VOTE.
"Mama Kay takut denger bunyinya!" ucap Kay yang saat ini sedang berada didapur dengan Welly, menantikan popcornya matang.
"Kok takut? Ga bakal ngeciprat kok," ucap Welly menenangkan Kay.
Sementara itu diruang keluarga, El dan Rey sedang main PS yang diliatin oleh para orang tua.
"Yaah kalah," ucap Rey sambil membanting stik PSnya. "Ga asik Lo El, curang!" ucap Rey yang tidak menerima kekalahanya.
"Terima aja Bang, kalau Lo ga bisa main PS!" balas El santai.
"Anjing!" umpat Rey.
Kepala Rey langsung dipukul oleh Bram yang duduk disampingnya.
"Apa sih Om?" ucap Rey kesel.
"Mulutnya dijaga!" tegas Bram yang membuat Rey memutar matanya malas.
"Serah Guelah!" Rey makin kesel. Rey yang tadinya udah ga badmood, sekarang kembali badmood.
"Rey!" sekarang giliran Raffa yang bicara. "Seharusnya kamu dengerin kata Om kamu, ga boleh ngomong sembarangan! Atau kamu mau Papa kirim Mesir?" ancaman yang bakal membuat Rey diam dan tidak akan membantah lagi. "Mau?" tanya Raffa lagi.
"Apaan sih pa! Ancamanya itu mulu, bikin kesel aja!" ucap Rey langsung beranjak dan pergi kamarnya.
"Kak Rey mau kemana?" tanya Kay yang sudah kembali dengan toples besar berisi popcorn ditanganya.
"Kamar!" jawab Rey singkat.
"Dia ngambek!" ucap Raffa.
"Ngambek lagi?" Kay ga habis pikir dengan kakaknya itu, yang ambekan kayak cewek.
"Hmm," balas Raffa.
"Kok bisa?" tanya Welly.
"Dia kalah main PS!" jawab Raffa apa adanya.
"Karna itu doang?" Kay bener bener merasa kakaknya itu salah genre waktu lahir, seharusnya dia jadi cewe bukan cowo.
Raffa hanya menganggukan kepalanya.
Tak lama setelah itu terdengar notif pesan masuk dari salah satu hp, yang ternyata dari hp El.
Kevin
El
Lo bisa datang kemarkas sekarang ga?
Ini urgent banget!El langsung berdiri yang membuat orang orang yang ada disana menoleh kearahnya.
"Mau kemana El?" tanya Nora.
"Keluar bentar Ma, ada urusan penting!" ucap El langsung pergi.
"Bajunya ganti dulu!" ucap Nora yang sadar El masih pakai piyama.
"Ooh iya lupa," ucap El yang langsung pergi mengganti pakaianya dengan sekejam kembali dengan baju yang tadi dia pakai waktu ke rumah Alex.
"Kay mau ikut, boleh ga?" tanya Kay saat El mengambil kunci mobilnya yang dia taroh diatas meja dekat dia main PS tadi.
"Ga boleh!" jawab El tegas.
"Kenapa?" tanya Kay yang membuat El harus menghentikan langkahnya.
"Udah malam, ga baik cewe keluar malam malam!" setelah mengatakan itu El langsung berlalu pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
EL VANO [Kartal Leader]
Fiksi RemajaANNOUNCEMENT!! Mungkin sewaktu waktu judul cerita ini akan diubah, jadi jika merasa cerita ini hilang dari library kalian, kalian tinggal cek di profil aku ya. "Bebas seperti elang yang terbang tanpa hambatan!"_Motto Geng Kartal. El vano willyam Bha...