#10

72 8 1
                                    

Saat itu, aku sedang di kamar ditemani Kabuto, Gatack, W, OOO, dan Decade.

Pandanganku masih terfokus ke layap laptop ketika kelima boneka rider yang berada di atas tempat tidurku mulai...

"Gaya Kabuto memang keren," kata W.
"Memang. Dia kan temanku," balas Gatack.
"Kita coba tiru gayanya," ajak OOO.
"Aku duluan," kata Decade.
"Mana bisa begitu," kata Gatack.
"Narutaki berkata,"Onore Dikeido","kata Decade tanpa menghiraukan Gatack.

Aku mengalihkan pandanganku, lalu melihat ke arah tempat tidurku.

"Kalian sedang apa?" tanyaku.
"Kami ingin mencoba menirukan gaya Kabuto," jawab OOO.
"Tapi dia yang memulainya lebih dulu," kata Gatack sambil menunjuk Decade.
"Bagaimana kalau kau mencobanya?" ujar W.
"Soal itu...," Aku tidak bisa menemukan kata-kata yang tepat untuk dijadikan alasan.

"Coba saja dulu," kata Decade.
"Baik."

Aku berdehem pelan, lalu..
"Ayahku berkata,"Kau tolol!","kataku sambil setengah berteriak, mengikuti teriakan ayahku sewaktu aku masih di Indonesia.

Aku melihat lagi ke arah boneka-boneka rider itu. Mereka nampak kaget karena mendengarku berteriak, bahkan Kabuto yang biasanya yang paling kalem ikut shok mendengarnya.

"Maaf," kataku sambil menundukkan kepala.
"Kenapa kau malah berteriak seperti itu? Aku sampai kaget mendengarnya," kata W.
"Maaf. Soalnya aku masih terpengaruh oleh teriakan ayahku dulu. Ayahku terlalu sering meneriakiku, bahkan ayahku sering menggunakan kata-kata kasar padaku," terangku.

PLAK!

"Aduh! Kenapa kau lakukan itu?" Tanya OOO ketika kepalanya ditampar oleh Gatack.
"Gara-gara kamu," jawab Gatack.
"Kenapa aku yang disalahkan?" Tanya OOO lagi.
"Tapi kan kamu yang mengajak untuk menirukan gaya Kabuto," Decade menambahkan.
"Sudahlah. Aku tahu kalau dia tidak mau mengungkitnya lagi, tapi tidak perlu saling menyalahkan," kata W yang berusaha melerai mereka.

Lalu mereka berempat pun mulai bertengkar karena masalah itu.

"Sudah, hentikan itu!" seru Kabuto. Semuanya berhenti bertengkar.

Kabuto berjalan ke arahku.

"Kau ingat? Kita sudah pernah berbicara tentang hal ini. Aku tahu kalau kau masih tertekan dan juga sakit hati karena ayahmu. Tapi sekarang kau sudah tinggal mandiri dan jauh dari ayahmu. Rasa sakit di hati memang sulit untuk disembuhkan, tapi bukan berarti tidak bisa memulai hidup baru karena masa lalu yang menyakitkan," jelas Kabuto.

"Kami minta maaf juga, karena kami bertengkar," kata W.
"Tidak apa-apa. Mungkin menyakitkan kalau aku ingat hal itu, tapi aku senang karena punya teman seperti kalian," kataku.

 Mungkin menyakitkan kalau aku ingat hal itu, tapi aku senang karena punya teman seperti kalian," kataku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku temukan artikel ini di internet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku temukan artikel ini di internet. Kalau kalian sudah berumur 20 tahun keatas tapi masih menyimpan atau membeli boneka, tidak usah malu dibilang seperti anak kecil. Orang dewasa saja masih ada yang menyimpan boneka kalau mereka merasa kesepian, apalagi pria.

Living with Kamen Rider PlushiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang