran yang mendengar ucapan Andin lantas langsung berhenti mendorong kursi roda nya.

Andin yang mengerti tatapan Aldebaran lantas langsung tersenyum.

My Husband Is MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang