08/-

1.1K 180 35
                                    

Master Sangean
[ 18072021 : 04.00 ]

ADA PERUBAHAN PERCAKAPAN

Kageyama POV

Gua pastikan kalau lo bakalan tunduk sama gua. Gua yakin dan 100% yakin

GUA YAKIN NIH.

Kageyama POV END

back to author

Hinata datang keruangan Kageyama sesuai dengan perjanjian, harus belajar dibawah tuntunannya.

Agak kesal kenapa gak dikelas aja, pikirnya. Tapi Kageyama bilang, nanti berisik dia gak konsentrasi. Halah, alasan klasik

"Duduk." Hinata cuma nurut, dia duduk kemudian membuka lembaran buku catatannya. "Nih gua gak bisa yang ini." Tunjuk Hinata pada soal yg menyulitkannya.

"Tua, panggil saya master." Hinata hanya mendecak kesal, bodoamat lah yg penting dia jadi pintar.

"Ya, master."

"Good boy, nih buka halaman ini di sana semua jawabannya . Ingat jika kamu salah kamu dapat hukumannya, setiap soal dihitung poinnya." Hinata hanya mengangguk lalu membuka lembarannya
dan mulai mencari jawaban.

Ruangan Kageyama begitu gelap, cahaya hanya menyoroti meja belajar. Dan Hinata kekurangan cahaya itu, "Oy sensei, lampunya bisa dihidupkan? mata gua sakit nih!" Gerutu Hinata.

"Sensei-sensei, panggil yang benar. Lagi juga, kamu berisik deh, waktu kamu tinggal lima belas menit, jangan banyak omong, kerjain. Otak kamu tuh kopong"

"Dih! soalnya aja baru tiga! Perhitungan lo! Sengaja ya buat susah??"

Kageyama terkekeh lalu tersenyum menyeringai, "Suka-suka saya lah, saya kan guru nya di sini." Hinata geram dibuatnya, rasanya ingin menampol tapi situasinya gak menguntungkan.

"Iya in aja."

Waktu semakin cepat berlalu, Kageyama nampak begitu puas melihat ekspresi muridnya yg terlihat sedang gelisah.

"Tiga menit lagi selesai gak selesai saya ambil." Hinata semakin kalang kabut dibuatnya, astaga memang ngeselin ya kalau gurunya modelan Kageyama, coba aja kalau itu Kuroo, beuhh.. ditunggu kok. Iya ditungguin soalnya Hinata memang akrab dengan Kuroo.

"Waktu habis, sini kertasnya." Hinata menyodorkan lembarannya, dia lelah letih pusing dan lapar.

Kageyama memeriksanya, "Oh. Betul lima.. hmm apaan nih belum di isi nomor dua puluh, payah banget lu."

Hinata lansung mendecak begitu sebal, "Ya gila aja dikasih dua puluh menit buat isi matematika, 40 soal lagi! dikira otak gua bisa?" Kageyama meletakan kembali kertasnya. Lalu kedua maniknya menatap intens murid dihadapannya

"apalu lihat-lihat gua, ribut? sini."

"Hinata shoyo, sesuai yang saya katakan tadi.. kamu gagal dua puluh soal dan kamu dapat dua puluh hukuman."

"Iya apaan? Sebut cepetan, gua laper nih!" Kageyama tersenyum tipis, kemudian dia bangkit dari kursinya lalu menghampiri Hinata dari belakang.

SRETT!

Tiba-tiba menyerang Hinata.

"W-WOI BANGSAT! C-CURANG LU!" Kageyama mengikat kedua lengan Hinata lalu menutupi kedua matanya dengan satu kain putih, semua ini adalah idenya Kuroo.

"Shtt.. diam lah. Oh ya, saya mau bilang kalau sekarang ruangan saya kedap suara, yaa sekarang.. kamu bebas berteriak." Sial, ini berbahaya, Hinata masuk keperangkap singa.

"Apa yang lu m-mau?!"

"Mau lo, pake nanya." Bisik Kageyama tepat ditelinganya. Sesekali ia menjilat daun tak bertulang itu

"Gak usah aneh-aneh, dasar kagehentai!!"

"Terserah, jalan satu-satunya adalah memohon, sayang."

"Cih! sudi amat! lepasin!"

"Iya nanti saya lepasin, setelah saya keluar didalam-mu. "

 "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tbc[ 18072021 : 04

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tbc
[ 18072021 : 04.15 ]

[ Revisi ] Ecchi, Master!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang