#8

72 6 0
                                    

"Hai, apakah kalian melihat anak muda?" Tanya Zi-O.
"Tidak, memangnya kenapa?" Tanya Build.
"Lagipula, anak muda sedang keluar hari ini. Untuk pekerjaan sambilan," Decade menambahkan.
"Tidak apa-apa. Aku hanya ingin dia mendengarkan cerita yang aku tulis," jawab Zi-O sambil menunjukkan sebuah notes kecil pada Build.

Build seketika terdiam.

"Sejak kapan kau mulai menulis cerita?" Tanya Build.
"Tadi aku sempat ke kamarnya, dan aku menemukan lembaran-lembaran kertas berisi cerita yang dia tuliskan. Seperti cerita tentang naga yang menyamar sebagai T-rex juvenile lalu berteman dengan sebuah robot, makhluk hybrid dari manusia dan kadal yang dikucilkan oleh penduduk kota walaupun dia tidak salah apa-apa, bahkan aku menemukan sesuatu yang sepertinya adalah sebuah konsep untuk fan game. Aku tidak yakin tapi itu sepertinya sebuah crossover karena ceritanya tentang Paildramon yang bekerja di sebuah restoran pizza," terang Zi-O.

"Jadi?"

"Jadi aku mulai menulis cerita seperti cerita yang dia tulis. Kalian mau mendengarnya?" tawar Zi-O.
"Tidak, Terima kasih," tolak Decade.
"Maaf, lain kali saja ya," jawab Build.

Zi-O merasa kecewa, tapi siapa tahu ada yang mau mendengarkan. Kalau tidak ada yang mau mendengarkan, dia bakal bercerita ke kucing-kucing di rumah.

"Hei, ada apa denganmu?"

Ternyata itu Baron yang memanggil Zi-O.

"Ah, tidak apa-apa. Aku hanya ingin seseorang yang mau mendengarkan cerita yang baru aku tulis. Apa kau mau mendengarnya?" kata Zi-O.

"Soal itu....," Belum sempat Baron menjawab, tiba-tiba saja Gaim melesat dan berdiri di sebelah Baron.

"Ceritakan saja. Aku ingin mendengarnya," ujar Gaim.
"Kau yakin?" Tanya Zi-O ragu-ragu.

Gaim duduk di sebelah Baron. Dia menganggukkan kepalanya dengan semangat karena ingin mendengar cerita Zi-O.

"Baiklah. Mungkin tidak terlalu bagus, tapi aku akan menceritakannya," kata Zi-O.

"Ini adalah cerita tentang seorang anak muda yang tinggal bersama ayah dan adik perempuannya. Adik perempuannya sangat egois, dia tidak pernah mau mendengarkan apa yang di katakan oleh kakak laki-lakinya. Sekali ditegur, dia pasti akan mengadu ke ayahnya dan si anak muda berakhir dipukuli oleh ayahnya karena sang ayah lebih menyayangi anak perempuannya."

"Suatu ketika, si anak muda sakit. Adik perempuannya menyuruhnya untuk menggoreng telur untuknya, tapi si anak muda itu tidak bisa memasaknya karena dia sedang sakit. Sang adik yang egois mendapat ide untuk berbohong ke ayahnya. Dia memanaskan sedikit minyak goreng, lalu setelah dia merasa cukup panas, dia tuangkan minyak goreng itu ke tangannya agar terlihat seperti dia disiram minyak panas oleh seseorang. Setelah dia Pura-Pura menangis dan berlari menemui ayahnya. Dia mengatakan pada ayahnya kalau anak muda telah menyiramnya dengan minyak goreng yang dipanaskan. Sang ayah mempercayai kata-kata anak perempuannya walaupun sebenarnya dia berbohong. Sang ayah berjalan ke kamar anak muda, lalu memukulnya sambil bertanya, 'kenapa kau menyiram adikmu dengan minyak panas?'
Anak muda itu tidak tahu apa-apa, lalu sang ayah memukulnya lagi dan menendangnya hingga badannya memar. Setelah itu dia mengusir anak muda itu dari rumahnya dan memintanya untuk jangan pernah datang ke rumahnya lagi," kata Zi-O selamat dia bercerita.

"Tunggu dulu. Kenapa ceritanya tentang orangtua yang pilih kasih?" Tanya Baron, walaupun pada awalnya dia tidak ingin mendengar cerita itu.

"Tapi anak muda itu suka membuat cerita yang seperti ini, terutama cerita tentang seorang anak laki-laki yang dianiaya oleh pamannya," jawab Zi-O.

"......."

Setelah itu, Baron dan Gaim pun berpikir kalau lebih baik menjaga Zi-O dari tumpukan cerita yang ditulis oleh anak muda.

Living with Kamen Rider PlushiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang