15/-

869 145 18
                                    

Master Sangean
[09082021 : 13.43 ]

Kageyama POV

Entah lah, sepertinya badai akan menerpa hubungan ku.

Hanya sebuah firasat.. ya hanya firasat.

Kageyama POV END

back to author

Seperti hari-hari biasa, Kageyama selalu bersama Hinata. Murid-murid sudah terbiasa juga melihatnya, bahkan sampai hafal dgn tujuan Kageyama.

Guru kesayangan siswi-siswa sekolah Kageyama mengincar Hinata Shoyo, itu terlihat begitu jelas loh. Tatapannya berbeda dan bukan sekedar tatapan seorang guru pada murid biasa-biasanya.

Mereka juga memakluminya, lihat saja fisik Hinata. Dia juga sama indahnya dengan Kageyama.

Bedanya yg pendek ini agak nakal. Imut-imut menyebalkan gitu deh

Tapi hubungan keduanya masih gelap, walaupun rumor nya sangat panas.

"Lu bisa gak main lembut?! Sakit perut gua kepentok meja terus! Udah lagi main gak inget tempat!" Keluh Hinata dengan menggebu-gebu.

"Ya itu kan derita kamu, tapi kamu juga menikmatinya bukan? Udah deh." Hinata begitu kesal, ingin sekali ia menendang wajah gurunya satu ini, cakep-cakep bajingan.

"Lu.. "

"Apa hah? Mau mukul? Nih pukul aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa hah? Mau mukul? Nih pukul aja. Kaya punya tenaga aja" Hinata mengambil buku catatannya, pemberian Kageyama yg tebalnya minta ampun. Setebal dosa author :v

plak!

"Gua benci banget sama lu! Maaf ya sensei, kita putus aja. Sensei keterlaluan loh?" Setelah menampar dengan buku yg setebal dosa, Hinata pergi.

Padahal dia kesulitan berjalan akibat ulah Kageyama, you know lah.

"Loh.. Hinata?"

*Lagi gak manggil 'Shoyo' bete mungkin.

Oh ayok lah apa lagi ini. Kenapa sekolah ini penuh neraka?
Mau lewat lorong aja harus ketemu T-rex.

"Minggir, gua cuma mau lewat." Tsukishima nampaknya tidak perduli, dia justru menghalangi jalan Hinata.

"Argh! Sensei bisa minggir gak?!"

"Gimana saya mau minggir kalau pujaan hati saya kesusahan begini? Udah sini naik biar saya gendong." Hinata menggeleng, bahkan menepis kasar lengan Tsukishima.

"Jangan sentuh gua sialan."

"Duh, bawel banget. Cium juga nih" Tsukishima kemudian mengangkat tubuh Hinata lalu menggendong ala-ala pengantin baru.

/plak/
Canda Kageyama.

"E-eh?! Woy! Gua nyuruh minggir bukan gendong!"

"Oke, saya turunin ya." Tsukishima melepaskan gendongannya dan membiarkan tubuh Hinata terbanting jatuh kelantai. "Tuh kan, jatuh."

"SAKIT TAU?!"

"Tau kok, makanya udah dibilang biar saya gendong aja. Batu banget.. sakit semua tuh jadinya udah diem tinggal diem doang susah banget. Jangan sampai saya cium biar kamu diem" Tsukishima kembali mengangkat tubuh Hinata. Hinata hanya terdiam bahkan ia sempat-sempatnya menenggelamkan wajahnya didada bidang Tsukishima itu.

"Ini kan enak, saya tau kamu habis di tusbol si-maniak susu itu."

"K-kok sensei tau?"

"Tau lah, orang habis gitu tuh jalannya kesusahan, tuh leher juga merah.. ditutup makanya, untung cuma saya yang lihat."

"S-sial."

"Sama-sama."

"E-eh.. em.. m-makasih, sensei."

TBC09AGUSTUS2021 : 13

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC
09AGUSTUS2021 : 13.59

[ Revisi ] Ecchi, Master!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang